Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Fakta Sepekan: Pernyataan Aliansi Dokter Dunia hingga Masker SNI

Baca di App
Lihat Foto
Facebook
Status Facebook soal klaim dari Aliansi Dokter Sedunia bahwa tidak ada pandemi. Menurut mereka, virus Covid-19 sama dengan flu biasa.
|
Editor: Gloria Natalia Dolorosa

KOMPAS.com - Narasi soal Covid-19 yang tidak benar atau perlu diluruskan terus bertebaran di media sosial sepanjang pekan ini.

Salah satu narasi yang menyorot banyak perhatian yakni pernyataan Aliansi Dokter Dunia bahwa Covid-19 tidak lebih ganas dari flu biasa.

Aliansi juga menyerukan agar orang-orang tidak perlu menggunakan masker, melakukan pembatasan sosial, dan melakukan karantina.

Narasi lain menyeret nama Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.

Narasi vaksin flu yang saat ini hangat dibicarakan juga menyebar secara keliru di media sosial.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut lima narasi yang beredar di media sosial yang sudah dibongkar dan dikategorikan sebagai hoaks dan klarifikasi oleh tim Cek Fakta Kompas.com.

[HOAKS] Pernyataan Aliansi Dokter Sedunia Seputar Covid-19

Tersiar luas di media sosial pernyataan dari Aliansi Dokter Dunia bahwa Covid-19 tidak lebih ganas dari flu biasa. Aliansi juga menyatakan sesungguhnya tidak ada pandemi dan menilai tes PCR (polymerase chain reaction) menghasilkan positif palsu.

Dengan demikian, Aliansi menyerukan orang-orang agar tidak perlu melakukan pembatasan sosial, memakai masker, hingga melakukan karantina.

Narasi yang disampaikan Aliansi Dokter Dunia itu tidak benar. WHO menilai Covid-19 lebih berbahaya daripada flu biasa. Hal ini terbukti dari jumlah penderita Covid-19 yang masuk kategori infeksi parah dan kritis lebih tinggi ketimbang penderita influenza.

Sejak Maret 2020, WHO menetapkan Covid-19 sebagai pandemi karena tingkat penyebaran dan keparahannya yang sangat mengkhawatirkan. Sementara, profesor epidemiologi dari Harvard menegaskan hasil tes PCR akurat.

Informasi utuh soal ini dapat Anda simak lewat tautan berikut

[HOAKS] Pernyataan Aliansi Dokter Sedunia Seputar Covid-19

 

[HOAKS] CDC Menyatakan Covid-19 Tidak Menyebar lewat Udara

Narasi di media sosial menyebut bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan virus Covid-19 tidak pernah menyebar ke udara sehingga penggunaan masker tidak diperlukan.

Narasi itu tidak benar. CDC menegaskan, ada kemungkinan Covid-19 menyebar melalui tetesan dan partikel di udara.

Ada juga bukti yang berkembang bahwa tetesan dan partikel di udara dapat tetap melayang di udara dan dihirup orang lain.

Untuk membaca artikel ini secara utuh, Anda dapat menyimak artikel berikut

[HOAKS] CDC Menyatakan Covid-19 Tidak Menyebar lewat Udara

 

[HOAKS] Vaksin Flu Tingkatkan Risiko Terinfeksi Covid-19

Narasi vaksin flu dapat meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19 beredar di media sosial. Maka, vaksin flu perlu dihindari.

Narasi itu dibantah sejumlah penelitian dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC). CDC menegaskan, tidak ada hubungan antara menerima vaksin flu dengan risiko virus corona.

Artikel soal ini dapat Anda simak di artikel berikut

[HOAKS] Vaksin Flu Tingkatkan Risiko Terinfeksi Covid-19

 

[KLARIFIKASI] Vitamin C Intravena Dosis Tinggi Disebut Dapat Obati Covid-19

Beredar narasi di media sosial bahwa vitamin C dosis tinggi yang dimasukkan ke dalam pembuluh vena dapat mencegah atau mengobati Covid-19. Dosis vitamin C yang dimaksud sekitar 20 gram hingga 30 gram.

Sejumlah penelitian dan para ahli menegaskan, narasi itu tidak tepat. Butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa vitamin C intravena dosis tinggi dapat mencegah atau mengobati Covid-19.

Untuk membaca artikel soal ini silakan membuka tautan berikut

[KLARIFIKASI] Vitamin C Intravena Dosis Tinggi Disebut Dapat Obati Covid-19

 

[KLARIFIKASI] Masker Disebut Wajib SNI

Narasi masker yang dipakai wajib mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) tersiar di media sosial.

Narasi itu tidak benar. Kementerian Perindustrian mengatakan penerapan SNI masker dari kain masih bersifat sukarela.

Penjelasan Kementerian Perindustrian ini merespons kekhawatiran, khususnya dari kalangan pelaku industri kecil dan menengah (IKM), terhadap isu kewajiban sertifikasi SNI bagi masker dari kain.

Informasi lengkap soal ini dapat Anda baca di artikel berikut

[KLARIFIKASI] Masker Disebut Wajib SNI

 

*****

Ikuti terus berbagai informasi yang sudah ditelusuri tim Cek Fakta Kompas.com pada laman Hoaks atau Fakta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi