Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Jepang Diminta Perpanjang Libur Tahun Baru, Ini Alasannya

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/REUTERS/KIM KYUNG-HOON
Warga memakai masker pelindung berjalan di sebuah distrik pasar lokal di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Tokyo, Jepang, Rabu (13/5/2020).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pemerintah Jepang meminta kepada perusahaan-perusahaan untuk memperpanjang waktu libur tahun baru bagi para karyawannya.

Hal itu agar mereka bisa memiliki pilihan waktu yang lebih longgar untuk bepergian.

Mengutip Nikei Asia (23/10/2020), Pemerintah Jepang meminta libur tahun baru yang sedianya berlangsung sampai 3 Januari, untuk diperpanjang hingga 11 Januari.

Hal ini berarti, para pekerja di Jepang yang semestinya kembali bekerja pada 4 Januari bisa masuk pada 12 Januari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Pemerintah Jepang tersebut diumumkan oleh salah satu anggota kabinet Yasutoshi Nishimura yang mewakili pemerintah dalam penanganan Pandemi Covid-19 di Jepang.

Baca juga: Mengenal Motif Batik Megamendung yang Ada di Masker PM Jepang

Menghindari kerumuman

Permintaan Pemerintah Jepang untuk memperpanjang waktu libur tahun baru bagi para pekerja bukannya tanpa alasan. 

Sebab apabila tidak diperpanjang, dikhawatirkan masyarakat akan berbondong-bondong melakukan perjalanan liburan atau pulang kampung di waktu yang bersamaan.

Sehingga hal itu dapat menyebabkan tempat-tempat umum dan transportasi publik padat dengan manusia. 

Jika transportasi publik dan tempat umum padat pengunjung, hal itu dinilai akan mengkhawatirkan.

Terlebih ketika nantinya mereka menemui kerabat atau orangtuanya yang sudah berusia lanjut atau memiliki kondisi sakit tertentu.

Di tempat yang terbatas dengan kondisi kerumunan yang sedemikian itu, tentu sulit bagi orang-orang untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak.

Baca juga: Jepang Akan Sediakan Vaksin Covid-19 Secara Gratis bagi Warganya

Turunkan kasus infeksi

Upaya ini akan ditempuh pemerintah demi menurunkan kurva kasus pandemi di Jepang yang kembali meningkat setelah sempat melandai.

Para ahli pun sudah memperingatkan hal ini pada Kementerian Kesehatan dan Kementerian Tenaga Kerja dan Kesejahteraan.

Liburan Tahun Baru adalah salah satu musim tersibuk untuk perjalanan di Jepang.

Hal itu karena kereta api, pesawat terbang, dan jalan raya dipenuhi dengan orang-orang yang kembali ke kampung halaman mereka untuk melihat keluarga dan teman atau mengambil kesempatan untuk pergi berlibur.

Sementara itu berdasarkan data Worldometer, Jumat (23/10/2020) Saat ini Jepang mencatat ada 94.524 kasus infeksi, 1.685 kasus kematian, dan 87,666 kasus sembuh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi