Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Gunung Merapi Level III, Siapkan Tas Siaga Bencana Seperti Ini...

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGRO
Aktivitas guguran kecil material Gunung Merapi terlihat di Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/11/2020). Berdasarkan data laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) per enam jam pada pukul 06.00-12.00 WIB tercatat aktivitas kegempaan guguran sebanyak 10 dan amplitudo 6-30 mm dengan durasi 19,5-86,12 detik.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Status Gunung Merapi telah naik dari waspada (level II) menjadi siaga (level III) pada 5 November 2020 pukul 12.00 WIB.

Peningkatan status tersebut didasarkan pada aktivitas vulkanik saat ini, yang dapat berlanjut ke erupsi.

Masyarakat yang berada di daerah berbahaya telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Terkait dengan hal tersebut, setiap orang diimbau meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, termasuk mempersiapkan tas siaga bencana.

Tas siaga bencana menjadi satu hal penting, terutama bagi yang tinggal di daerah rawan bencana.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tas siaga bencana berisi paket perlengkapan kebutuhan dasar yang dipersiapkan sebelum terjadi bencana pada keadaan darurat selama 3x24 jam atau 3 hari pertama.

Baca juga: Merapi Siaga, Simak Antisipasi yang Sedang Disiapkan

Perlengkapan tersebut berguna memenuhi kebutuhan dasar individu/keluarga pada kondisi tak ada bantuan sama sekali atau bantuan belum tiba. Namun, jangan sampai tas ini berlebihan muatan.

Pastikan hanya memasukkan benda yang dibutuhkan saat darurat di tas siaga bencana. Apa saja?

1. Dokumen penting

Siapkan dokumen-dokumen penting seperti fotokopi kartu keluarga, tanda pengenal, polis asuransi, buku tabungan, buku nikah, ijazah, dan sertifikat berharga lainnya.

Masukkan dokumen penting tersebut dalam map atau plastik yang kedap air.

2. Emergency Blanket

Selimut berbahan metal film polyester efektif menahan air, angin, dan menjaga suhu normal tubuh.

Selain itu, tak akan memakan banyak tempat saat dalam kondisi terlipat.

Baca juga: Status Gunung Merapi Naik Jadi Siaga, Ini Pesan Juru Kunci...

3. Perlengkapan obat-obatan

Masukkan perlengkapan perawatan luka, obat-obatan umum (diare, batuk, sakit kepala, sakit lambung, demam), pengusir nyamuk, minyak kayu putih, obat gosok, dan obat-obatan lain yang biasa digunakan.

Jika menderita penyakit tertentu, jangan lupa menyertakan obat-obatan khusus dari dokter.

4. Pisau lipat

Dalam tas siaga, turut masukkan pisau lipat untuk memotong, menggunting, membuka kaleng, dan lain sebagainya.

5. Peluit

Peluit digunakan untuk memanggil bantuan. Jika mempelajari sandi morse, maka dapat mengirim pesan menggunakan suara peluit.

6. Alat bantu penerangan

Beberapa alat bantu penerangan yang perlu disiapkan antara lain senter, baterai, lilin, dan korek api. Selain membantu penerangan, senter juga bisa digunakan untuk memanggil bala bantuan.

Sediakan persediaan baterai yang memadai. Sementara lilin dan korek api perlu dibawa sebagai alternatif jika senter tak berfungsi.

Baca juga: Begini Media-media Asing Soroti Naiknya Status Gunung Merapi...

7. Uang tunai

Tak perlu banyak, siapkan uang tunai secukupnya untuk perbekalan selama tiga hari.

8. Alat komunikasi, kabel charger, dan power bank

Telepon genggam dapat dimanfaatkan mencari bantuan jika masih terjangkau sinyal.

Radio juga berguna sebagai sumber informasi pascabencana.

9. Pakaian ganti dan alat mandi

Siapkan pakaian luar dan dalam secukupnya. Sesuaikan jenis pakaian sesuai dengan iklim tempat tinggal.

Jangan lupa membawa jaket, tisu, tisu basah, pembalut, serta alat mandi seperti sikat gigi dan sabun.

Baca juga: Status Gunung Merapi Siaga, Warga Rentan di Klaten Mulai Dievakuasi

10. Makanan dan minuman

Makanan kaleng yang mengandung energi dan cepat saji dapat dibawa dalam tas siaga bencana. Selain itu, biskuit dan kue kering juga dapat menjadi alternatif.

Pastikan makanan yang disiapkan dalam tas mempunyai tanggal kadaluarsa masih lama.

Sementara itu, siapkan air minum dalam botol minimal 2 liter per orang per hari.

11. Peralatan makan

Jangan lupa membawa piring dan sendok plastik secukupnya sesuai jumlah anggota keluarga.

12. Peralatan lainnya

Dalam tas siaga bencana, jangan lupa memasukkan jas hujan, masker, buku tulis, pulpen, hingga daftar nomor penting.

Jika mempunyai bayi, siapkan bubur bayi, susu bubuk sesuai usianya, bedak bayi, minyak telon, pampers, dan perlak.

Apabila ada orang tua dengan sakit yang lama, siapkan obat-obatan cadangan.

Jika mempunyai hewan peliharaan, siapkan makanan dan tempat makan, kalung, tali tuntun, dan obat yang dibutuhkan.

Baca juga: Bilik-bilik Kayu di Pengungsian Warga Lereng Merapi untuk Cegah Penyebaran Covid-19

Sebagai catatan, perlengkapan perlu diperiksa kembali setiap 3 bulan. Makanan dan minuman perlu diganti dengan masa berlaku yang lebih baru.

Tas siaga bencana dapat disimpan di tempat yang seluruh anggora keluarga mengetahuinya. Selain di rumah, tas siaga bencana dapat disiapkan di tempat kerja dan kendaraan pribadi.

Erupsi gunung api

Saat bencana terjadi, jangan berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan dan berada di lembah atau daerah aliran sungai.

Selain itu, hindari tempat terbuka dan lindungi diri dari abu letusan gunung api dengan menggunakan kacamata pelindung dan tidak memakai lensa kontak.

Penting untuk mengenakan masker atau kain basah yang menutup mulut dan hidung.

Kenakan pakaian tertutup yang melindungi tubh seperti baju lengan panjang, celana panjang, dan topi.

Setelah bencana terjadi, kurangi terpapar abu vulkanik, hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu vulkanik karena dapat merusak mesin kendaraan.

Lakukan juga pembersihan atap dari timbunan debu vulkanik, karena jika jumlahnya banyak dapat merobohkan dan merusak atap bangunan.

Selain itu, waspadai wilayah aliran sungai yang berpotensi terlanda bahaya lahar pada musim hujan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi