Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebar Misinformasi Pemilu AS, Sejumlah Akun Twitter dan Facebook Ditangguhkan

Baca di App
Lihat Foto
bbc.com
Ilustrasi Twitter User
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Twitter dan Facebook menangguhkan sejumlah akun pemberitaan yang baru-baru ini dibuat.

Dilansir Reuters, (4/11/2020), akun-akun tersebut dinilai mengunggah informasi terkait Pemilu Presiden Amerika Serikat yang melanggar kebijakan Twitter dan Facebook.

Pihak Twitter menyampaikan akun tersebut telah ditangguhkan karena melanggar kebijakan dengan mengunggah konten yang identik sekaligus menampilkan independen atau terlibat dalam perilaku otomatis terselubung lainnya.

Salah satu akun media yang ditangguhkan yakni SVNewsAlerts, yang memiliki lebih dari 78.000 pengikut Twitter.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akun tersebut ditangguhkan karena mengunggah informasi tentang kerusuhan terkait pemilu serta menyoroti masalah keamanan dan keandalan pemungutan suara.

Akun lain yang ditangguhkan oleh Twitter adalah FJNewsReporter, Crisis_Intel, dan Faytuks.

Baca juga: Jelang Pemilu AS, Instagram Hapus Sementara Recent di Halaman Hashtag

Facebook

Sementara itu, Facebook juga menangguhkan beberapa akun yang berbasis di AS, antara lain SV News dan FJ News. Alasannya, akun tersebut memiliki perilaku tidak autentik.

Beberapa akun yang ditangguhkan dibaca dengan cermat oleh media di Rusia, yang dituduh ikut campur dalam pemilu 2016.

Baik SVNews Alerts maupun Fayuks, unggahan mereka sudah disorot puluhan kali di Sputnik dan RT yang dikendalikan negara, seperti yang diamati oleh peneliti Chris Scott dan dikonfirmasi Reuters.

Bahkan ketika perusahaan media sosial mengambil tindakan, laporan palsu atau informasi yang dilebih-lebihkan tentang penipuan pemungutan suara dan penundaan pemungutan suara beredar sepanjang hari.

Di sisi lain, FBI dan jaksa agung New York mengatakan sedang menyelidiki serentetan robocall misterius yang mendesak orang untuk tinggal di rumah.

Baca juga: Mengenal Sistem Pemilu di AS, Menang Banyak Suara Rakyat Bukan Jaminan Jadi Presiden

Tagar #StopTheSteal

Twitter menambahkan label pengecekan fakta ke beberapa twit dari akun @PhillyGOP, termasuk di antara mereka yang menggunakan tagar #StopTheSteal.

Situs sayap kanan Breitbart dan The Gateway Pundit sama-sama menerbitkan artikel misinformasi yang mengklaim "pencurian sedang dilakukan" di Pennsylvania yang mengumpulkan ribuan saham di Facebook dan Twitter.

Atas banyaknya informasi yang salah, perusahaan intelijen media Zignal Labs mengatakan, tagar #StopTheSteal semakin banyak digunakan warganet.

Zignal mengatakan klaim tidak berdasar tentang tempat pemungutan suara yang ditutup dan antrean yang terlalu panjang di daerah-daerah yang condong ke Partai Republik di Pennsylvania.

Baca juga: Telepon Misterius pada Hari Pemilihan Presiden Amerika Diterima Jutaan Warga AS

Sementara, mantan Chief Technology Officer Facebook dan saat ini menjabat sebagai Direktur Stanford Internet Observatory, Alex Stamos, menyampaikan ada upaya terkoordinasi untuk sengaja meledakkan beberapa masalah di luar proporsi.

Menurutnya, upaya terkoordinasi ini dilakukan khusus di Pennsylvania.

Selain itu, ada juga misinformasi yang tersaji dalam bentuk video. Dalam video itu, pengamat polling Trump terlihat ditolak dari sebuah situs di mana video itu ditonton 2,5 juta kali di Twitter.

Mengenai hal ini, pejabat Philadelphia menyelidiki dan menyimpulkan oknum tersebut melakukan pelaggaran yang dilarang di bawah undang-undang.

Menurut para peneliti di perusahaan pelacak informasi yang salah Alethea Group, pengikut gerakan konspirasi QAnon juga menyebarkan laporan Pennsylvania.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi