Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flu Burung Mewabah di Beberapa Negara, Bagaimana Pencegahannya?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi burung berwarna biru
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Wabah flu burung kembali mewabah di beberapa negara, di tengah masih maraknya penularan virus corona penyebab Covid-19.

Kasus-kasus flu burung teridentifikasi muncul di beberapa negara, antara lain Jepang, Korea Selatan, Inggris, Belanda, Jerman, dan Rusia.

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman mengatakan, penyebab kembali mewabahnya flu burung adalah karena migrasi burung-burung liar di Eropa.

"Karena begini, di Eropa itu saat ini mulai memasuki musim dingin. Unggas ini migrasi dari daerah musim dingin ke daerah hangat," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/11/2020).

"Larinya pasti ke Asia atau ke Afrika. Itulah yang menyebabkan mengapa Jepang dan Korea Selatan juga mengalami itu (wabah flu burung)," lanjut dia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia sebagai salah satu negara beriklim hangat dan tidak memiliki musim dingin, juga termasuk dalam wilayah yang dituju oleh kawanan burung tersebut.

Dicky mengatakan, bukan hal yang mustahil bila kemudian virus flu burung juga menular ke unggas lokal yang ada di Indonesia.

Baca juga: Dari Korsel hingga Jepang, Mengapa Flu Burung Kembali Mewabah?

Jangan panik, lakukan pencegahan

Meski ada kemungkinan wabah flu burung kembali muncul di Indonesia, Dicky berpesan pada masyarakat untuk tidak perlu panik.

Pertama, karena flu burung lebih sulit untuk menular ke manusia, maupun menular antar manusia.

"Dibanding Covid-19 jauh banget, 20 kali lebih rendah dalam penularan. Disebutnya low risk atau risikonya rendah," kata Dicky.

Selain itu, strain virus flu burung yang saat ini teridentifikasi adalah H5N8 dan H5N2.

Berbeda dengan pandemi flu burung yang sempat melanda Indonesia pada 2006 silam. Pada saat itu, strain virus yang menyebar adalah H5N1.

"H5N8 memiliki potensi sangat mematikan untuk unggas, kemudian H5N2 yang tidak terlalu mematikan bagi unggas, tapi berpotensi merugikan peternak. Kedua-duanya ini belum teridentifikasi menjadi ancaman yang serius untuk manusia," kata Dicky. 

 

Meski risiko penularan ke manusia terbilang rendah, Dicky mengatakan bahwa virus flu burung harus tetap diwaspadai. Terutama bagi mereka yang pekerjaannya mengharuskan kontak erat dengan unggas.

"Peternakan, pedagang unggas, pedagang daging, termasuk penjual telur," kata Dicky.

Bagi masyarakat yang bekerja di bidang-bidang tersebut, ada sejumlah pencegahan yang bisa dilakukan.

Dicky menyarankan mereka untuk selalu menjaga kebersihan, yaitu dengan: 

  • Mencuci tangan
  • Memakai sarung tangan
  • Memakai masker
  • Membersihkan diri setelah bekerja

Dicky mengatakan, cara-cara tersebut harus dilakukan secara disiplin oleh masyarakat. Tidak hanya bagi mereka yang profesinya mengharuskan kontak erat dengan unggas, tetapi juga bagi mereka yang memelihara unggas di rumahnya.

"Termasuk bila memelihara burung di rumahnya. Biasakan bersihkan kotoran burung sehari dua kali, atau minimal sekali. Karena kotoran ini yang akhirnya menjadi media virus," kata Dicky.

Kemudian, bila masyarakat menemukan ada unggas liar maupun ternak yang menunjukkan gejala-gejala sakit, maka harus dilaporkan ke Dinas Peternakan setempat agar bisa dilakukan langkah-langkah pencegahan. 

Kasus di beberapa negara

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (7/11/2020), Jepang memusnahkan sekitar 330.000 ekor ayam pada Kamis (4/11/2020) setelah wabah flu burung terkonfirmasi di negara itu.

Flu burung didiagnosis pada ayam di sebuah peternakan di Mitoyo, sebuah kota di prefektur Kagawa barat.

Pemerintah daerah setempat telah meminta bantuan dari angkatan bersenjata. Operasi pemusnahan diharapkan selesai dalam sepuluh hari ke depan.

Operasi itu dilakukan setelah peternakan yang terinfeksi melaporkan bahwa hampir 3.800 ekor ayam mati dalam empat hari.

Selain di Jepang, wabah flu burung juga dilaporkan muncul di Korea Selatan dua pekan lalu.

Sementara itu, mengutip data dari Pemerintah Inggris, Dicky menyebutkan, wabah flu burung telah diidentifikasi di sebuah peternakan ayam di wilayah Cheshire, Inggris, pada Selasa (3/11/2020).

Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa wabah flu burung juga diidentifikasi di Belanda. Negeri Kincir Angin itu melaporkan temuan 13 kasus flu burung yang diidentifikasi dari burung-burung liar.

Sebelumnya, pada 28 Oktober 2020, Belanda mengidentifikasi adanya virus flu burung di peternakan unggas yang memiliki populasi 35.000 ekor.

Temuan kasus serupa juga ditemukan di Jerman. Ada sebanyak 12 kasus yang diidentifikasi sebagai flu burung pada burung-burung liar di wilayah utara negara itu.

Kasus-kasus tersebut berhasil dilacak dan diketahui berasal dari wilayah barat Rusia, tempat strain H5N8 diidentifikasi di sebuah peternakan pada pertengahan Oktober lalu.

Baca juga: Wabah Flu Burung, Jepang Musnahkan 330.000 Ekor Ayam

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi