Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Dapat Bantuan Subidi Upah, Bagaimana Cara Mengadukannya?

Baca di App
Lihat Foto
http://bsu.kemnaker.go.id/
Tangkapan layar Layanan Pengaduan bidang Ketenagakerjaan.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sejumlah bantuan disalurkan pemerintah guna memulihkan ekonomi Indonesia di tengah pandemi corona, termasuk bantuan subsidi upah (BSU).

Bantuan ini disalurkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) kepada para pekerja dan buruh sebesar Rp 600.000 per bulan yang diberikan selama empat bulan.

Diketahui, total bantuan senilai Rp 2,4 juta ini disalurkan dalam dua tahap dengan masing-masing termin sebanyak Rp 1,2 juta.

Baca juga: Cara Mendapatkan BLT UMKM Rp 2,4 Juta hingga Cara Mengeceknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasarkan data Kemenaker per 23 Oktober 2020, total realisasi penyaluran BSU sudah mencapai 98,30 persen pada termin I.

Kendati demikian, masih ada masyarakat yang masih belum menerima BSU pada termin I.

Lantas, bagaimana cara mengadukan ketika belum mendapatkan BSU?

Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Hubungan Industrial Kemenaker Aswansyah mengungkapkan, jika pekerja belum mendapatkan BSU dapat menghubungi tim posko penanggulangan BSU.

"Bagi mereka yang sudah memenuhi persyaratan, tapi belum menerima, kami sudah ada tim posko penanggulan BSU," ujar Aswansyah kepada Kompas.com, Kamis (29/10/2020).

Ia menambahkan, tim posko penanggulangan BSU dapat diakses melalui situs https://bantuan.kemnaker.go.id/ atau melalui telepon di 021-50816000 atau nomor WhatsApp 0811-9303-305.

Baca juga: 12,1 Juta Pekerja Telah Terima Bantuan Upah, Ini Syarat Pencairan BSU

Kendala penyaluran

Di sisi lain, bagi mereka yang mengaku telah memenuhi persyaratan dan belum mendapatkan BSU, dapat memperhatikan penyebab kendala penyaluran dana.

Menaker Ida Fauziyah mengatakan, ada sejumlah kendala yang ditemui dalam penyaluran BSU, antara lain:

  1. Adanya duplikasi rekening
  2. Rekening sudah tutup
  3. Rekening pasif
  4. Rekening tidak valid
  5. Rekening dibekukan
  6. Adanya rekening yang tidak sesuai dengan NIK pada KTP
  7. Rekening tidak terdaftar

Baca juga: 6 Bantuan Pemerintah di Tengah Pandemi Corona, dari Kartu Prakerja hingga Pulsa Rp 400.000

Korban PHK juga berhak dapat

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, (10/9/2020), Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto mengatakan bahwa orang berstatus non-pekerja berhak mendapatkan BSU jika yang bersangkutan mendapat SMS dari BPJS Ketenagakerjaan.

SMS notifikasi BSU adalah pesan pemberitahuan berupa link unik personal untuk pelaporan data tenaga kerja yang berhak sebagai calon penerima BSU.

Selanjutnya, penerima SMS akan diarahkan untuk melakukan registrasi dan mendaftarkan nomor rekening bank.

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui soal Bantuan Pemerintah Rp 600.000 untuk Karyawan Swasta

Diketahui, peserta yang mendapatkan SMS tersebut merupakan mereka yang pada 30 Juni 2020 masih tercatat sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan.

Tidak hanya kepada non-pekerja, SMS notifikasi BSU juga dikirimkan kepada pekerja dengan NIK valid dan nomor ponsel yang aktif juga.

Berikut alur atau tata cara pengisian data bagi penerima SMS notifikasi BSU.

Baca juga: Jadwal Operasional BRI, Mandiri, dan BCA Selama Cuti Bersama 28-30 Oktober

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 6 Syarat Penerima Bantuan Karyawan Rp 600.000

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi