KOMPAS.com – Kasus virus corona di dunia hingga saat ini masih menunjukkan peningkatan kasus.
Di sejumlah negara bahkan masih mengalami lonjakan kasus harian.
Melansir data Worldometers, Kamis (22/10/2020) pagi, hingga saat ini jumlah kasus virus corona di dunia ada sebanyak 41.422.553 kasus.
Sementara, jumlah pasien sembuh sebanyak 30.837.254 orang. Angka kematian masih terus meningkat, dengan total 1.134.968 orang meninggal dunia karena Covid-19.
Berikut ini rincian 10 besar kasus di dunia:
- Amerika Serikat: 8.576.268 kasus, 227.267 orang meninggal dunia, dan 5.584.387 orang sembuh
- India: 7.705.158 kasus, 116.653 orang meninggal dunia, 6.871.898 orang sembuh
- Brazil: 5.298.772 kasus, 155.402 orang meninggal dunia, dan 4.721.593 orang sembuh
- Rusia: 1.447.335 kasus, 24.952 orang meninggal dunia, dan 1.096.560 orang sembuh
- Spanyol: 1.046.641 kasus, 34.366 orang meninggal dunia
- Argentina: 1.018.999 kasus, 27.100 orang meninggal dunia, dan 829.647 orang sembuh
- Kolombia: 981.700 kasus, 29.464 orang meninggal dunia, dan 884.895 orang sembuh
- Perancis: 957.421 kasus, 34.048 orang meninggal dunia, dan 107.652 orang sembuh
- Peru: 876.885 kasus, 33.937 orang meninggal dunia, dan 792.892 orang sembuh
- Meksiko: 860.714 kasus, 86.893 orang meninggal dunia, dan 627.584 orang sembuh.
Bagaimana perkembangan Covid-19 di beberapa negara?
Amerika Serikat
Komisioner Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), Dr. Stephen Hahn, Rabu (21/10/2020), mengatakan, pihaknya ingin mempercepat pengadaan vaksin
Tujuannya agar setiap orang bisa mendapatkan vaksin pada musim semi.
“Kami akan mengumumkannya, seperti yang saya sebutkan. Ilmuwan kami akan membuat penentuan awal, akan menanyakan pertanyaan spesifik tentang produk dari komite penasihat vaksin. Dan kemudian kami akan memasukkannya ke dalam pengambilan keputusan kami,” kata Hahn, seperti dikutip dari CNN
Ia mengatakan, evaluasi akan tetap dilakukan dan setiap keputusan dibuat berdasarkan sains dan data dari uji klinis.
Baca juga: Angka Kemiskinan di Amerika Serikat Naik 8 Juta Setelah Pandemi Corona
Jerman
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn dinyatakan positif virus corona, seperti diberitakan CNN, Rabu (21/10/2020).
Menurut Kementerian, Spahn hanya mengalami gejala flu dan saat ini menjalani isolasi di rumah.
“Jens Spahn, kami berharap untuk Anda pulih dengan baik dan cepat,” demikian Menteri luar Negri Jerman Heiko Maas dalam akun Twitter-nya.
Dengan positifnya Spahn, orang-orang yang melakukan kontak dengannya pun kini tengah diperiksa.
Spanyol
Hal ini terjadi setelah Barca memberlakukan pemotongan gaji sementara sebesar 70 persen pada skuad yang bermain awal tahun ini untuk mendukung karyawan klub yang tidak bermain selama keadaan darurat di Spanyol.
"Tujuan klub adalah untuk mencapai kesepakatan dengan seluruh angkatan kerja organisasi, yang mengambil solusi bersama untuk penyesuaian gaji sementara, bertahap, proporsional, khusus untuk setiap kolektif," demikian bunyi sebuah pernyataan FC Barcelona.
Pernyataan tersebut juga menyebutkan, klub tengah mengantisipasi penurunan pendapatan lebih dari 30 persen pada tahun depan.
Pada Selasa (20/10/2020), klub mengumumkan bahwa kiper Marc-Andre ter Stegen, bek Clement Lenglet dan Gerard Pique, serta gelandang Frenkie de Jong telah menyetujui penyesuaian gaji sementara sebagai bagian dari perpanjangan kontrak masing-masing.
Baca juga: Ahli Ungkap Kemunculan Covid-19 di Spanyol sejak Maret 2019
Inggris
Penasihat Ahli Inggris memperingatkan bahwa puluhan ribu kematian tak terhindarkan di Inggris dalam menghadapi gelombang kedua virus corona jika tindakan lanjut tak dilakukan di negara itu.
“Jika Anda melihat di mana kita berada, tidak mungkin kita keluar dari gelombang ini sekarang tanpa menghitung kematian kita dalam puluhan ribu,” kata John Edmunds Profesor di London School of Hygiene & Tropical Medicine dikutip dari The Guardian
Ia mengingatkan, layanan kesehatan bisa berada di bawah tekanan selama beberapa minggu ke depan.
Selandia Baru
Dua kasus merupakan kasus lokal dan sisanya kasus di perbatasan.
Sebanyak 18 kasus infeksi berasal dari para awak perikanan Rusia dan Ukraina yang datang dengan penerbangan carter dari Moskow.
Pejabat menyebutkan, 235 awak nelayan itu tiba dari Moskow dengan penerbangan yang disewa oleh perusahaan makanan laut.
Mereka singgah di Singapura saat perjalanan, namun tidak turun dari pesawat.
Pesawat ini adalah dua dari pesawat yang dijadwalkan tiba di Selandia Baru dari Moskow, Rusia, yang memiliki kasus Covid-19 peringkat empat di dunia.
Selandia Baru sendiri mencatat kasus terendah di dunia dengan 25 orang meninggal dunia dan kurang dari 2.000 kasus dikonfirmasi.
Selandia Baru saat ini meningkatkan kontrol ketat di perbatasannya.
Baca juga: Selandia Baru Adakan Pemungutan Suara untuk Pelegalan Ganja dan Euthanasia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.