Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Gunung Merapi Naik Jadi Siaga, Ini yang Harus Dilakukan Masyarakat

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/HENDRA NURDIYANSYAH
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (29/10/2020). Menurut laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada tanggal 28 Oktober 2020 periode 00.00-24.00 WIB tercatat terjadi 85 kali gempa guguran, 57 kali gempa hembusan, 2 kali gempa frekuensi rendah, 157 kali gempa hybrid/fase banyak, 15 kali gempa vulkanik dangkal dan 4 kali gempa tektonik jauh dengan potensi ancaman luncuran awan panas dari kubah lava, status waspada (level II).
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan status Gunung Merapi, per Kamis (5/11/2020), naik dari level II atau waspada menjadi level III atau siaga.

“Aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk. Sehubungan dengan hal tersebut maka status aktivitas Gunung Merapi ditingkatkan dari waspada (level II) menjadi siaga (level III) berlaku mulai tanggal 5 November 2020 pukul 12.00 WIB,” ujar Hanik Humaida selaku Kepala BPPTKG.

Dengan kenaikan status tersebut, lantas apa yang harus dilakukan?

BPPTKG melalui akun media sosialnya menyampaikan beberapa hal yang sebaiknya dilakukan terkait kenaikan level menjadi siaga, yakni:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

  1. Jangan lakukan kegiatan di tempat berbahaya.
  2. Dahulukan evakuasi di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.
  3. Amankan surat-surat penting atau berharga.
  4. Amankan harta bergerak (raja kaya dan raja brana).
  5. Ikuti informasi resmi terkini, perkembangan aktivitas Gunung Merapi.
  6. Siapkan tas siaga (pakaian, senter, obat-obatan sederhana, radio, handphone/HT, makanan ringan, minuman) di tempat yang mudah dijangkau.
  7. Segera mengungsi bila melihat guguran lava pijar/awan panas kecil/suara gemuruh yang menerus.

Baca juga: Gunung Merapi Siaga, Lansia hingga Difabel di Sleman Akan Diungsikan

BPPTKG mengingatkan kepada masyarakat sekitar gunung agar senantiasa mengikuti informasi resmi dari pos pengamatan merapi terdekat.

Misalnya, melalui radio komunikasi pada frekuensi 165,075 MHz dan website resmi BPPTKG di merapi.bgl.esdm.go.id.

Selain itu, masyarakat juga bisa memperbarui informasi melalui media sosial BPPTKG sebagai berikut:

Baca juga: Melihat Letusan Besar Gunung Merapi 10 Tahun Lalu...

Terkait dengan kenaikan status ini, BPPTKG juga mengeluarkan sejumlah rekomendasi. Berikut rinciannya:

1. Prakiraan daerah Bahaya

Wilayah prakiraan daerah bahaya meliputi:

DI Yogyakarta

Di DIY ada di Kabupaten Sleman yakni Kecamatan Cangkringan, meliputi Desa Glagaharjo (dusun Kalitengah Lor), Kepuharjo (Dusun Kaliadem), Umbulharjo (Dusun Pelemsari).

Jawa Tengah

Jawa Tengah yakni di Kabupaten Magelang yakni Kecamatan Dukun meliputi Desa Ngargomulyo, Krinjing, dan Paten.

Di Boyolali yakni Kecamatan Selo yang meliputi Desa Tlogolele, Klakah dan Jrakah.

Sedangkan Klaten yakni Kecamatan Kemalang, meliputi Desa Tegal Mulyo, Sidorejo dan Balerante.

Baca juga: Gunung Merapi Siaga, Ahli Prediksi Tak Akan Sedahsyat Letusan 2010

2. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan dihentikan.

3. Pelaku pariwisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk pendakian ke puncak Gunung Merapi.

4. Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu terkait mitigasi bencana jika sewaktu-waktu letusan terjadi.

Baca juga: Status Gunung Merapi Siaga, Pemkab Sleman Siapkan Barak Pengungsian

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi