Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Wilayah Bersiap Kemungkinan Kerusuhan Pasca Hasil Pemilu AS

Baca di App
Lihat Foto
AP/Otto Kitsinger
Seorang pemilih mengisi surat suaranya di Owyhee County Museum pada Hari Pemilihan, di Murphy, Idaho, pada hari Selasa, 3 November 2020.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah mempersiapkan kemungkinan kerusuhan sipil yang dapat terjadi setelah hasil pemilu AS dikeluarkan. 

Seperti diketahui, Amerika Serikat mengadakan pesta demokrasi empat tahunan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, Selasa (3/11/2020) waktu setempat

Pada pemilihan kali ini, ada dua calon presiden yang bertarung, yaitu petahana Donald Trump yang mewakili Partai Republik dan Joe Biden yang mewakili Partai Demokrat.

Ada banyak kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi pasca pemillihan umum Amerika Serikat ini.

Sebagai informasi, sebelumnya berbagai kerusuhan dan protes sendiri telah muncul di AS sejak 31 Mei 2020, yaitu setelah kematian George Floyd.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target terbesar dalam protes-protes mengecam kematian George Floyd ini adalah bisnis dan tempat-tempat perbelanjaan.

Baca juga: Update Pemilu AS: Wilayah-wilayah yang Diamankan Biden dan Trump

Imbauan

Melansir Arab News, Selasa (3/11/2020), Walikota Chicago Lori Lightfoot mengatakan, wilayahnya telah mempersiapkan kerusuhan yang mungkin terjadi.

"Kami tahu bahwa tingkat ketegangan akan semakin tinggi dan saya mendorong masyarakat  untuk menyalurkan emosi pada hal-hal yang lebih positif," kata Lori.

Sebagaimana wilayah-wilayah di sebagian kota-kota besar, pinggiran kota Chicago juga mempersiapkan kemungkinan kerusuhan, termasuk di Orland Park, di mana polisi memasang barikade untuk menghalagi akses.

Petugas tetap membuka akses untuk pusat perbelanjaan di Orland Park pada Selasa (3/11/2020). Akan tetapi, berencana untuk mengunci pintu masuk yang tersisa setelah voting selesai. Pusat perbelanjaan juga ditutup pada malam harinya.

Pihak berwenang di AS mengeluarkan peringatan tentang potensi kekerasan yang mungkin muncul tersebut. 

Rencana penguncian juga akan dilakukan di area Gedung Putih dengan 250 penjaga yang bekerja sama dengan polisi lokal.

Baca juga: Tidak Menang dengan Suara Terbanyak, Bagaimana Memenangi Pemilu AS?

Penyebab munculnya kekhawatiran

Kebanyakan ketakutan yang muncul dipicu oleh banyaknya unggahan provokatif di media sosial yang tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya. 

Berdasarkan polling yang dirilis minggu ini oleh USA Today dan Suffolk University, 75 persen warga Amerika Serikat khawatir dengan kerusuhan pasca pemilihan umum.

Polling oleh YouGov juga menunjukkan bahwa 56 persen warga Amerika khawatir akan melihat peningkatan kekerasan sebagai dampak dari hasil pemilihan umum.

Selain itu, hampir seluruh polling media yang dikeluarkan dalam bulan terakhir menunjukkan bahwa Biden memimpin. 

Jika Trump menang dan merusak ekspektasi yang telah ada di publik, polisi khawatir bahwa hal tersebut juga dapat memicu terjadinya kerusuhan.

Waktu penentuan kemenangan

Melansir CNN, Selasa (2/11/2020), tidak ada yang tahu waktu pasti kemenangan dapat diketahui.

Sebab, belum diketahui bagaimana seluruh voting awal berdampak pada negara-negara dalam melaporkan hasil secara cepat.

Sebagai informasi, jutaan orang telah melakukan voting awal secara pribadi atau melalui pos tahun ini karena adanya pandemi.

Oleh karena itu, kemungkinan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghitungnya.

Berdasarkan hukum federal, negara memiliki waktu hingga 8 Desember untuk menghitung suara dan menyelesaikan perselisihan yang ada.

Namun demikian, beberapa negara memiliki tenggat waktu yang lebih awal.

Baca juga: Pandemi Vs Ekonomi: Dua Isu Besar Pemilu AS 2020, Siapa yang Unggul?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi