Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 20 Oktober 2020: 40,6 Juta Orang Terinfeksi | Belgia Alami "Tsunami" Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Adam McCullough
Warga AS berjalan di Times Square, New York, Maret 2020.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

 

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 masih bergulir hingga bulan ke-10 sejak kasus pertama teridentifikasi di daratan China.

Sejumlah negara di Eropa mulai mengalami gelombang kedua virus corona. Kasus-kasus positif yang dilaporkan terus mengalami peningkatan. 

Seperti di Italia dan Perancis yang mengalami lonjakan kasus baru cukup signifikan dibandingkan sebelumnya.

Baca juga: Gelombang Kedua, Italia Catat Rekor Tertinggi Kasus Harian Covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasarkan data Worldometer (20/10/2020), saat ini terdapat 40.626.763 kasus konfirmasi infeksi Covid-19 di seluruh dunia.

Sebanyak 30.339.161 di antaranya berhasil sembuh dan 1.122.710 yang lain berujung kematian.

Berikut ini sejumlah perkembangan pandemi Covid-19 yang datang dari sejumlah negara dunia.

Indonesia

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan dari pelacakan yang mereka lakukan terhadap 2,5 juta orang, 86 persen di antaranya negatif Covid-19.

Ini mengacu pada data per Sabtu (18/10/2020) yang disampaikan Juru Bicara Satgas, Reisa Brotoasmoro dikutip dari laman Satgas Penanganan Covid-19.

"Namun 14 persen di antaranya positif Covid-19. Artinya dari 10 yang dites, 8 negatif dan 2 positif," ujar Reisa, Senin (19/10/2020).

Ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia, terlebih mengingat angka kasus harian yang masih ada di kisaran 3.000-4.000, tentu membutuhkan upaya lebih untuk bisa menekan angka itu.

Saat ini total infeksi di Indonesia mencapai 365.240 kasus, yang berhasil sembuh sebanyak 289.283 kasus, dan yang meninggal dunia tercatat ada 12.617 kasus.

Baca juga: UPDATE 19 Oktober: 289.243 Pasien Covid-19 Sembuh

Belgia

Mengutip BBC (19/10/2020), Belgia saat ini sedang menghadapi "tsunami" infeksi baru virus corona, setelah terjadi lonjakan kasus baru yang datang dari penjuru negeri.

Menteri Kesehatan Frank Vandenbroucke pun memperingatkan bahwa negaranya bisa saja kewalahan menghadapi gelombang infeksi besar ini.

Menurut lembaga kesehatan Belgia Sciensano, negara ini telah mencatat rata-rata 7.876 infeksi harian baru selama tujuh hari terakhir, naik 79 persen dari minggu sebelumnya.

Sejumlah kebijakan diambil untuk menghentikan penyebaran yang terjadi. Mulai Senin (19/10/2020), semua bar dan restoran tutup selama 4 pekan.

Bekerja dari rumah akan digalakkan, jam malam diberlakukan hingga pukul 05.00, penjual alkohol dilarang sejak pukul 20.00, dan sebagainya.

Peningkatan kasus ini memang berlaku luas di Eropa, tidak hanya Belgia, negara lain pun mengalami hal yang sama, misalnya Ceko dan Irlandia.

Baca juga: Masih Terus Didemo, Pemerintah Thailand Janji Tetap Lindungi Monarki

Thailand

Di tengah aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai wilayah Thailand saat ini, Negeri Gajah Putih melaporkan 5 kasus baru infeksi Covid-19 pada Senin (19/10/2020).

Dari Bangkok Post, diketahui 5 kasus infeksi baru tersebut terdiri dari 4 warga Thailand yang baru bepergian ke Turki, Jepang, Bahrai, dan Kuwait, serta 1 warga negara Kenya yang masuk ke Thailand melalui Ethiopia.

Di hari yang sama, tidak ada laporan kematian.

Thailand memiliki angka infeksi yang rendah, berdasarkan Worldometer, total kasus infeksi di Thailand sebanyak 3.691 kasus, namun 3.488 di antaranya berhasil sembuh.

Sementara itu, 59 kasus berakhir meninggal. Ini berarti kasus aktif secara nasional di negara beribu kota Bangkok itu hanya 144 kasus.

Amerika Serikat

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengeluarkan imbauan keras kepada seluruh penumpang dan pekerja di transportasi publik, harus selalu menggunakan masker untuk mencegah potensi penularan virus corona.

Mulai dari pesawat, kereta, subways, bus, taksi, dan kendaraan yang digunakan secara bersama-sama (ride-share vehicle) seperti Uber dan Lyft, sebagaimana diberitakan Reuters,

CDC meminta semua operator transportasi memastikan semua penumpang dan karyawannya memakai masker selama perjalanan dan harus menginformasikan kewajiban memakai masker ini kepada semua calon penumpang.

Tidak hanya itu, operator juga diminta untuk sebisa mungkin menyediakan masker di sekitar area pelayanannya.

 Baca juga: Inggris dan AS Akan Mulai Uji Coba Paspor Kesehatan Corona, Apa Itu?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi