Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati Saraf Kejepit

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstockphotos
Ilustrasi
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penyakit saraf kejepit tidaklah asing bagi sebagian besar orang. Namun, banyak yang belum memahaminya dan tidak dapat membedakan antara saraf kejepit dengan nyeri pinggang biasa.

Saraf terjepit atau pinched nerve sendiri merupakan satu kondisi saraf yang memperoleh tekanan lebih di sekitar jaringannya.

Akibatnya, dapat muncul rasa sakit, mati rasa, menyebabkan iritasi atau kerusakan saraf perifer.

Baca juga: Simak, Berikut Jenis Makanan yang Baik dan Buruk untuk Penderita Diabetes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saraf kejepit

Melansir Kompas.com, 24 September 2020, tulang belakang manusia normalnya terdiri atas ruas-ruas, yang mana di antar ruas-ruas tersebut terdapat bantalan yang disebut sebagai discus intervertebralis (DI).

Di dalam DI, terdapat nukleus berbentuk seperti jeli.

Fungsinya adalah sebagai bola dan penahan guncangan, dibantu di dinding yang melingkarinya, yaitu annulus fibrosus (AF).

Baca juga: 8 Makanan yang Baik untuk Penderita Diabetes

Sementara, di belakang DI, terdapat saraf yang berjalan dari otak menuju anggota gerak atas dan bawah.

Komponen inilah yang memungkinkan seseorang dapat menggerakan kedua ekstremitas tersebut.

Apabila terjadi hernia nucleus pulposus (HNP), maka saraf tersebut akan terjepit.

Baca juga: Benarkah Pengobatan Covid-19 yang Dipakai Donald Trump Berasal dari Jaringan Janin?

Kondisi inilah yang seringkali disebut sebagai saraf kejepit.

Penyebab dari kondisi ini adalah multifaktor. Akan tetapi, secara umum, pemakaian yang berulang dan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada annulus fibrosus yang pada akhirnya membuat nucleus keluar dari tempatnya.

Kondisi tersebut dapat dipicu oleh faktor pekerjaan atau aktivitas seperti hari, kondisi obesitas, termasuk genetik, penuaan, dan kebiasaan merokok.

Baca juga: Kecanduan Nikotin Setelah Berhenti Merokok? Ini Cara Mengatasinya

Gejala

Melansir Mayo Clinic, berikut adalah tanda dan gejala yang dapat muncul apabila mengalami saraf terjepit:

Mengutip Kompas.com, 18 Juli 2020, Dokter Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi RS Pondok Indah dr Muki Partono menjelaskan, saraf kejepit dapat terjadi pada seluruh ruas tulang belakang, mulai dari tulang leher hingga tulang ekor.

"Kalau masalah daerah yang sakitnya nanti tergantung di mana terjadi penjepitan (saraf)," tutur dr Muki.

Apabila penjepitan saraf terjadi di leher maka akan terjadi migrain atau sakit sampai ke bahu.

Baca juga: Kenapa Kita Pusing jika Cuaca Terlalu Terik dan Panas?

Jika penjepitan terjadi di tulang ekor, maka akan terasa sakit seperti otot tertarik pada bagian paha atau betis, kesemutan bahkan sampai kelumpuhan pada sistem motorik.

Oleh sebab itu, Muki menegaskan jika Anda mengalami nyeri tulang belakang atau sakit pinggang, maka Anda harus mendapatkan perawatan secara intensif.

"Nyeri tersebut umumnya disebabkan oleh terjepitnya saraf pada tulang belakang dan harus menjalani perawatan secara berkala. Bila tidak, rasa nyeri itu bisa merusak sistem saraf tulang belakang lainnya," jelasnya.

Baca juga: Simak, 4 Cara Mencegah Gejala Nyeri Leher Selama Sekolah dan WFH

Pengobatan

Pada umumnya, kondisi saraf kejepit memang dapat membaik dalam waktu singkat. Akan tetapi, pada kasus-kasus tertentu, dapat berlangsung lama sehingga memerlukan tindakan tertentu.

Perawatan saraf terjepit bisa bervariasi, yaitu bergantung pada seberapa rasa sakit yang dirasakan.

Berikut adalah sejumlah tindakan yang umum dilakukan:

1. Istirahat

Umumnya, dokter akan meminta pasien untuk mengistirahatkan bagian yang sakit dan menghindari aktivitas-aktivitas yang berpotensi menyebabkan tekanan pada saraf.

Baca juga: Viral Tempe Kedelai Kuning Lebih Baik dari Tempe Kedelai Putih, Benarkah?

2. Minum obat pereda nyeri

Selain istirahat, dokter juga biasanya memberikan obat-obatan berikut:

  • Aspirin, ibuprofen, dan naproxen untuk mengurangi pembengkakan
  • Kortikosteroid oral untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak
  • Injeksi steroid untuk mengurangi bengkak

3. Terapi fisik

Perawatan saraf terjepit juga bisa dilakukan dengan melakukan terapi fisik, yaitu melalui latihan yang memperkuat dan meregangkan otot di area yang terdampak untuk mengurangi tekanan pada saraf.

Terapis juga mungkin akan merekomendasikan cara lain agar Anda tidak lagi mengalami saraf terjepit. 

Baca juga: Sejarah Tempe, Makanan Kaya Protein yang Lahir dari Era Tanam Paksa

4. Operasi

Pada kasus yang berat, dokter mungkin merekomendasikan operasi untuk menekan saraf.

Namun demikian, jenis operasi yang dilakukan tidak selalu sama, yaitu bergantung pada lokasi saraf terjepit.

Pencegahan

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan agar terhindar:

  • Pertahankan posisi yang baik, jangan menyilangkan kaki atau berbaring di satu posisi dalam waktu lama.
  • Masukkan latihan kekuatan dan fleksibilitas ke dalam program latihan rutin.
  • Batasi aktivitas berulang dan sering-seringlah beristirahat ketika terlibat dalam aktivitas ini.
  • Pertahankan berat badan yang sehat

Baca juga: Benarkah Gunakan Masker Ganggu Kinerja Paru-paru?

(Sumber: Kompas.com/Ariska Puspita Anggraini, Ellyvon Pranita | Editor: Irawan Sapto Adhi, Resa Eka Ayu Sartika, Holy Kartika N S)

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Kenapa Kerap Sakit Kepala setelah Makan?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi