Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 29 Oktober: 44,7 Juta Kasus | Presiden Afrika Selatan Karantina Mandiri

Baca di App
Lihat Foto
JAMES ROSS
Orang-orang yang memakai alat pelindung diri berdiri di checkin bagasi di dalam terminal keberangkatan internasional di Bandara Melbourne Tullamarine, di Melbourne, Australia, 13 Maret 2020. EPA-EFE/JAMES ROSS AUSTRALIA AND NEW ZEALAND OUT
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Jumlah kasus virus corona di dunia hingga saat ini masih terus menunjukkan peningkatan.

Melansir data Worlometers, hingga Kamis (29/10/2020), tercatat 44.704.998 kasus Covid-19 di seluruh dunia.

Dari angka itu, 1.177.940 orang meninggal dunia, da 32.679.290 orang telah dinyatakan sembuh.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi, mencapai lebih dari 9 juta kasus.

Berikut 10 negara dengan kasus virus corona tertinggi di dunia: 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

  1. Amerika Serikat: 9.110.105 kasus, 233.021 orang meninggal dunia, dan 5.914.122 orang sembuh
  2. India: 8.038.765 kasus, 120.563 orang meninggal dunia, dan 7.314.951 orang sembuh
  3. Brazil: 5.468.270 kasus, 158.456 orang meninggal dunia, dan 4.934.548 orang sembuh
  4. Rusia: 1.563.976 kasus, 26.935 orang meninggal dunia, dan 1.171.301 orang sembuh
  5. Perancis: 1.235.132 kasus, 35.785 orang meninggal dunia, dan 113.977 orang sembuh
  6. Spanyol: 1.194.681 kasus, 35.466 orang meninggal dunia
  7. Argentina: 1.116.609 kasus, 29.730 orang meninggal dunia, dan 921.344 orang sembuh
  8. Kolombia: 1.041.935 kasus, 30.753 orang meninggal dunia, dan 941.874 orang sembuh
  9. Inggris: 942.275 kasus, 45.675 orang meninggal dunia
  10. Meksiko: 901.268 kasus, 89.814 orang meninggal dunia, dan 659.473 orang sembuh.

Afrika Selatan

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa saat ini tengah menjalani karantina mandiri.

Ia melakukan karanrina setelah seorang tamu pada makan malam yang dihadirinya dinyatakan positif Covid-19. 

Kantor Berita Kepresidenan Ramaphosa merilis pernyataan hari Rabu (28/10/2020) yang menyebutkan bahwa Presiden menghadiri makan malam penggalangan dana dari Adopt-a-School Foundation.

Keesokan harinya, seorang tamu pada acara tersebut menunjukkan gejala Covid-19 dan mendapatkan hasil positif Covid-19.

"Presiden saat ini tidak menunjukkan gejala dan akan sejalan dengan saran kesehatan Covid-19, akan diuji jika gejalanya nyata," demikian pernyataan Kantor Berita Kepresidenan.

Presiden akan melakukan tugasnya dari jarak jauh dan akan mematuhi pedoman yang berlaku untuk karantina mandiri.

Baca juga: Karantina Mandiri Presiden Afrika Selatan dan Keparahan Kasus Covid-19 di Afrika...

Perancis

Presiden Perancis Emmanuel Macron telah memberlakukan kembali penguncian di negara itu setelah kasus Covid-19 meningkat.

Dengan adanya penguncian baru ini, maka mereka yang akan berpindah dari satu daerah ke daerah lain harus melengkapi dokumen perjalanan.  

Mengutip The Guardian, dengan adanya penguncian nasional ini, maka mereka hanya boleh meninggalkan rumah saat membeli barang penting, mencari pertolongan medis, atau menggunakan alokasi harian satu jam untuk olahraga.

Meski demikian, Macron menyebutkan, tidak seperti penguncian sebelumnya, sebagian besar sekolah tetap buka. Universitas akan kembali melakukan pembelajaran secara online.

Para pekerja akan bekerja dari rumah.

Baca juga: Gelombang Dua Covid-19, Perancis Umumkan Pembatasan Baru hingga 1 Desember 2020

Amerika Serikat

Saat kasus Covid-19 melonjak di seluruh AS, mantan Komisaris Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS, Dr. Scott Gottlieb, menyebutkan, apa yang terjadi di benua itu mirip dengan yang terjadi di negaranya.

"Kenyataannya adalah kepadatan epidemi yang sedang berlangsung di negara-negara Eropa  seperti Prancis, Italia, dan Inggris saat ini jauh melebihi apa yang sedang berlangsung di Amerika Serikat,” kata dia dikutip dari CNN.

Ia memprediksi, kasus di AS pada November 2020 akan seperti kasus di keseluruhan Eropa saat ini.

Situasi di AS diperkirakan akan menjadi lebih buruk.

"Apa yang kami miliki adalah penyebaran yang sangat menyebar. Kami berada di awal bagian curam dari kurva epidemi itu sekarang,” ujar dia.

China

Pada Selasa (27/10/2020), otoritas kesehatan di Xinjiang, China, melaporkan 183 kasus Covid-19 setelah menyelesaikan program pengujian massal.

Dari jumlah tersebut, hanya 22 orang yang menunjukkan gejala, dan 161 orang lainnya asimptomatik. 

Sejauh ini, otoritas kesehatan setempat telah menyelesaikan pengujian massal terhadap 4,74 juta orang.

Program ini diluncurkan setelah satu kasus tanpa gejala muncul pada akhir pekan lalu.

Jerman

Jerman melaporkan rekor baru kasus infeksi virus corona. Negara itu baru saja melaporkan 14.964 kasus harian dalam 24 jam terakhir.

Angka tersebut melebihi jumlah pada Sabtu yakni sebanyak 14.714 kasus.

Dengan adanya kenaikan angka kasus ini, Kanselir Angela Merkel mengatakan, pihaknya akan membahas langkah lanjutan untuk menahan penyebaran virus corona di negara itu dengan pemimpin di 16 negara bagian Jerman.

Meskipun saat ini Eropa tengah menghadapi gelombang kedua virus corona, namun jumlah kematian di benua itu tak menunjukkan adanya peningkatan.

Hal ini terjadi di beberapa negara Eropa.

Angka kematian di Inggris, Perancis, Spanyol, Jerman, dan negara-negara Eropa lainnya, tidak mengalami peningkatan.

Baca juga: Update Corona Dunia 22 Oktober: AS Ingin Percepat Pengadaan Vaksin | Menkes Jerman Positif Covid-19

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pencegahan Penularan Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi