Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Gejala Norovirus, Kapan Waktu Tepat Menghubungi Dokter?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/PopTika
ilustrasi sakit perut, kanker perut, maag, gerd
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Norovirus masuk dalam daftar pencarian terpopuler Google di Indonesia pada Selasa (20/10/2020).

Dilansir nhs.uk, norovirus merupakan penyakit perut yang menyebabkan muntah dan diare. Meskipun sangat tidak menyenangkan, tapi biasanya akan hilang dalam waktu sekitar dua hari.

Seseorang yang terinfeksi norovirus biasanya menunjukkan gejala mual, diare, muntah, dan kram perut.

Namun, dapat pula dengan gejala demam, sakit kepala, nyeri otot, serta lengan dan kaki yang terasa sakit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian besar gejala tidak serius, tapi diare dan muntah dapat menghabiskan cairan yang dibutuhkan tubuh. Ini dapat menyebabkan dehidrasi dan malnutrisi karena tak mendapatkan nutrisi yang cukup.

Baca juga: Gejala Norovirus di Indonesia, Penyebab, Penanganan, dan Pencegahannya

Lantas, kapan perlu menghubungi dokter?

Melansir webmd.com, jika memiliki gejala norovirus, dokter dapat memberikan tes feses untuk memastikan infeksi penyakit ini. Tapi, diagnosis norovirus biasanya dibuat hanya berdasarkan gejala.

Hubungi dokter jika masih mengalami gejala setelah 3 hari. Selain itu, perhatikan gejala dehidrasi yang mungkin memerlukan perhatian.

Dalam kasus yang jarang terjadi, muntah dapat mengartikan kondisi yang lebih serius daripada norovirus.

Jika muntahan berwarna hijau atau kuning, bisa menjadi tanda adanya gangguan usus dan segera temui dokter atau layanan kesehatan.

Baca juga: INFOGRAFIK: Apa Itu Norovirus?

Penularan virus

Norovirus menyebar dengan sangat mudah, dari kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi, menyentuh permukaan atau benda yang terkena virus kemudian menyentuh mulut, hingga makanan yang disiapkan atau ditangani seseorang dengan norovirus.

Virus ini dapat ditularkan hingga waktu 8 minggu, artinya ada kemungkinan bisa membuat orang lain sakit. Biasanya infeksi semakin berkurang seiring waktu.

Dalam kebanyakan kasus, seseorang dapat kembali bekerja atau sekolah setelah terbebas dari gejala selama 48 jam.

Pekerja yang menyediakan makanan umumnya didorong untuk menunggu selama 72 jam sebelum kembali ke bekerja.

Cara terbaik menghentikan penyebaran virus ini adalah dengan mencuci tangan dengan air dan sabun.

Untuk diketahui, gel atau cairan tangan berbahan alkohol tak mampu membunuh norovirus.

Baca juga: Apa Itu Norovirus, Penyebab Wabah Diare yang Menyerang Warga di China?

Pengobatan dan faktor risiko

Seperti virus lainnya, norovirus tak merespons antibiotik yang dirancang untuk membunuh bakteri.

Belum ada obat antivirus yang dapat mengobati virus ini. Tapi pada orang yang sehat, penyakit akan hilang dengan sendirinya dalam 1-3 hari.

Sementara itu, orang menjadi terinfeksi norovirus saat makan atau minum yang terkontaminasi virus.

Tiram mentah atau setengah matang, serta buah-buahan dan sayuran mentah menjadi penyebab beberapa wabah.

Norovirus tumbuh subur dalam ruang dengan jarak dekat, seperti restoran, pusat penitipan anak, dan panti jompo, karena virus kuat dan sangat menular.

Virus dapat bertahan hidup pada suhu ekstrim di air dan permukaan.

Baca juga: 6 Fakta Norovirus, Ada di Indonesia hingga Menular Melalui Makanan

Begitu seseorang terinfeksi dari makanan yang terkontaminasi, virus dapat dengan cepat menular dari orang ke orang melalui makanan atau peralatan bersama, dengan berjabat tangan, atau melalui kontak dekat lainnya.

Saat seseorang dengan virus muntah, virus dapat menyebar melalui udara dan mencemari permukaan.

Virus juga menyebar melalui tinja, yang berarti seseorang yang tak mencuci tangan secara menyeluruh setelah menggunakan kamar mandi, dapat tertular atau menularkan.

Anak kecil, orang tua, dan orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah lebih rentan terhadap norovirus.

Penyebarannya sulit dikendalikan, karena menular sebelum gejala muncul, dengan kata lain seseorang dapat menyebarkan virus sebelum mengetahui terinfeksi.

Baca juga: Infeksi Norovirus: Gejala, Komplikasi, Cara Mencegah, dan Mengatasinya

Mencegah norovirus

Cara pencegahan terbaik dari infeksi novorvirus adalah menjaga kebersihan, seperti:

  • Sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik, terutama setelah pergi ke kamar mandi atau mengganti popok bayi dan sebelum menyiapkan makanan.
  • Membuang dengan hati-hati semua barang yang terkontaminasi seperti popok kotor.
  • Cuci buah dan sayuran mentah sampai bersih. Masak tiram dan kerang lainnya sebelum dimakan.
  • Bersihkan dan disinfeksi permukaan dengan campuran deterjen dan pemutih klorin setelah seseorang sakit.

Jika menderita norovirus, jangan menyiapkan makanan setidaknya selama 2-3 hari setelah merasa lebih baik.

Usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang disiapkan orang lain yang tengah sakit.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Apa itu Norovirus?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi