Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Pencucian Uang, Singapura Akan Berhenti Cetak Uang 1.000 Dollar

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/RIVAN AWAL LINGGA
Petugas menunjukkan barang bukti mata sang dolar Singapura saat konferensi pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/8/2019). KPK menetapkan dua orang tersangka yakni Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Andra Y. Agussalam sebagai penerima suap dan Staf PT INTI Taswin Nur sebagai pemberi suap serta mengamankan barang bukti sebesar 96.700 dolar Singapura terkait kasus suap pengadaan pekerjaan Baggage Handling System (BHS) di PT Angkasa Pura Properti.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Singapura akan berhenti menerbitkan uang kertas 1.000 dollar Singapura mulai 1 Januari 2021.

Apabila dikonversikan, nilai dari 1.000 dollar Singapura sama dengan sekitar Rp 10.711.790.

Monetary Authority of Singapore (MAS) menyatakan hal tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Namun untuk saat ini hingga Desember 2020, uang kertas 1.000 dollar Singapura masih tersedia setiap bulan secara terbatas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ini adalah tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme yang lebih tinggi terkait dengan uang kertas denominasi besar," ujar MAS dikutip dari CNA, Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Singapura Lanjutkan Penggunaan 2 Vaksin Flu yang Sempat Dihentikan

MAS mencatat, uang kertas denominasi besar memungkinkan individu untuk membawa nilai uang yang besar secara anonim.

"Langkah ini sejalan dengan norma-norma internasional dan yurisdiksi utama yang telah berhenti mengeluarkan uang kertas denominasi besar sehubungan dengan masalah pencucian uang dan pendanaan terorisme," kata MAS.

Meski berhenti memproduksi, MAS menegaskan uang kertas senilai 1.000 dollar Singapura yang telah beredar tetap menjadi alat pembayaran yang sah.

Uang pecahan tersebut dapat terus digunakan sebagai alat pembayaran.

Baca juga: Mau Beli Dollar AS? Intip Kurs Rupiah di 5 Bank Ini

Selain itu, dikabarkan businesstimes.com, bank tetap dapat mengedarkan uang kertas 1.000 dollar Singapura yang disimpannya.

MAS menambahkan, untuk memenuhi permintaan, akan disediakan uang pecahan lain dalam jumlah yang cukup.

Terutama uang kertas 100 dollar Singapura, uang denominasi tertinggi setelah 1.000 dollar Singapura.

Masyarakat Singapura juga didorong menggunakan pembayaran elektronik, seperti PayNow dan FAST.

Baca juga: KPK Bakal Usut Sosok Pemberi 100.000 Dollar Singapura ke Boyamin

Menghentikan penerbitan pecahan uang tertentu bukan hal baru bagi Singapura.

Sebelumnya, pada 2014, Singapura berhenti menerbitkan uang kertas 10.000 dollar Singapura, yang saat itu menjadi salah satu uang kertas paling berharga di dunia.

"Perkembangan sistem pembayaran elektronik yang lebih maju dan aman telah mengurangi kebutuhan akan transaksi berbasis uang tunai yang bernilai besar," tutur wakil direktur pelaksana MAS Ong Chong Tee.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi