Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merapi Siaga, Penjagaan dan Patroli di Pintu Masuk TNGM Diperketat

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGRO
Aktivitas guguran kecil material Gunung Merapi terlihat di Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/11/2020). Berdasarkan data laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) per enam jam pada pukul 06.00-12.00 WIB tercatat aktivitas kegempaan guguran sebanyak 10 dan amplitudo 6-30 mm dengan durasi 19,5-86,12 detik.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Status Gunung Merapi naik menjadi Siaga (level III) sejak Kamis (5/11/2020). 

Dengan adanya peningkatan status ini, radius jarak aman kini ditetapkan menjadi 5 kilometer dari puncak.

Masyarakat dilarang mendekat ke gunung atau beraktivitas di dalam radius tersebut.

Tidak hanya imbauan, pengelola Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) juga meningkatkan penjagaan dan rutin melakukan patroli.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal itu disampaikan Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 1 Magelang-Sleman (KSPTN Wil I) TNMG, Wiryawan.

"Terkait peningkatan status Merapi, penjagaan semakin diperketat. Selain jaga di pintu masuk kawasan TNGM, petugas kami juga ikut bergabung untuk melakukan pemantauan di posko bersama," kata Wiryawan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/11/2020).

Ia menyebutkan, ada petugas yang bergerak untuk mengimbau warga atau siapa pun yang masih ditemukan berada dalam kawasan radius 5 km.

Para pendaki juga tidak diizinkan mendaki Gunung Merapi.

"Untuk pendakian ke puncak, sebetulnya sudah ditutup sejak tahun 2018 saat status Gunung Merapi dinyatakan Waspada (level II). Namun begitu, penjagaan di pintu masuk pendakian juga dilakukan untuk antisipasi adanya pendaki yang naik secara ilegal," kata dia.

Baca juga: Merapi Siaga, Simak Antisipasi yang Sedang Disiapkan

Menurut dia, penjagaan dan patroli ini diberlakukan di seluruh wilayah kawasan TNGM.  

"Saat ini menurut laporan petugas di lapangan tidak ada yang nekat naik," ujar dia.

Patroli dilakukan tak hanya oleh petugas TNGM, tetapi juga Forum Komunikasi Pimpinan Cabang (Forkompimcam) terdiri dari Camat, Kapolsek, dan Danramil.

"Sudah, dari hari Sabtu kemarin petugas kami bersama-sama forkompimcam melakukan patroli bersama untuk sterilkan lokasi radius 5 km. Hari ini tadi juga. Besok juga masih patroli bareng," papar Wiryawan.

Sementara itu, menurut KPSTN Wilayah 2 (Boyolali-Klaten) TNGM, Bidhin Lintang Anggraheni, saat ini para pendaki sudah banyak yang teredukasi untuk tak nekat naik ke Merapi.

"Selama 2 tahun pendakian ditutup karena (level) Waspada Merapi, mereka sudah teredukasi dengan baik, apalagi sekarang dengan kenaikan status Merapi menjadi Siaga," ujar Lintang saat dihubungi secara terpisah, Minggu.

Menurut dia, jalur pendakian Selo dan Sapuangin sudah ditutup sejak penetapan status Waspada 2018.

Baca juga: Begini Media-media Asing Soroti Naiknya Status Gunung Merapi...

Saat ini, petugas yang berjaga sudah meningkatkan kewaspadaan dengan berada pada jarak aman.

Untuk tempat-tempat atau obyek wisata yang ada di sekitar lereng Merapi pun sudah mulai diberlakukan penutupan sejak hari ini, Minggu (8/11/2020) hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Penutupan ini diumumkan melalui Pengumuman Nomor: PG. 113/BTNGM/TU/Ren/11/2020.

Ada 6 kawasan wisata yang ditutup yaitu:

1. Tlogo Muncar dan Tlogo Nirmolo (Pakem-Kab. Sleman)
2. Plunyon dan Kalikuning (Cangkringan-Kab. Sleman)
3. Jurang Jero (Srumbung-Kab. Magelang)
4. Deles Indah (Kemalang-Kab. Klaten)
5. Jalur Pendakian Selo (Kab. Boyolali)
6. Jalur Pendakian Sapuangin (Kab. Klaten).

Baca juga: INFOGRAFIK: Tahapan Status Gunung Merapi

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tahapan Status Gunung Merapi Beserta Langkah-langkah yang Perlu Dilakukan Masyarakat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi