Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Gempa dan Tsunami Turki, dari Penyebab hingga Dampaknya

Baca di App
Lihat Foto
https://earthquake.usgs.gov/
Tangkapan layar episentrum Gempa turki
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Gempa dahsyat melanda Pantai Aegean di Turki dan utara Pulau Samos, Yunani, Jumat (30/10/2020).

Gempa ini menewaskan setidaknya 22 orang dan menghancurkan rumah-rumah di area tersebut.

Menurut Survei Geologi AS (USGS), gempa berkekuatan 7,0 magnitudo tersebut berpusat di Provinsi Izmir, Turki.

Pemerintah Turki melaporkan kekuatan gempa yang lebih rendah, yaitu sebesar 6,6 magnitudo dengan korban sebanyak 20 orang tewas dan 786 lainnya luka-luka di Provinsi Izmir. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Samos, dua orang remaja juga dilaporkan tewas.

Penyebab gempa

Dikutip dari National Geographic (31/10/2020), penyebab gempa Turki pada 30 Oktober ini antara lain banyaknya pergeseran lempeng tektonik dan gaya seismik lainnya berperan utama di wilayah tersebut untuk gempa bumi yang sering terjadi.

Sebuah gempa bumi dengan perkiraan magnitudo 7 sebelumnya melanda di dekat kota Izmir pada tahun 1688.

Gempa tersebut mengubah bentang alam begitu banyak sehingga permukaannya turun lebih dari satu kaki, dan bangunan yang berguncang roboh dan memicu kebakaran dan menewaskan hingga 16.000 orang.

Baca juga: Gempa M 7 Guncang Turki, 4 Tewas dan 120 Luka-luka


Pada tahun 1903, gempa bumi berkekuatan 8,2 melanda di dekat Pulau Kythira, Yunani, yang merupakan salah satu gempa Mediterania terbesar yang tercatat oleh instrumen seismik modern.

Sementara antara 1993 dan 1999, beberapa gempa dahsyat yang lebih besar dari 7,0 melanda sepanjang zona utara lempeng Anatolia, segmen tektonik utama yang terletak di bawah Turki.

Secara geologis, wilayah ini terjepit di antara zona pertemuan lempeng Afrika, Eurasia, dan Arab. Di sebelah timur Laut Aegea, lempeng Arab bertabrakan dengan lempeng Eurasia, mendorong serangkaian pegunungan termasuk Zagros, sebuah pegunungan yang melintasi Iran, Irak, dan Turki.

"Lempeng yang bertabrakan juga mengirim lempeng Anatolia ke barat, seolah-olah didorong keluar seperti biji semangka di antara dua jari," kata Robert Stern, seorang ahli tektonik di University of Texas di Dallas.

Gempa terbaru melanda kira-kira 13 mil di bawah dasar laut Aegean, sekitar sembilan mil di lepas pantai Samos.

Kedalaman yang relatif dangkal ini menyebabkan guncangan kuat dirasakan pulau di Yunani dan di kota-kota di sepanjang pantai Turki.

Pusat gempa berada di tepi barat lempeng Anatolia, di mana bebatuan di permukaannya ditarik seperti dempul.

Peregangan ini menghasilkan serangkaian retakan yang dalam di tanah, dan gerakan di sepanjang salah satu retakan ini memicu gempa baru-baru ini.

Baca juga: Turki-Yunani Diguncang Gempa M 7, Air Laut Masuki Kota Pesisir Izmir

Dampak gempa bumi

Melansir BBC, Sabtu (31/10/2020), gempa dangkal ini memicu tsunami kecil yang mengakibatkan banjir di Izmir dan Samos.

Ada laporan yang menyatakan adanya banjir di kota tersebut setelah tingkat muka air laut mengalami peningkatan. 

Beberapa nelayan juga dikabarkan hilang. Menurut Badan Darurat Turki, salah satu dari 20 orang yang tewas disebut tenggelam.

Seorang petugas di Sigacik, dekat Izmir, Yasar Keles mengungkapkan bahwa orang tersebut meninggal setelah kursi rodanya terhantam dan terbalik oleh air yang naik.

Saat ini, pihak berwenang di Izmir mendirikan tenda untuk menampung sekitar 2.000 orang dalam semalam karena kekhawatiran akan lebih banyak bangunan yang runtuh.

Pihak berwenang pun mengatakan, 70 orang telah diselamatkan dari bawah reruntuhan.

Tim penyelamat terus menggali reruntuhan, berusaha untuk menemukan lebih banyak korban dan menyelamatkannya.

USGS mengatakan, gempa itu memiliki kedalaman 10 kilometer di bawah tanah. Sedangkan pihak Turki menyebut bahwa gempa berada di kedalaman 16 kilometer di bawah tanah.

Baca juga: Gempa di Turki, KBRI Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Sebagai informasi, Turki dan Yunani sama-sama berada di garis patahan dan gempa bumi menjadi hal yang biasa terjadi.

Pada Januari lalu, lebih dari 30 orang tewas dan lebih dari 1.600 lainnya terluka ketika gempa bumi melanda Sivrice di provinsi Elazig, Turki bagian timur. 

Pada Juli 2019, ibu kota Yunani, Athena, dilanda gempa yang mematikan listrik di sebagian besar kota.

Sebuah gempa kuat juga pernah melanda kota Izmit di Turki, dekat Istanbul, pada tahun 1999 menewaskan sekitar 17.000 orang.

Kondisi di Izmir

Izmir merupakan kota terbesar ketiga di Turki dengan jumlah penduduk hampir 3 juta orang.

Setelah gempa terjadi di sana, orang-orang ketakutan dan mengalami kepanikan. Mereka berhamburan ke jalan lantaran setidaknya 20 bangunan runtuh.

Video-video amatir yang memperlihatkan terjadinya gempa pun diunggah di media sosial.

"Getarannya benar-benar kuat dan hampir cukup untuk membuatmu jatuh," kata salah seorang penduduk di Urla, barat Izmir, Chris Bedford seperti dikutip BBC, Sabtu (31/10/2020).

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa pemerintah akan membantu masyarakat yang terdampak oleh gempa ini dengan segala cara yang dapat dilakukan oleh negara.

Baca juga: Ketahui, Ini yang Harus dan Jangan Dilakukan Saat Terjadi Gempa

Kondisi di Yunani

Di Yunani, dua remaja tewas saat sebuah dinding runtuh di Samos. Delapan orang pun dilaporkan luka-luka di pulau tersebut.

Sebuah tsunami kecil membanjiri pelabuhan Samos. Selain itu, sejumlah bangunan juga mengalami kerusakan.

Pihak berwenang di Yunani menyebut bahwa kekuatan gempa adalah M6,7. 

"Kami merasakannya (getaran) dengan sangat kuat," kata jurnalis lokal Manos Stefanakis. 

Menurut dia, gempa ini merupakan yang terbesar sejak 1904 silam.

Dengan kondisi tersebut, pemerintah juga mendorong masyarakat untuk tetap tinggal di luar ruangan dan menjauhi wilayah pesisir. 

Sebagai informasi, setidaknya ada 45.000 penduduk yang tinggal di Samos.

Hubungan Turki dan Yunani

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis pun mengungkapkan belasungkawanya kepada Erdogan atas peristiwa tragis ini melalui unggahan twit.

Adapun penggalan dari twit tersebut adalah:

"Terlepas dari perbedaan-perbedaan kita, saat ini adalah waktu di mana masyarakat harus berdiri bersama"

Twit tersebut pun direspons oleh Erdogan yang juga mengungkapkan belasungkawa kepada seluruh masyarakat Yunani dan Turki.

"Turki juga selalu siap membantu Yunani. Dua tetangga yang menunjukkan solidaritas di waktu sulit seperti ini lebih berharga dari banyak hal lain di dunia," kata dia.

Seperti diketahui, hubungan Yunani dan Turki cukup tegang dalam beberapa bulan terakhir karena perselisihan terkait kontrol perairan teritorial di Mediterania dan sumber daya yang ada di bawahnya.

Baca juga: Penjelasan soal Potensi Gempa Megathrust dan Perlunya Mengakhiri Kepanikan...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi