Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdana, Amerika Serikat Izinkan Obat Antibodi untuk Pasien Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/PCPartStudio
Ilustrasi obat Covid-19. Terapi obat antibodi untuk pengobatan Covid-19.
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memberi izin penggunaan darurat pertama untuk obat antibodi yang dianggap dapat membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi virus corona.

Dikutip dari AP, Selasa (10/11/2020), obat antibodi tersebut bernama Bamlanivimab, dibuat perusahaan farmasi Eli Lilly.

Hasil uji coba awal menunjukkan obat tersebut dinilai mampu membersihkan infeksi Covid-19 lebih cepat.

Hal tersebut dinilai dapat mengurangi potensi pasien dengan gejala ringan hingga sedang untuk dirawat di rumah sakit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FDA mengizinkan penggunaan darurat obat Eli Lilly untuk mempercepat ketersediaan obat eksperimental, dan produk medis lainnya selama terjadinya krisis kesehatan masyarakat.

Baca juga: Setelah Vaksin dan Obat Covid-19 Tersedia, Akankah Semua Kembali Normal?

Dalam kondisi normal, FDA memerlukan "bukti substansial" untuk menunjukkan suatu obat aman dan efektif, melalui satu atau lebih penelitian skala besar yang dikontrol dengan ketat.

Namun selama keadaan darurat, badan tersebut dapat menurunkan standar tersebut, dan hanya mensyaratkan bahwa manfaat potensial pengobatan eksperimental lebih besar daripada risikonya.

Baca juga: Saat Vaksin Corona Pfizer Disebut 90 Persen Efektif untuk Covid-19

Berlaku dalam keadaan darurat

Meski telah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat selama pandemi virus corona, namun Eli Lilly masih belum mendapatkan persetujuan penuh untuk penggunaan obat itu.

Untuk mendapatkan persetujuan penuh, Eli Lilly harus mengirimkan penelitian tambahan yang akan memastikan keamanan dan manfaat obat bagi pasien.

Pemerintah AS telah menandatangani perjanjian dengan Eli Lilly untuk membelanjakan 375 juta dollar AS untuk membeli 300.000 botol obat. 

Setiap botol berisi 700 miligram, namun dosis itu terbukti tidak efektif pada hasil awal. Butuh empat kali lipat jumlah itu, yakni 2.800 miligram, agar obat itu menunjukkan efeknya.

Sementara itu, penggunaan obat Eli Lilly diizinkan untuk pasien berusia 12 tahun ke atas yang memiliki berat setidaknya 40 kilogram, dan yang berisiko tinggi menjalani rawat inap.

Termasuk, mereka yang berusia 65 tahun atau lebih, atau yang memiliki kondisi medis kronis tertentu.

Baca juga: Obat Asal Korea Selatan Diklaim Percepat Waktu Pemulihan Pasien Covid-19

Tidak untuk pasien rawat inap

Dilansir dari laman resmi FDA, Senin (9/11/2020), Bamlanivimab tidak diizinkan untuk pasien yang dirawat di rumah sakit atau memerlukan terapi oksigen karena Covid-19.

Hal ini dikarenakan, manfaat pengobatan bamlanivimab belum terlihat pada pasien yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19.

Antibodi monoklonal, seperti bamlanivimab, dapat dikaitkan dengan hasil klinis yang lebih buruk bila diberikan kepada pasien rawat inap dengan Covid-19 yang membutuhkan suplai oksigen tinggi atau ventilasi mekanis.

Antibodi monoklonal adalah protein buatan laboratorium yang meniru kemampuan sistem kekebalan untuk melawan antigen berbahaya seperti virus.

Bamlanivimab adalah antibodi monoklonal yang secara khusus ditujukan untuk melawan lonjakan protein SARS-CoV-2. Obat tersebut dirancang untuk memblokir virus agar tidak masuk ke dalam sel manusia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: FDA, AP News
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi