Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Panjang Diimbau Tak Mudik, Apa yang Sebaiknya Dilakukan Jika Ingin Liburan?

Baca di App
Lihat Foto
Dmitry Galaganov/Shutterstcok
Ilustrasi liburan
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com – Akhir Oktober 2020 menjadi momentum libur panjang bagi sebagian masyarakat Indonesia.

Libur panjang ini akibat adanya cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 dan 30 Oktober 2020.

Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada 29 Oktober 2020, sedangkan 31 Oktober dan 1 November adalah akhir pekan.

Terkait libur panjang ini, sejumlah pihak, termasuk Presiden Joko Widodo, mengingatkan supaya masyarakat tetap waspada mengingat Indonesia masih menghadapi pandemi virus corona.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mengingat kita memiliki pengalaman kemarin, libur panjang yang pada satu setengah bulan yang lalu mungkin, setelah itu terjadi kenaikan yang agak tinggi," ucap Jokowi dikutip dari Kompas.com, 19 Oktober 2020.

Terkait dengan adanya masa libur panjang ini, pakar epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, juga mengingatkan situasi pandemi di Indonesia masih belum terkendali dengan baik.

“Prevalensi yang relatif tinggi artinya perlu kesadaran dan peran masyarakat untuk menekan kecepatan penyebaran dan mencegah juga terjadinya penularan,” kata Dicky dihubungi Kompas.com Jumat (23/10/2020).

Baca juga: Libur Panjang Akhir Oktober, Ini Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Corona

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19, menurut Dicky, adalah masyarakat mengurangi dan membatasi mobilitas.

Artinya, jika tidak sangat perlu, sebaiknya tetap berada di rumah.

Lalu, apabila memiliki kegiatan bersama dengan keluarga, sebaiknya hal tersebut dilakukan di tempat yang masih satu wilayah dengan tempat tinggal.

“Jangan di luar daerah tempat tingal. Ini lebih disarankan untuk mencegah memapar atau tepapar. Imbauan saya juga jangan pulang kampung,” kata Dicky.

Hal yang juga penting menurut Dicky adalah masyarakat sebaiknya juga membatasi interaksi dengan orang lain.

Semisal ketika berkomunikasi dengan tetangga, maka lakukan dalam jarak yang tidak dekat.

Masyarakat juga diimbau mengurangi aktivitas di tempat yang berpotensi keramaian, sepeti mall dan sebagainya.

Baca juga: Mendagri Terbitkan SE, Imbau Masyarakat Tak Lakukan Perjalanan Selama Libur Panjang Akhir Oktober

Pilih outdoor

Jika masyarakat tetap ingin berlibur, Dicky menyarankan agar memilih lokasi outdoor atau alam yang terbuka, seperti pantai atau pegunungan untuk mengurangi potensi penularan virus corona.

“Pastikan yang pergi yang sehat, tak punya sakit apa pun, meskipun hanya pegal atau flu biasa,” ujarnya.

Selain itu, ia mengingatkan agar tidak bepergian dengan mengajak mereka yang rentan tertular, seperti lansia maupun ibu hamil.

Dicky mengatakan jika pergi liburan dengan rombongan, sebaiknya pesertanya dari orang serumah atau yang sehari-hari kontak erat.

Tak lupa ia mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Untuk mengurangi kontak, masyarakat disarakan untuk selalu membawa handsanitizer, membawa alat minum dan makan sendiri, hingga membawa makanan sendiri.

Baca juga: Penjelasan Satgas soal Potensi Kenaikan Kasus Covid-19 Usai Libur Panjang

Tempat liburan patuh protokol kesehatan

Terkait tempat liburan, sebaiknya dipastikan dulu bahwa tempat tersebut menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Tempat liburan harus dipastikan memiliki pembatasan kapasitas minimal 4 meter persegi per orang, menyediakan tempat cuci tangan atau handsanitizer di beberapa titik, pengaturan lokasi-lokasi titik kumpul, hingga pengaturan lokasi masuk dan keluar.

“Pastikan sirkulasi ventilasi selalu dijaga dengan baik dan sistem registrasi online akan sangat penting dan disarankan untuk memudahkan screening awal memudahkan juga identintifikasi bila ada kejadian terkait klaster,” terangnya.

Adapun, untuk pemerintah, Dicky mengimbau agar menyiapkan rencana komprehensif yang bisa dijadikan rujukan semua sektor dalam meredam penyebaran Covid-19.

Ia mengingatkan pemerintah untuk tidak menawarkan berbagai diskon yang dapat memicu mobilitas.

Bagi pemerintah daerah, Dicky menilai penting untuk memantau dan menerapkan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran protokol kesehatan.

Baca juga: Ada Imbauan Tidak Wisata ke Puncak Saat Libur Panjang, Ini Kata Kadispar Jabar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi