Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres AS: Trump atau Biden, Apa Pengaruhnya bagi Indonesia?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/NICOLETA IONESCU
Ilustrasi Donald Trump dan Joe Biden, dua kandidat di Pemilu Presiden AS 2020
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Warga Amerika Serikat kini tengah menunggu siapa yang akan memimpin mereka sebagai Presiden Amerika Serikat selama empat tahun ke depan.

Pemungutan suara pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat telah berlangsung. Proses Pemilu AS kini memasuki tahap penghitungan suara.

Dua kandidat capres, yaitu Donald Trump dan Joe Biden, masih memiliki peluang untuk memenangi Pilpres AS.

Hasil penghitungan suara sementara menunjukkan, Biden unggul 264 suara elektoral dari Trump yang memperoleh 214 suara.

Namun, semua kemungkinan masih bisa terjadi hingga penghitungan suara selesai.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Menang atau Kalah Pilpres AS, Pendukung Trump Disebut Lebih Besar dari Sebelumnya

Apa pengaruhnya bagi Indonesia jika Trump atau Biden memenangi Pemilu AS 2020?

Tak berdampak terhadap Indonesia

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengatakan, siapa pun yang terpilih tidak akan berdampak pada Indonesia.

Pasalnya, Indonesia selama ini bekerja sama dengan negara AS, bukan presidennya.

"Segala sesuatu sudah diatur birokrasi AS. Kita bekerja sama dengan negara AS, bukan siapa presidennya. Jadi menurut saya, siapa pun yang terpilih tidak akan berdampak ke Indonesia," kata Hikmahanto kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Menurut dia, Indonesia harus bisa bekerja sama dengan siapa pun presiden terpilih karena pemilu ini merupakan kedaulatan AS dan hak warga negara AS.

Jika Biden terpilih, jelas dia, Indonesia harus beradaptasi dengannya yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM).

Terkait janji Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo saat berkunjung ke Indonesia, Hikmahanto mengatakan, janji itu akan tetap dijalankan oleh AS, meski pemerintahan berganti.

"Saya rasa itu akan tetap dijalankan oleh AS mengingat kebijakan itu datangnya dari para birokrat AS. Janji tersebut bukan merupakan janji politisi yang menjabat presiden, wapres, atau menteri," ujar Hikmahanto.

"Para Birokrat yang menganalisis bahayanya China bila terus memberi pengaruh ke negara-negara Asia termasuk Indonesia," lanjut dia.

Baca juga: Hasil Sementara Pemilu AS: Biden Dekati Kemenangan dengan 264 Suara Vs Trump 214 Suara

Lebih harmonis jika Biden menang

Sementara itu, pakar hukum internasional Universitas Islam Indonesia Jawahir Thontowi menjelaskan, hubungan diplomatik Indonesia dengan AS cenderung lebih harmonis jika Biden menang.

Sebab, selama ini hubungan Indonesia kurang bersahabat jika dilihat dari segi kerja sama bilateral.

"Indonesia, utamanya sejak Presiden Jokowi menjabat, frekuensi hubungan bilateral kerja sama jauh lebih dekat ke China," kata Jawahir, saat dihubungi secara terpisah.

Menurut dia, Biden akan membawa karakter Partai Demokrat yang jauh lebih terbuka dan humanis, seperti yang dibangun oleh Barack Obama.

Bahkan, bukan hal mustahil jika kehadiran Biden akan diterima masyarakat Indonesia.

"Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, harapan Indonesia adalah terpilihnya Biden akan membawa peradaban Timur negara-negara Muslim dengan Barat akan lebih harmonis," kata Jawahir.

"Biden akan membawa angin segar pada penghormatan HAM dan berperan aktif dalam menciptakan keseimbangan keadaan dunia (balance of power), sehingga sikap politik Israel terhadap Palestina dapat meminimalisasi konflik Timur Tengah," kata dia.

Baca juga: Update Hasil Pemilu AS: Daftar Wilayah yang Dikuasai Biden dan Trump

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Sistem Pemilihan Presiden di Amerika Serikat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi