Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Maskapai yang Mem-PHK Karyawan akibat Pandemi Corona

Baca di App
Lihat Foto
Dok. www.newshub.co.nz
Ilustrasi parkir pesawat.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang berlangsung secara berkepanjangan dalam beberapa bulan terakhir membawa dampak luas dalam kehidupan manusia, termasuk dalam aspek industri.

Berbagai industri, mulai dari pariwisata, properti, perbankan, dan sebagainya mengalami pukulan yang cukup telak. Selain terjadi penurunan pendapatan, ancaman bangkrut menanti di depan mata.

Salah satu industri yang terdampak yakni penerbangan.

Baca juga: Virus Corona, Pilot, dan Pukulan Telak Industri Penerbangan...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan pembatasan penerbangan, menurunnya pendapatan masyarakat hingga kekhawatiran terjadinya penyebaran virus corona membuat penggunaan pesawat udara kian terpinggirkan.

Sejumlah maskapai penerbangan pun berupaya memutar otak untuk menutup biaya operasional yang harus dikeluarkan.

Ada yang mencoba mendapatkan pemasukan tambahan dengan berbagai cara, mulai dari membuka simulasi pelatihan khusus pilot untuk  wisatawan, menjadikan pesawat menjadi restoran, dan sebagainya.

Namun ada juga yang terpaksa memberhentikan ribuan pekerjanya demi memangkas beban yang harus dikeluarkan perusahaan.

Baca juga: Kisah Pramugari dan Pilot Singapura yang Terdampak Corona...

Merangkum sejumlah pemberitaan Kompas,com sebelumnya, opsi pemutusan hubungan kerja (PHK) ini sebagaimana diambil oleh keenam maskapai berikut ini:

1. Garuda Indonesia

Garuda Indonesia baru-baru ini mengumumkan akan mengakhiri kontrak terhadap 700 pekerja mereka akibat penurunan pendapatan perusahaan selama masa pandemi ini.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, ratusan karyawan tersebut diselsaikan lebih awal kontraknya.

Mereka juga merupakan karyawan dengan status tenaga kerja kontrak.

 

Diketahui, kontrak 700 pekerja tersebut sedianya masih berlangsung hingga beberapa waktu ke depan, namun terpaksa harus diakhiri lebih cepat, karena penurunan pendapatan dunia penerbangan beberapa waktu terakhir.

Meski diputus kontraknya lebih cepat, pihaknya berjanji akan memenuhi hak-hak yang seharusnya para pekerja itu dapatkan, termasuk pembayaran atas sisa kontrak masing-masingnya.

Baca juga: Selain Garuda Indonesia, Ini Maskapai Penerbangan yang Berikan Masker di Pesawatnya

2. Singapore Airlines

Maskapai penerbangan asal Negeri Singa, Singapore Airlines berencana untuk memutuskan hubungan kerja kepada 4.300 karyawannya, atau 20 persen dari total SDM yang mereka miliki.

Rencana ini juga dikomunikasikan kepada serikat pekerja yang ada di bawah naungannya.

Diberitakan Kompas.com (11/9/2020), PHK terjadi akibat dampak negatif yang ditimbulkan pandemi terhadap usaha penerbangan mereka.

Tidak hanya pegawai Singapore Airlines yang terimbas kebijakan ini, namun juga pegawai yang bekerja di dua maskapai naungannya, Silk Air dan Scoot.

Baca juga: Tak Boleh Sembarangan, Berikut Aturan soal Penerbangan Balon Udara

3. American Airlines

Per 1 Oktober 2020, American Airlines telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 19.000 karyawannya akibat penurunan permintaan perjalanan udara yang disebabkan merebaknya Covid-19.

Mengutip Kompas.com (26/8/2020), setidaknya sudah ada 12.500 karyawan yang dengan sukarela meninggalkan perusahaan penerbangan terbesar di dunia ini.

Ada juga 11.000 karyawan lain yang sepakat untuk dirumahkan per 1 Oktober lalu.

Meski sudah puluhan ribu yang mundur dan siap dikeluarkan dari perusahaan, American Airlines tetap butuh memangkas 19.000 lagi karyawannya.

Tahun ini, tercatat ada 133.700 karyawan yang bekerja di American Airlines.

Baca juga: American Airlines Bersiap Pangkas 19.000 Karyawannya

4. Cathay Pacific

Sama halnya dengan maskapai asal Hong Kong yang satu ini, Cathay Pacific terpaksa memangkas ribuan karyawannya yang ada di Hong Kong dan China daratan.

Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 5.900 orang pekerja.

Mengutip Kompas.com (21/10/2020), jumlah ini mencapai 24 persen dari total karyawan yang mereka miliki.

Langkah ini diambil guna mengurangi beban dan kebutuhan uang tunai perusahaan.

Dengan begitu, diharapkan perusahaan tetap dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen juga karyawan yang tersisa.

Baca juga: Tekan Beban Operasional, Cathay Pasific Airways Berhentikan 5.900 Pekerja

5. Emirates

Maskapai asal Uni Emirat Arab, Emirates, telah memastikan akan memangkas 9.000 pegawainya sejak Juli lalu.

Disebutkan dalam Kompas.com (11/7/2020) total pegawai Emirates semula ada di angka 60.000 orang, akibat pandemi, mereka telah memangkas sepersepuluh di antaranya.

Dirasa masih berat, Emirates pun kembali melakukan PHK, kali ini kepada 9.000 karyawannya.

PHK sebagian besar dikenakan pada pilot dan awak kabin pesawat Airbus, bukan Boeing.

Alasannya, pesawat Boeing milik maskapai ini bermuatan besar, bisa menampung 500 orang dalam sekali perjalanan, sementara Boeing memiliki kapasitas yang lebih sedikit.

Sehingga di masa pandemi di mana jumlah penumpang sangat minim lebih mungkin dan mudh untuk dioperasikan.

Baca juga: Emirates Berencana PHK 30.000 Karyawannya akibat Virus Corona

6. Qantas 

Maskapai asal Australia, Qantas mem-PHK 6.000 karyawannya akibat dampak pandemi yang dirasakan perusahaan.

Dengan langkah ini, perusahaan berharap makapai mereka dapat tetap bertahan dalam melalui wabah penyakit yang belum taHu kapan akan berakhir ini.

Mengutip Kompas.com (25/6/2020), jumlah karyawan yang mendapat PHK itu setara dengan 20 persen dari total pegawai sebelum terjadi krisis akibat pandemi.

Sebelumnya, medio Maret 2020, Qantas telah merumahkan sementara sebanyak 80 persen pegawainya demi meminimalkan pengeluaran dari pendapatan yang jauh berkurang.

Terlebih setelah pemerintah Australia menutup perbatasan, sehingga maskapai ini harus meniadakan seluruh rute internasional, kecuali ke Selandia Baru.

Baca juga: Maskapai Australia Qantas Bakal PHK 6.000 Pegawai

(Sumber: Kompas.com/Singgih Woryono, Yohana Artha Uly, Mutia Fauzia, Luthfia Ayu Azanella | Editor: Sandro Gatra, Sakina Rakhma Diah Setiawan, Bambang P. Jatmiko, Jihad Akbar)

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo infografik: 10 Maskapai Paling Aman di Dunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi