KOMPAS.com - Jumlah kasus virus corona di dunia terus bertambah dari hari ke hari.
Melansir data dari laman Worldometers, Senin (26/10/2020), jumlah total kasus Covid-19 saat ini tercatat 43,3 juta kasus.
Dari angka tersebut, telah terjadi lebih dari 1,1 juta kasus kematian dan 31,8 juta pasien telah dinyatakan sembuh.
Adapun jumlah kasus aktif saat ini adalah 10,2 juta, dengan 10,1 juta dalam kondisi ringan dan 77.726 dalam kondisi serius atau kritis.
Jumlah total kasus terbanyak masih dicatatkan oleh Amerika Serikat (AS) dengan lebih dari 8 juta kasus, disusul India, Brasil, Rusia, dan Perancis.
Kondisi pandemi Covid-19 ini pun masih terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Baca juga: Sederet Studi Terbaru tentang Virus Corona
Berikut adalah sejumlah perkembangan terbaru dari pandemi virus corona di beberapa negara di dunia:
Indonesia
Dengan demikian, jumlah total kasus yang telah dikonfirmasi di Indonesia menjadi sebanyak 389.712 kasus.
Selain itu, dilaporkan pula 94 kasus kematian baru sehingga jumlah total kasus kematian menjadi sebanyak 13.299 kasus.
Sementara, jumlah pasien sembuh menjadi sebanyak 313.764 atau bertambah 4.545 orang dari hari sebelumnya.
Kasus-kasus tersebut tersebar di 34 provinsi dan 501 kabupaten/kota di Indonesia. Hingga kini, jumlah kasus terbanyak masih dicatatkan di DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.
Baca juga: Update Jumlah Distribusi APD dari Pemerintah di 34 Provinsi Indonesia
Perancis
Angka ini melebihi rekor kasus harian yang dicatatkan satu hari sebelumnya, Sabtu (24/10/2020), yaitu dengan 45.422 kasus.
Kementerian Kesehatan juga mengumumkan 116 kasus kematian baru akibat infeksi Covid-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga total kasus kematian menjadi sebanyak 34.761.
Kasus-kasus baru yang dikonfirmasi dalam beberapa waktu terakhir ini membuat jumlah total infeksi Covid-19 di negara ini telah mencapai 1,1 juta kasus.
Kondisi ini membuat Perancis menjadi negara kelima di dunia dengan jumlah kasus virus corona terbanyak, yaitu setelah AS, India, Brasil, dan Rusia.
Negara tersebut telah melewati jumlah total kasus Covid-19 yang dicatatkan Argentina dan Spanyol.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Drastis, Perancis Larang Perayaan Malam Minggu
China
Kebijakan ini diberlakukan setelah 15 kasus baru dilaporkan di dalam negara dan 405 pasien tanpa gejala berada di bawah pengawasan.
Saat ini, petugas dari Komisi Kesehatan Xinjiang mengatakan, 137 kasus baru tanpa gejala telah dideteksi di wilayah tersebut.
Seluruh kasus baru ini berhubungan dengan sebuah pabrik garmen. Pada hari Sabtu (24/10/2020), orang tua dari seorang gadis berusia 17 tahun dikonfirmasi terpapar virus dan tidak menunjukkan gejala bekerja di sana.
Kashgar pun meluncurkan sebuah program pengetesan pada Sabtu (24/10/2020) malam untuk 4,75 juta orang di wilayah tersebut.
Hingga Minggu (25/10/2020) pagi, lebih dari 2,84 juta orang telah dites dan sisanya akan dilakukan hingga Selasa (27/10/2020).
Empat kota di wilayah Kashgar sendiri dikategorikan sebagai "risiko-tinggi". Untuk itu, diperkirakan langkah pengendalian seperti pembatasan perjalanan akan diberlakukan.
Baca juga: Brasil Tak Mau Beli Vaksin Covid-19 dari China
Spanyol
Berdasarkan laporan AP, Minggu (25/10/2020), status ini mulai diberlakukan pada hari Minggu.
Sebelumnya, Sánchez telah melakukan pertemuan kabinet untuk mempersiapkan langkah yang diambilnya ini.
Melalui status darurat, kebijakan-kebijakan seperti jam malam dan pembatasan lain dapat dilakukan di wilayah negara.
Status ini memberikan kekuasaan kepada pemerintah negara, termasuk kemampuan untuk sementara membatasi kebebasan dasar yang dijamin konstitusi Spanyol, yaitu seperti hak untuk bebas bergerak.
Minggu ini, Spanyol menjadi negara Eropa pertama yang melewati angka 1 juta kasus Covid-19 secara total.
Namun demikian, dalam sebuah tayangan di televisi pada Jumat (22/10/2020), Sánchez menyebut bahwa angka sebenarnya dapat mencapai lebih dari 3 juta karena faktor gap dalam testing maupun faktor lainnya.
Baca juga: Situasi Memburuk, Spanyol Catatkan 1 Juta Kasus Covid-19