Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jargon "Tarik Sis, Semongko" Kini Viral, Bagaimana Tanggapan Pencetusnya?

Baca di App
Lihat Foto
instagram/@ridhomc_woyo_woyo
Tangkapan layar video MC Ridho Woyo-woyo saat mengucapkan jargon Tarik Sis, Semongko di konser musik dangdut di Banyuwangi, Jawa Timur.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Jargon atau senggakan "Tarik Sis, Semongko" yang ada di lagu berjudul "Bunga" viral di berbagai platform media sosial baru-baru ini.

Adapun lagu berjudul "Bunga" tersebut, sebelumnya di-cover dengan musik dangdut koplo dan dinyanyikan oleh artis lokal asal Banyuwangi bernama Anggun Pramudita.

Saat menyanyikan lagu tersebut, Anggun berduet dengan master of ceremony (MC) bernama Ridho Soleh.

Baca juga: Viral, Video Mahasiswa Gunakan High Heels dan Bergaya Bak Model Saat Wisuda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam video duetnya dengan Anggun, Ridho yang akrab dipanggil Ridho Woyo-woyo ini beberapa kali berkata "Tarik Sis, Semongko".

Setelah aksinya di atas panggung diunggah di YouTube, jargon "Tarik Sis, Semongko" akhirnya viral di berbagai media sosial dan banyak diucapkan.

Salah satu akun Twitter @rajief_JR berkicau bahwa jargon tersebut sudah digunakan oleh salah satu orkes musik dangdut bernama OM Sera.

Dia menuliskan, jargon tersebut diucapkan oleh dua personil orkes dangdut tersebut, yakni Wiwin dan Wasis.

Baca juga: Mengenang 11 Tahun Kepergian Meggy Z, seperti Apa Perjalanan Hidupnya?

Baca juga: Di Balik Viralnya Jargon Dangdut, Tarik Sis, Semongko, seperti Apa Ceritanya?

Lalu, benarkah demikian?

Konfirmasi Kompas.com

Kompas.com menghubungi salah satu personel OM Sera yang memainkan alat musik seruling, Wiwin, yang dikatakan sebagai penemu jargon tersebut.

Pria yang akrab disapa Win ini mengatakan, memang benar bahwa jargon "Tarik Sis, Semongko" sudah digunakan oleh orkesnya pada medio 2005 lalu.

"Memang senggakan itu dari OM Sera dulu. Ya saya sama Mas Wasis itu, enggak taunya sekarang viral di mana-mana," kata Win saat dihubungi Kompas.com, Rabu (21/10/2020).

Baca juga: Mengenang Kurt Cobain, Ikon Musik Rock Modern

Menanggapi jargon ciptaannya yang diucapkan oleh Ridho kini viral, Wiwin mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Sebaliknya, dia justru senang dan mengapresiasi Ridho karena secara tidak langsung juga turut mengangkat nama musik dangdut.

"Kalau saya pribadi enggak mempermasalahkan itu meskipun kata-kata itu dari saya," ujar Win.

Baca juga: Mengenang Profesor Drum Neil Peart...

Pasalnya, lanjut Win, orang seni dapat bebas berekspresi dan juga saling mendukung.

Dia juga mengaku bahwa hingga kini juga sering berkomunikasi dengan Ridho.

Mengenai jargon tersebut, Win menjelaskan mulanya berawal dari kata-katanya yang ditanggapi oleh pemain musik OM Sera lain, yakni Wasis yang bermain tamborin.

"Dulu zamannya di OM Sera kan memang sering senggak-senggakan sama Mas Wasis, tamborin. Waktu itu aku ngomong 'Tarik Sis' yang artinya goyang terus, lalu Mas Wasis spontan nyauti 'Semongko' gitu," kata Win.

Baca juga: Simak, Berikut Tips Memilih Semangka yang Segar dan Manis, Apa Saja?

Jargon "Tarik Sis, Semongko" bisa bermanfaat

Sebelumnya diberitakan, MC yang baru-baru ini mempopulerkan jargon "Tarik Sis, Semongko" menuai banyak apresiasi dari kalangan seniman musik dan warganet.

Bukan hanya apresiasi, Ridho juga mendapat cibiran lantaran dinilai bahwa dirinya bukan pencipta asli jargon "Tarik Sis, Semongko" tersebut.

"Senggakan ini memang bukan karya asli saya. Dulu itu penciptanya dari Mas Wiwin dan Mas Wasis dari OM Sera. Masalah penilaian plagiat atau apalah, saya tegaskan sekali lagi, kita orang seni bebas berkreasi, selama tidak ada yang merasa dirugikan," ungkap Ridho.

Baca juga: Musik Dangdut Identik dengan Goyangan, Mengapa?

"Sebetulnya kurang lebih jargon ini adalah sebuah cover, pencipta memang bukan saya, tapi yang viral itu suara saya waktu manggung bersama Anggun di acara pemuda Damlimo," lanjutnya.

Ridho menambahkan, dirinya juga masih intens menjalin hubungan baik dengan pencipta jargon tersebut.

Oleh karena itu, ia tak terlalu ambil pusing mengenai adanya beberapa pihak yang menyebutnya sebagai plagiat.

"Jadi kalau saya disebut sebagai plagiat, silakan saja itu hak mereka yang menilai. Saya mah santai saja. Yang penting jargon ini sekarang banyak dilirik semua produser. Terakhir, yang penting bagi saya bisa bermanfaat buat semua dan berkah," tutupnya.

Baca juga: Mengapa Orang Tua Tidak Menyukai Musik Modern?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi