Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Norovirus di Indonesia, Penyebab, Penanganan, dan Pencegahannya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi norovirus menyebabkan sakit pada saluran pencernaan, ditandai dengan diare, mual, muntah dan sakit pada perut.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Selain virus corona, masyarakat saat ini diramaikan dengan berita munculnya norovirus. 

Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), norovirus adalah virus yang sangat menular. Orang yang terinfeksi virus ini akan mengalami muntah dan diare, serta menyerang segala usia.

Seperti diberitakan Kompas.com, Senin (12/10/2020), lebih dari 70 orang mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan, Provinsi Shanxi, China utara mengalami diare dan muntah-muntah.

Berdasarkan hasil analisis sampel pada 28 kasus mahasiswa itu, Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Taiyuan menemukan 11 kasus positif norovirus. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 6 Fakta Norovirus, Ada di Indonesia hingga Menular Melalui Makanan

Selain di China, norovirus diketahui juga sudah ada di Indonesia. Hal itu tercatat dalam jurnal PubMed yang ditulis oleh sejumlah peneliti di antaranya dari Indonesia 2019 lalu.

Disebutkan dalam studi yang dilakukan pada sejumlah anak berusia kurang dari 5 tahun yang dirawat akibat diare akut di rumah sakit di Surabaya, menunjukkan infeksi Genogroup Norovirus (GI dan II).

Hal itu teridentifikasi pada feses (tinja) 31 pasien anak berusia 1-60 bulan yang dirawat di rumah sakit dengan diare akut dari April 2012 hingga Maret 2013.

Gejala norovirus

CDC Amerika Serikat juga menyebutkan, infeksi norovirus menyebabkan radang lambung atau usus, yang disebut gastroenteritis akut.

Orang yang terinfeksi akan mengalami gejala hanya dalam waktu 12 hingga 48 jam setelah terpapar virus.

Biasanya, orang yang terinfeksi virus ini bisa membaik dalam satu hingga tiga hari. Akan tetapi, infeksi Norovirus bisa memicu muntah, diare, dan sakit perut yang parah.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan dehidrasi, yang memicu penyakit serius.

Baca juga: Infeksi Norovirus: Gejala, Komplikasi, Cara Mencegah, dan Mengatasinya

 

Gejala yang umum dialami saat terinfeksi Norovirus antara lain:

  1. Diare
  2. Muntah
  3. Mual
  4. Sakit perut
  5. Demam
  6. Sakit kepala
  7. Pegal-pegal.

Selain itu, akibat terlalu banyak cairan yang keluar, penderita pun bisa mengalami dehidrasi.

Kondisi ini paling banyak dialami oleh anak kecil, orang tua, dan orang dengan kondisi penyakit lain.

Saat dehidrasi terjadi, penderita akan sedikit buang air kecil, mengalami kering mulut dan tenggorokan, pusing saat berdiri, dan pada anak-anak mereka akan menangis namun dengan sedikit atau bahkan tanpa mengeluarkan air mata.

Namun meskipun demikian, penderita infeksi norovirus kebanyakan akan segera membaik dalam jangka waktu 1-3 hari.

Baca juga: INFOGRAFIK: Apa Itu Norovirus?

Penanganan

Guru besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD(K) MMB FINASIM FACP mengatakan, penanganan infeksi norovirus adalah dengan memberikan obat-obatan untuk menghilangkan gejala sakit.

Di samping juga mencegah terjadinya dehidrasi, akibat muntah dan diare.

Pasien yang terinfeksi Norovirus, juga harus mengganti makanan dengan yang lebih lunak, seperti bubur dan menghindari makan pedas dan berlemak.

Pencegahan

 

Untuk mencegah terinfeksi norovirus, Ari menyebutkan ada cara yang bisa kita lakukan, yaitu memastikan kualitas makanan terjaga baik yang disediakan oleh restoran, kantin atau di rumah tangga.

Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk harus selalu rajin mencuci tangan memakai sabun.

(Sumber: Kompas.com/Ellyvon Pranita | Editor: Bestari Kumala Dewi/Ariska Puspita Anggraini/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas) 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Apa itu Norovirus?

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi