Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Vitamin C Intravena Dosis Tinggi Disebut Dapat Obati Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Klarifikasi
|
Editor: Gloria Natalia Dolorosa

KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial bahwa vitamin C dosis tinggi yang dimasukkan ke dalam pembuluh vena dapat mencegah atau mengobati Covid-19.

Dosis vitamin C yang dimaksud sekitar 20 gram hingga 30 gram.

Sejumlah penelitian dan para ahli menegaskan, narasi itu tidak tepat.

Butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikan bawha vitamin C intravena dosis tinggi dapat mencegah atau mengobati Covid-19.  

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Serdecznie witamy sie? 5G w Polsce pada 23 September 2020 mengunggah foto spanduk di atas sebuah truk.

Spanduk tersebut bertuliskan seruan untuk mencegah Covid-19 dengan cara menyuntikkan vitamin C dengan dosis 20-30 gram ke pembuluh vena. Berikut isi lengkap kalimat di foto itu:

"Stop Covid-19 with vitamin-C 20g to 30g intravenous, drip"

Dalam bahasa Indonesia berarti "Hentikan Covid-19 dengan vitamin C 20g sampai 30g intravena, teteskan"

Penjelasan

Harvard Medical School menjelaskan beberapa pasien Covid-19 yang sakit kritis telah diobati dengan vitamin C intravena dosis tinggi dengan harapan dapat mempercepat pemulihan.

"Namun, tidak ada bukti ilmiah yang jelas atau meyakinkan bahwa (vitamin C intravena dosis tinggi) berfungsi untuk infeksi Covid-1. Dan, itu bukan bagian standar pengobatan untuk infeksi baru ini," tulis Harvard Medical School dalam situs webnya yang diperbarui pada 23 Oktober 2020.

Sebuah penelitian sedang dilakukan di China untuk memastikan apakah pengobatan ini berguna untuk pasien Covid-19 yang parah.

Mengenai pencegahan, Harvard Medical School menyatakan tidak ada bukti yang mengonsumsi vitamin C membantu mencegah infeksi virus corona penyebab Covid-19.

Sementara, dosis standar vitamin C umumnya tidak berbahaya. Dosis tinggi dapat menyebabkan efek samping, termasuk mual, kram, dan peningkatan risiko batu ginjal.

Para peneliti University Hospital of Zurich, lewat penelitiannya pada April 2020, tidak menemukan bukti ilmiah bahwa vitamin C secara oral atau intravena bermanfaat dalam mengobati virus corona penyebab Covid-19.

Badan kesehatan dunia WHO menegaskan, mikronutrien seperti vitamin D dan C serta seng sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh dan berperan penting dalam meningkatkan kesehatan.

"Saat ini tidak ada panduan tentang penggunaan suplemen mikronutrien sebagai pengobatan Covid-19," tulis WHO.

Profesor di Pusat Penelitian Radikal Bebas Universitas Otago, Magreet Vissers, yang memiliki spesialisasi dalam penggunaan vitamin C untuk mengobati penyakit, mengatakan, menganjurkan vitamin C intravena dosis 30 gram untuk mencegah Covid-19 merupakan anjuran yang bodoh.

“Ini satu langkah di atas menyuntik diri Anda dengan pemutih. Ini mungkin tidak berbahaya, tapi tidak akan membuat Anda tetap aman,” kata Vissers dikutip dari Australian Associated Press.  

Menurutnya, dosis sekitar 6-10 gram vitamin C setiap hari dapat bermanfaat bagi orang yang sakit kritis.

Vissers mengatakan pada umumnya orang dapat mempertahankan tingkat kejenuhan vitamin C melalui makanan yang sehat. Namun, mengonsumsi vitamin C dosis tinggi secara intravena tidak akan membantu tubuh melawan Covid-19.

Profesor Mary-Louise McLaws, ahli epidemiologi dan peneliti di Universitas New South Wales, mengatakan tidak ada bukti bahwa mengonsumsi vitamin C dalam dosis besar secara intravena dapat menghentikan penyebaran Covid-19.

Menurutnya, dikutip dari Australian Associated Press, ada bukti bahwa penggunaan vitamin C intravena dapat membantu orang dengan pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19. Namun, terlalu dini untuk menentukan dampaknya hingga lebih banyak penelitian dilakukan.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang menyebut vitamin C dosis tinggi lewat pembuluh vena dapat mencegah atau mengobati Covid-19 tidak tepat.

Butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikan keefektifannya dalam mencegah atau mengobati Covid-19. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi