KOMPAS.com - Apakah Anda penyuka susu? Atau bahkan, tak menyukainya sama sekali?
Susu selama ini dijadikan salah satu sumber protein, baik hewani maupun nabati.
Tahukah Anda, ada suatu kondisi di mana seseorang tidak bisa minum susu sapi setelah terjeda lama tidak mengonsumsi susu.
Di media sosial Twitter, salah satu pengguna membagikan kisahnya yang menyebutkan bahwa ia kemungkinan mengalami lactose intolerant atau intoleransi laktosa karena lama tak mengonsumsi susu.
Twit ini pun mengundang berbagai komentar karena banyak yang belum mengetahui intoleransi laktosa dan kaitannya dengan minum susu.
Baca juga: Jangan Biasakan Anak Minum Susu di Botol hingga Tertidur, Mengapa?
Apa itu lactose intolerant?
Dokter spesialis gizi klinik dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospital, Jakarta Selatan, dr Inge Permadhi SpGK mengatakan, lactose intolerant atau intoleransi laktosa merupakan kondisi ketidakmampuan saluran cerna untuk mendisgesti gula (karbohidrat) susu atau laktosa karena adanya defisiensi enzim laktosa.
Menurut dia, seseorang yang sebelumnya rutin mengonsumsi susu maka ada kemampuan enzim laktosa yang bekerja.
Kemampuan ini dapat hilang jika orang tersebut tidak mengonsumsi susu dalam jangka waktu lama.
"Kalau dulu dia waktu masih kecil minum susu, itu kan berarti enzimnya tetap ada. Tapo pada orang yang sudah lama tidak minum susu, itu kemampuannya menghilang," ujar Inge saat dihubungi Kompas.com, Minggu (25/10/2020).
Jika kemampuan enzim menghilang, lanjut Inge, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Sseorang yang mengalami lactose intolerant akan mengalami diare atau rasa tidak enak di perut.
"Efeknya perut tidak enak sampai dengan diare setelah mengonsumsi produk susu yang mengandung laktosa," ujar Inge.
Tak hanya diare, pada sebagian orang dengan kondisi intoleransi laktosa, bisa mengalami perut melilit bahkan muntah-muntah setelah minum susu.
Kondisi ini dapat terjadi bagi anak-anak maupun orang dewasa.
Baca juga: Minum Susu Sapi Bikin Gemuk, Kok Bisa?
Masih bisa konsumsi yogurt
Mereka yang mengalami intoleransi laktosa masih dapat mengonsumsi yogurt meski yogurt berbahan dasar dari susu sapi.
Inge menyebutkan, pada yogurt terkandung bakteri yang mampu merusak enzim laktosa.
Dengan demikian, orang dengan lactose intolerant tidak merasakan perut melilit atau diare akibat enzim laktosa tersebut.
"Karena kalau di dalam yogurt itu si bakteri sudah membuat laktosa/gula susu itu rusak, sehingga sudah tida ada laktosa pada yogurt, jadi asem banget rasa yogurt," ujar Inge.
Pengobatan intoleransi laktosa
Melansir MayoClinic, lactose intolerant dapat diobati dengan mengembalikan kemampuan tubuh untuk mencerna laktosa, meskipun proses tersebut dapat memakan waktu berbulan-bulan.
Untuk penyebab lain, seseorang dapat menghindari ketidaknyamanan intoleransi laktosa dengan mengikuti diet rendah laktosa.
Adapun tindakan untuk menurunkan jumlah laktosa dalam makanan yakni dengan:
- Membatasi susu dan produk susu lainnya
- Memasukkan porsi kecil produk susu dalam makanan rutin Anda
- Makan dan minum es krim dan susu yang mengurangi laktosa
- Tambahkan enzim laktase cair atau bubuk ke dalam susu untuk memecah laktosa.
Baca juga: Minum Susu sebelum Tidur, Perlu atau Tidak?