Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Deretan Proyek "Jurassic Park" di Kawasan Taman Nasional Komodo...

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Pembangunan elevated deck di Pulau Rinca,
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Pembangunan "Jurassic Park" di Pulau Rinca, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi sorotan publik.

Sejumlah pihak menilai, proyek yang digarap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu akan merusak habitat komodo. Pulau Rinca merupakan salah satu bagian dari kawasan Taman Nasional Komodo.

Sementara, pembangunan "Jurassic Park" merupakan salah satu dari gagasan pemerintah dalam melakukan penataan dan pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo.

Pulau Rinca akan diubah menjadi destinasi wisata premium dengan pendekatan konsep geopark atau wilayah terpadu yang mendepankan perlindungan dan penggunaan warisan gelologi dengan cara berkelanjutan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tujuan utama konsep ini adalah mempromosikan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan dengan mengembangkan potensi yang ada dengan cara yang berkelanjutan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Minggu (19/1/2020).

Baca juga: Pemerintah Buka Suara Soal Polemik Foto Komodo Hadang Truk Proyek

Lantas, apa saja proyek yang akan dibangun di Taman Nasional Komodo (TNK) ini?

Penataan kawasan Pulau Rinca

Mengutip keterangan resmi Kementerian PUPR, Senin (26/10/2020), pemerintah dirasa perlu melakukan pembangunan sarana dan prasarana pendukung pariwisata. Salah satunya di Pulau Rinca, TNK.

Kementerian PUPR menganggarkan Rp 52 miliar untuk menata kawasan Pulau Rinca yang meliputi bangunan pusat informasi, sentra suvenir, kafe, dan toilet publik. 

Kemudian, dibangun pula kantor pengelola kawasan, selfie spot, klinik, gudang, ruang terbuka publik, penginapan untuk penenliti dan pemandu wisata (ranger).

Selain itu, dilakukan pula pembangunan Dermaga Loh Buaya yang merupakan peningkatan dermaga eksisting, mendirikan bangunan pengaman pantai yang sekaligus berfungsi sebagai jalan setapak untuk akses masuk dan keluar kawasan tersebut.

Baca juga: Ramai Soal Jurassic Park, Ini Sejarah Komodo dan Taman Nasional Komodo

Biaya yang dianggarkan untuk peningkatan kualitas dermaga di Pulau Rinca tersebut adalah sebesar Rp 56 miliar, yang akan dilaksanakan oleh Ditjen Sumber Daya Air pada tahun 2020.

Adapun, area trekking untuk pejalan kaki dan shelter pengunjung didesain melayang atau elevated agar tidak mengganggu aktivitas komodo. 

Untuk saat ini, penataan kawasan Pulau Rinca telah memasuki tahap pembongkaran bangunan eksisting dan pembuangan puing, pembersihan pile cap, serta pembuatan tiang pancang.

Baca juga: Trending #SaveKomodo, Ini Sederet Fakta Seputar Komodo

Dampak terhadap populasi komodo

Pembangunan kawasan Pulau Rinca ini pun menuai beragam reaksi dari berbagai pihak.

Belakangan, tersebar unggahan foto yang memperlihatkan sebuah truk berisi material berhadap-hadapan dengan komodo di media sosial.

Truk tersebut merupakan bagian dari proyek pembangunan geopark yang disebut memiliki konsep "Jurassic Park".

Warganet dan berbagai pihak pun ramai membahas proyek ini. Tidak jarang yang menentang dan mempertanyakan dampaknya terhadap populasi komodo di Pulau Rinca.

Baca juga: Pembangunan Jurassic Park dan Kelangsungan Hidup Komodo

Merespons kekhawatiran itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan pembangunan proyek wisata di Pulau Rinca tidak membahayakan populasi komodo di pulau itu.

Mengutip Kompas.com, Senin (26/10/2020), Kepala Biro Humas KLHK Nunu Anugrah mengklaim pembangunan proyek wisata diakukan secara hati-hati dengan tetap mengutamakan keselamatan komodo di area tersebut.

Nunu menjelaskan, estimasi populasi komodo di Loh Buaya saat ini sekitar 66 ekor dan jumlahnya relatif stabil. Bahkan, cenderung sedikit meningkat dalam lima tahun terakhir. 

Kemudian, merespons foto komodo dan truk yang viral di media sosial, menurut Nunu, selama pembangunan dilakukan, pemerintah menurunkan 5-10 ranger untuk mengawasi komodo di sekitar lokasi.

Saat ini, pembangunan proyek wisata di Pulau Rinca sendiri disebut telah mencapai 30 persen. Rencananya, proyek wisata akan selesai pada Juni 2021.

Baca juga: Penjelasan KLHK soal Pulau Rinca Disebut Akan Jadi seperti Jurrasic Park

(Sumber: Kompas.com/Tsania Maharani, Sania Mashabi |Editor: Fabian Januarius Kuwado, Diamanty Meiliana, Muhammad Idris)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi