Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Hal Penting soal Pilpres AS 2020, Pertarungan Donald Trump Vs Joe Biden

Baca di App
Lihat Foto
AFP/MANDEL NGAN AND JIM WATSON
Calon Presiden Partai Demokrat Joe Biden (kiri) dan Calon Presiden Partai Republik Donald Trump
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Amerika Serikat menggelar pesta demokrasi empat tahunan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden pada Selasa (3/11/2020) waktu setempat.

Pada Pemilu Presiden AS 2020, Partai Republik mengusung petahana Donald Trump sebagai calon presiden dan Mike Pence sebagai calon wakil presiden.

Adapun Partai Demokrat di Pemilu Presiden AS 2020 mengajukan Joe Biden yang pernah menjadi Wakil Presiden AS di Pemerintahan Barack Obama sebagai kandidat presiden, dengan Kamala Harris sebagai calon wakil presiden.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Barack Obama Terpilih Menjadi Presiden AS

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelaran Pilpres AS 2020 ini juga menjadi topik perbincangan hangat di media sosial Twitter pada Rabu (4/11/2020) pagi waktu Indonesia.

Tagar #ElectionDay digunakan oleh warganet untuk menyemarakkan suasana Pemilu yang digelar di tengah pandemi Covid-19 ini.

Baca juga: Lawan Trump di Pilpres AS 2020, Berikut Sepak Terjang Joe Biden

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui soal Pilpres AS 2020:

1. Electoral college

Seorang calon presiden Amerika Serikat yang mendapatkan suara terbanyak dari masyarakat belum tentu memenangkan pemilihan presiden.

Penyebabnya, presiden AS tidak dipilih secara langung oleh masyarakat, melainkan oleh lembaga yang dikenal dengan istilah electoral college atau lembaga pemilih.

Ketika warga AS datang ke tempat pemungutan suara, mereka sebenarnya memilih orang-orang yang bakal duduk dalam electoral college.

Baca juga: Mengenal Sosok Kamala Harris, Calon Wakil Presiden Kulit Hitam Pertama di AS

Melansir BBC, 12 Agustus 2020, tugas utama anggota electoral college adalah memilih presiden dan wakil presiden.

Mereka bekerja setiap empat tahun sekali, yakni beberapa pekan setelah pemungutan suara oleh masyarakat di negara bagian. Pada saat itulah mereka menjalankan tugas.

Anggota electoral college dicalonkan oleh partai politik di tingkat negara bagian.

Mereka biasanya petinggi partai atau sosok yang berafiliasi dengan kandidat presiden dari partainya.

Di surat suara, nama mereka biasanya muncul di bawah nama kandidat presiden. Namun ada juga negara bagian yang tidak mencetak nama calon anggota electoral college.

Baca juga: Trump Vs Joe Biden, Berikut Urutan Tahapan Pilpres di AS...

2. Cara kerja electoral college

Jumlah perwakilan setiap negara bagian dalam kelompok ini disesuaikan dengan total populasi di daerah tersebut.

Anggota electoral college total berjumlah 538 orang.

California adalah negara bagian dengan perwakilan terbanyak, yaitu 55 orang.

negara bagian yang jumlah penduduknya sedikit, seperti Wyoming, Alaska, dan North Dakota, termasuk Washington DC, diwakilkan oleh minimal tiga orang.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Arnold Schwarzenegger Pimpin California

Setiap orang dalam lembanga ini memiliki satu hak suara.

Seorang kandidat presiden harus mendapatkan suara terbanyak, 270 atau lebih, untuk memenangkan pemilihan.

Biasanya, setiap anggota electoral college akan memilih kepada calon presiden yang mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan umum di negara bagian.

Misalnya, jika seorang kandidat dari Partai Republik memenangkan 50,1 persen suara di Texas, dia akan mendapat seluruh suara dari anggota electoral college dari negara bagian itu, yang berjumlah 38 orang.

Baca juga: Melihat Kecanggihan Pesawat Mata-mata AS P-8 Poseidon yang Ditolak Masuk Indonesia

Hanya negara bagian Maine dan Nebraska yang membagi suara electoral college berdasarkan proporsi suara yang diterima masing-masing calon presiden.

Itulah alasan calon presiden AS fokus memenangkan negara bagian yang tidak menyerahkan seluruh suara untuk kandidat yang paling banyak dipilih.

Negara bagian seperti ini dikenal dengan istilah 'swing state'.

Memenangkan sebanyak mungkin suara dari setiap negara bagian bukan strategi yang biasa dilakukan.

Baca juga: 5 Negara yang Memiliki Kuliner Berbahan Dasar Serangga, Mana Saja?

3. Alasan menjalankan sistem pilpres semacam itu

Ketika konstitusi AS dibuat pada 1787, pemilihan presiden yang didasarkan pada jumlah suara pemilih tidak dilakukan. Pertimbangan mereka waktu itu adalah luas wilayah dan sistem komunikasi.

Namun saat itu juga muncul penolakan terhadap gagasan bahwa presiden akan dipilih anggota parlemen yang berkedudukan di ibu kota, Washington DC.

Jadi, para perumus konstitusi membentuk lembaga pemilihan yang memungkinkan masing-masing negara bagian memberikan suara untuk kandidat tertentu.

Baca juga: 10 Negara dengan Cadangan Minyak Terbesar di Dunia, Mana Saja?

Negara-negara bagian yang kecil secara geografis dan demografis menyukai sistem itu karena artinya, bukan suara secara nasional yang menentukan presiden terpilih.

Sistem ini juga disenangi negara bagian di wilayah selatan, kawasan dengan populasi budak yang besar.

Walau budak tidak memiliki hak suara, mereka dicatat dalam sensus nasional. Kala itu, mereka tidak dihitung sebagai satu individu, melainkan tiga perlima.

Karena jumlah anggota electoral college ditentukan jumlah penduduk, negara bagian di wilayah selatan memiliki pengaruh yang lebih besar dalam memilih presiden.

Baca juga: Pilpres Amerika: Jadwal, Pengumuman, dan Waktu Pelantikan Presiden

4. Link pantauan hasil pilpres AS 2020

Untuk mengetahui hasil Pemilu AS, bisa dipantau di link berikut: Live Report Pemilu AS.

5. Negara bagian yang menentukan

Dalam sistem electoral college yang digunakan AS untuk memilih presidennya, setiap negara bagian diberikan sejumlah suara berdasarkan jumlah anggota yang dikirimnya ke Kongres, Gedung Putih, dan Senat.

Artinya, ada beberapa negara bagian yang berpeluang memenangkan kedua kandidat.

Negara-negara bagian ini dikenal sebagai 'medan pertempuran'.

Baca juga: Saat Wabah Salmonella Meluas ke 43 Negara Bagian AS...

Tercatat ada 14 negara bagian yang menjadi medan pertempuran, yaitu Arizona, Florida, Georgia, Lowa, Michigan, Minnesota, Nevada, New Hampshire, North Carolina, Ohio, Pennsylvania, Texas, Virginia, Wisconsin.

Dalam jajak pendapat terbaru, Biden mengungguli Trump di 12 negara bagian.

Trump hanya unggul dari Biden di Texas dan Iowa. Negara bagian yang pada Pemilu 2016 berhasil dimenangkan oleh Trump, kini berhasil direbut oleh Biden.

Baca juga: Saat AS Mulai Distribusikan Remdesivir untuk Pasien Covid-19 di 6 Negara Bagian...

6. Hasil pilpres

Dilansir dari The Guardian, Selasa (3/11/2020) jika salah satu kandidat mendapat suara dengan selisih cukup telak, maka deklarasi kemenangan bisa dilakukan pada Selasa sore waktu setempat.

Meski demikian, apabila kompetisi berlangsung ketat, maka hasil pemilu paling tidak baru bisa didapat pada Rabu (4/11/2020).

Baca juga: Lawan Trump di Pilpres AS 2020, Berikut Sepak Terjang Joe Biden

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi