Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Ahli, Eropa Mungkin Mengalami Beberapa Gelombang Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
AP Photo/Paul White via ABC Indonesia
Tiga perempuan memakai masker untuk membantu mencegah penyebaran virus corona di Madrid, Spanyol, pada Kamis, 8 Oktober 2020.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Dewan Ilmiah Perancis memperingatkan, Eropa berisiko melihat gelombang virus corona lebih lanjut pada tahun depan.

Peringatan itu datang ketika Eropa sedang berjuang mengatasi lonjakan tajam kasus infeksi Covid-19 baru-baru ini.

Bahkan, jika penguncian parsial diberlakukan di seluruh Eropa untuk mengurangi tingkat infeksi, gelombang Covid-19 masih akan terjadi tanpa adanya vaksin.

Menurut Dewan itu, gelombang kedua Covid-19 di Eropa bisa mereda pada akhir Desember 2020 atau awal 2021.

"Itu tergantung pada virus itu sendiri, lingkungannya, tindakan yang akan diambil untuk membatasi peredaran virus, dan tingkat kepatuhan," kata Dewan itu dalam sebuah pernyataan, dilansir dari AFP, Senin (2/11/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Deretan Negara di Eropa yang Kembali Lakukan Lockdown

Akan tetapi, dengan belum tersedianya vaksin secara luas, pandemi virus corona ini kemungkinan besar masih akan terjadi.

"Kemungkinan tindakan (pembatasan) ini, tidak akan cukup untuk menghindari gelombang lain, meski dilakukan secara optimal," kata mereka.

"Dengan demikian, kami mungkin mengalami beberapa gelombang berturut-turut selama akhir musim dingin dan musim semi 2021," lanjutnya.

Pola cuaca, efektivitas kebijakan (testing dan tracing), ketatnya penguncian, semua akan berdampak pada waktu, intensitas, dan durasinya.

Strategi 

Badan penasihat mencermati beberapa kemungkinan strategi dalam menangani gelombang infeksi yang berurutan.

Salah satunya adalah strategi "on/off" dari penguncian parsial untuk membatasi sirkulasi virus, meskipun tindakan itu akan menjadi masalah.

"Akankah Perancis menerima strategi seperti itu? Apakah itu layak untuk ekonomi? Pertanyaannya ada dan mereka tetap tidak dapat dijawab saat ini," dewan menyimpulkan.

Pendekatan lain yang dilakukan oleh beberapa negara Asia, Denmark, Finlandia dan Jerman adalah membatasi jumlah kasus baru di bawah ambang tertentu dan mengambil tindakan cepat jika kasus mulai meningkat.

Strategi "intervensi dini" ini akan menjadi yang paling mungkin bagi ekonomi dalam jangka panjang.

Seperti diketahui, Presiden Emmanuel Macron pekan lalu mengumumkan penguncian nasional hingga 1 Desember 2020.

Menurut Macron, tujuan penguncian nasionalnya adalah untuk menurunkan jumlah infeksi harian menjadi 5.000.

Saat ini, Perancis melaporkan antara 40-000 sampai 50.000 kasus baru setiap harinya.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengikuti langkah serupa mulai Senin (2/11/2020), dengan semua bar, restoran, teater, dan bioskup ditutup.

Spanyol telah memberlakukan jam malam malam, sementara pemerintah Italia diperkirakan akan mengumumkan pembatasan baru.

Baca juga: Update Corona 3 November: Kasus Kematian di AS Meningkat, Inggris Lockdown, dan Keberhasilan Australia

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pencegahan Penularan Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi