Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Orang Suka Merekam Aktivitas Seksual Pribadinya?

Baca di App
Lihat Foto
pexels
Ilustrasi
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Publik baru-baru ini dihebohkan dengan beredarnya sebuah video syur diduga mirip dengan penyanyi Gisella Anastasia atau yang kerap dikenal dengan nama Gisel.

Bahkan beberapa hari terakhir, hal yang berkaitan dengan Gisel sempat menjadi trending topic di media sosial Twitter.

Gisel sendiri mengaku sedih lantaran namanya kembali tercoreng karena beredarnya video syur yang diduga mirip dirinya di media sosial tersebut.

Baca juga: Marak soal Kasus Penyimpangan Seksual, Bagaimana Cara Menghadapinya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari hal di atas, mengapa orang suka merekam aktivitas seksual pribadinya?

Menanggapi hal itu, psikolog klinis dari Personal Growth, Diah Ayu mengatakan, hal yang mendasari seseorang untuk merekam aktivitas seksual sesungguhnya bisa berbeda-beda, dan tidak bisa digeneralisasikan.

"Jika ditilik dari sisi psikologi, tentu perlu pemeriksaan atau asesmen lebih lanjut untuk mengetahui akar sebenarnya," kata Diah saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/11/2020).

Namun secara umum, Diah mengatakan bahwa dasar seseorang merekam aktivitas seksualnya adalah karena hal tersebut bisa meningkatkan libido.

Baca juga: Kenapa Banyak Artis Kerap Terlibat Prostitusi?

"Dengan merekam, bisa meningkatkan libido. Sehingga, ketika melalukan aktivitas seksual, perlu media lain (dalam hal ini merekam), untuk meningkatkan libido ataupun mencapai kepuasan," kata Diah.

Selain itu, Diah juga menyebut ada yang merekam aktivitas seksual mereka untuk sebatas koleksi pribadi.

"Hal yang mendasari ini pun sesungguhnya perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, apakah memang untuk koleksi pribadi saja atau ada kepentingan/keperluan lainnya," lanjut dia.

Baca juga: 9 Dampak Stres pada Kesehatan Tubuh, dari Sebabkan Sakit Jantung hingga Rusak Kehidupan Seks

Perlu persetujuan

Namun, Diah menggarisbawahi bahwa jika ingin merekam aktivitas seksual, tentu harus berdasarkan consent atau persetujuan dari masing-masing pihak.

"Karena dalam melakukan aktivitas seksual seharusnya sudah berdasarkan kesepakatan tiap pihak, termasuk hal yang terjadi di dalam aktivitas tersebut, misal merekam," kata Diah.

Dia mengatakan, persetujuan dari masing-masing pihak sangat dibutuhkan, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi.

"Jelaskan pada pasangan mengapa atau tujuan ingin merekam apa, dan tanyakan persetujuannya. Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi," kata Diah.

Baca juga: Deretan Artis yang Telah Mendaftar Pilkada 2020

Selain itu, Diah mengatakan bahwa faktor keamanan juga perlu diperhatikan. Dalam hal ini keamanan dari video hasil rekaman.

"Perlu diperhatikan juga dalam penyimpanan video atau rekaman aktivitas seksual tersebut. Simpan di tempat yang tidak bisa diakses oleh orang lain," kata Diah.

"Jangan menyimpannya secara sembarangan, untuk mencegah penyalahgunaan dari oknum yang tidak bertanggungjawab," imbuhnya.

Diah mengatakan, jika memang sudah ada pembicaraan dan persetujuan dari masing-masing pihak, maka merekam aktivitas seksual bisa dilakukan.

"Tentunya dengan tetap memperhatikan kenyamanan pasangan, dan keamanan dari penyimpanan hasil rekaman," kata Diah.

Baca juga: Menilik Peran Artis yang Kini Beralih Menjadi YouTuber, Ada Apa?

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: 5 Tanda Seseorang Alami Kecanduan Seks

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi