Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Informasi Jangan Buka Video "India is Doing It"

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi hoaks
|
Editor: Gloria Natalia Dolorosa

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial soal peringatan untuk tidak membuka video di WhatsApp berjudul "India is doing it" karena jika dibuka maka ponsel bisa diretas.

Pengguna WhatsApp yang menerima peringatan itu diminta meneruskan peringatan tersebut kepada keluarga dan teman.  

Sebelumnya, informasi yang sama juga beredar dalam bahasa Inggris. Tidak hanya mencatut kata 'India', ditemukan konten peringatan yang sama tetapi dengan judul video "Argentina is doing it."

Dari penelusuran lembaga pemeriksa fakta, informasi peringatan itu hoaks. Informasi itu pun memenuhi ciri-ciri pesan penipuan yang biasanya beredar di WhatsApp dan e-mail.  

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Paduka Bahtera Paduka pada 26 Oktober 2020 menulis status berisi peringatan untuk tidak membuka video di WhatsApp berjudul "India is doing it."

Narasi status itu menyebut, video yang dimaksud menunjukkan grafik Covid-19 di India sudah mendatar.

Jika video itu dibuka, ponsel akan diretas dan tidak bisa dihentikan. Berikut isi lengkap statusnya:

"Kasih tau ya lain2 nya. Jika menerima video di WA yg berjudul *India is doing it*, yg menunjukkan bgmn grafik covid-19 di India sudah mendatar, *jangan dibuka, itu akan nge hack hp mu dlm 10 detik dan tak akan dapat dihentikan.*
Kirim pesan ini ke keluarga dan teman."

Informasi tersebut beredar juga dalam bahasa Inggris. Salah satu akun yang memuat informasi itu yakni Boses Ni Tatay Rudy. Dia mengedarkannya pada 26 September 2020.

Sementara, sejumlah akun lain menginformasikan konten yang sama, hanya berbeda penyebutan negara, yakni Argentina.

Informasi itu menyebut untuk tidak membuka video berjudul "Argentina is doing it" karena jika membukanya ponsel akan diretas dan tidak bisa dihentikan.

Salah satu akun yang melayangkan status itu yakni Frantz Jerome pada 1 Oktober 2020. Akun itu menyebut bahwa CNN baru saja melaporkan informasi tersebut.

Penjelasan

Dikutip dari situs web pemeriksa fakta independen Full Fact yang memuat hasil penelusuran situs pemeriksa fakta India, BOOM, informasi video "India is doing it" adalah tipuan.

BOOM juga menyebut bahwa pesan yang sangat mirip beredar lebih awal pada 2020 yang menyebutkan kata "Argentina."

Full Fact menegaskan, pihaknya tidak melihat bukti bahwa video itu asli atau ada korban peretasan.

Lembaga pemeriksa fakta Snopes menyebut, peringatan terhadap video "Argentina is doing it" adalah tipuan. Ketika dikonfirmasi oleh Snopes soal keabsahan pesan itu, CNN menyebutkan, informasi itu tidak benar.

Aplikasi pesan WhatsApp menjelaskan pesan yang tidak diinginkan dari pihak ketiga yang tidak sah muncul dalam berbagai bentuk, seperti pesan spam, hoaks, dan phishing. Pesan-pesan ini bertujuan menipu dan mendorong pengguna untuk melakukan tindakan tertentu.

Berikut ciri pesan dengan target penipuan melalui WhatsApp atau e-mail:

  1. Pengirim pesan mengaku berafiliasi dengan WhatsApp.
  2. Pesan berisi instruksi yang meminta Anda untuk meneruskan pesan.
  3. Pesan mengklaim bahwa Anda dapat menghindari hukuman, seperti suspensi/blokir akun jika Anda meneruskan pesan tersebut.
  4. Pesan berisi imbalan atau hadiah dari WhatsApp atau orang lain.
  5. Pengirim mengaku berafiliasi dengan WhatsApp.

Berdasarkan ciri-ciri di atas, informasi peringatan video "India is doing it" memenuhi ciri kedua. Ini dapat dilihat dari kalimat "Kirim pesan ini ke keluarga dan teman."

Peringatan tidak membuka video "India is doing it" karena bila dibuka dapat meretas ponsel juga sesuai dengan ciri pesan penipuan.

Bila mendapat pesan dengan ciri-ciri seperti di atas, WhatsApp merekomendasikan untuk memblokir pengirim pesan, mengabaikan isi pesan, dan menghapusnya.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, informasi peringatan tidak membuka video berjudul "India is doing it" yang beredar via WhatsApp tidak benar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi