Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampaikan Pidato Kemenangan, Kamala Harris Puji Joe Biden yang Berani Memilihnya

Baca di App
Lihat Foto
AP/Justin Sullivan
Calon wakil presiden dari Partai Demokrat Senator California, Kamala Harris berbicara selama acara debat wakil presiden pada Rabu, 7 Oktober 2020, di Kingsbury Hall di kampus Universitas Utah di Salt Lake City AS.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - "Meskipun mungkin saya menjadi orang pertama di jabatan ini (Wakil Presiden Amerika Serikat), saya tidak akan menjadi yang terakhir-karena setiap gadis kecil yang menyaksikan pidato malam ini bisa melihat bahwa ini (AS) adalah negara tempat segala kemungkinan bisa terjadi."

Kalimat itu salah satu yang diucapkan Wakil Presiden terpilih Amerika Serikat, Kamala Harris, saat menyampaikan pidato kemenangannya.

Perolehan sementara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden AS menunjukkan, Kamala bersama calon Presiden AS, Joe Biden, dipastikan memenangi kontestasi.

Pidato itu disampaikan Harris di Chase Center, Wilmington, Delaware, dan video pidatonya dibagikan melalui akun Twitter @KamalaHarris.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan kemenangan ini, Kamala Harris menjadi wakil presiden perempuan pertema dalam sejarah AS. Ia juga menjadi warga keturunan Asia, dan orang kulit hitam pertama yang menduduki jabatan tertinggi kedua di Negara Adidaya itu.

Kamala merupakan seorang anak yang lahir dari pasangan ayah asal Jamaika dan ibu yang merupakan seorang India.

Baca juga: Ucapan Selamat Para Pemimpin Dunia untuk Joe Biden dan Kamala Harris

Pada Sabtu (7/11/2020) malam waktu AS, Kamala menyampaikan pidato di hadapan para pendukungnya, setelah mengetahui hasil dari penghitungan suara yang menunjukkan bahwa dirinya dan Joe mendapatkan suara elektoral yang cukup sehingga memenangi Pilpres 2020.

Puji Joe Biden

Dalam pidatonya, Harris memuji keberanian Joe Biden memilihnya sebagai wakil presiden.

"Dan betapa terbuktinya karakter Joe, ia memiliki keberanian untuk mendobrak salah satu penghalang paling substansial yang ada di negara kita dan memilih perempuan sebagai wakil presidennya," kata dia.

Menurut Kamala, hal ini adalah langkah besar Biden menerobos tembok batasan yang selama ini tidak pernah diambil oleh kandidat-kandidat sebelumnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua anggota tim kampanye, para relawan, dan orang-orang yang telah bekerja selama proses pemilu ini.

Dalam pemilu kali ini, mereka dinilai telah berhasil melahirkan lebih banyak pemilih dibandingkan dengan jumlah pemilih yang pernah tercatat pada pemilu sebelumnya.

Di hadapan para pendukungnya, Harris menyadari bahwa kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa bulan terakhir bukan situasi yang mudah.

Namun, ia meyakini masih ada harapan agar warga Amerika Serikat khususnya, dapat keluar dari kondisi buruk itu, dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. 

Ia menyebutkan, keputusan para pendukung untuk memilih dirinya dan Joe adalah suatu hal yang tepat, karena keduanya merupakan wujud dari harapan, persatuan, ilmu pengetahuan, dan kebenaran.

Baca juga: Pilpres AS: Pesan Persatuan Para Pemimpin Dunia kepada Joe Biden dan Kamala Harris

Selalu ada kesempatan

Kamala Harris mengatakan, ia bersandar pada sang ibunda yang datang ke California sebagai seorang imigran. Ibunya selalu meyakini adanya kemungkinan dan kesempatan.

Kamala meyakinkan semua orang, khususnya kaum perempuan, bahwa siapa pun, keturunan mana pun, warna kulit apa pun, semua bisa menjadi seperti dirinya, mendapatkan posisi strategis dalam pemerintahan nasional.

"Bermimpilah dengan ambisi, memimpinlah dengan keyakinan, dan lihatlah dirimu dengan cara yang orang lain tidak lakukan, dan kami akan menghargai setiap langkahmu," kata Kamala Harris.

Kepada warga Amerika Serikat, ia berjanji akan menjadi seorang pemimpin yang loyal, jujur, dan selalu mempersiapkan diri untuk bekerja bagi kebaikan seluruh masyarakat Amerika, baik yang memilihnya ataupun tidak.

Ia menyatakan, sekarang pekerjaan besar yang tak mudah sudah dimulai.

Mulai dari memerangi pandemi, mengembalikan kekuatan ekonomi, menghilangkan rasisme dalam sistem keadilan, mempersatukan negara dan lain sebagainya.

"Jalannya tidak akan mudah, tapi Amerika siap. Begitu juga dengan Joe dan saya," kata dia.

Baca juga: Sebelum Dikalahkan Joe Biden, Trump Pergi Main Golf

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Sistem Pemilihan Presiden di Amerika Serikat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi