Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Buat Aplikasi Pelacakan Covid-19 Terintegrasi

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Elenabs
Ilustrasi aplikasi pelacak Covid-19
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Komisi Eropa meluncurkan sistem aplikasi pelacak Covid-19 yang terintegrasi seluruh negara anggota Uni Eropa pada Senin (20/10/2020).

Melansir AP News, aplikasi pelacakan virus corona ini merupakan upaya terbaru dalam menekan penyebaran virus.

Setelah pengujian di berbagai negara Uni Eropa awal musim gugur ini, badan eksekutif mengatakan sistem tengah berjalan dengan tiga aplikasi nasional, yaitu Corona-Warn-App di Jerman, pelacakan COVID di Irlandia, dan immuni di Italia.

Ketiga aplikasi ini terhubung satu sama lain, melalui apa yang disebut gerbang interoperabilitas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: WHO Sebut Angka Kematian Corona Harian di Eropa Bisa Naik 5 Kali Lipat

Menurut Komisi Eropa, aplikasi tersebut telah diunduh sekitar 30 juta orang, setara dengan dua pertiga dari seluruh unduhan aplikasi pelacakan di Uni Eropa.

Diberitakan ABC News, aplikasi pelacakan telah dikembangkan untuk memutus rantai penularan virus corona.

Aplikasi tersebut akan memberi tahu orang-orang jika berada di dekat seseorang yang terinfeksi Covid-19.

Lantaran kasus virus terus melonjak di 27 negara, sistem baru ini memastikan aplikasi nasional dapat bekerja di semua negara yang ingin bergabung dengan skema tersebut.

Pengguna hanya perlu menginstal satu aplikasi yang juga kompatibel di negara lain yang berpartisipasi.

Baca juga: Saat Eropa Tak Siap Menghadapi Gelombang Kedua Pandemi Corona...

Secara total, aplikasi pelacakan dari 20 negara anggota dapat dihubungkan melalui sistem ini.

"Banyak negara anggota telah meluncurkan aplikasi pelacakan dan peringatan kontak, dan komisi telah mendukung mereka dalam membuat aplikasi ini berinteraksi dengan aman satu sama lain," ujar Komisaris Pasar Tunggal, Thierry Breton.

"Gerakan bebas adalah bagian integral dari pasar tunggal, gateway memfasilitasi ini sambil membantu menyelamatkan nyawa," lanjutnya.

Uni Eropa menyatakan semua informasi yang dihasilkan aplikasi tidak memungkinkan identifikasi pengguna dan tidak disimpan setelah infeksi dilacak kembali.

Baca juga: Ini Komitmen Indonesia dan Uni Eropa di Bidang Riset dan Inovasi

Sebagai tambahan informasi, melansir data Worldometers pada Senin (20/10/2020) pukul 14.30 WIB, virus corona telah menginfeksi 7.176.073 orang di Eropa.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.233.451 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh.

Sementara itu, sebanyak 240.440 orang di Eropa dilaporkan meninggal dunia akibat Covid-19.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi