Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Corona Pfizer Diklaim Tunjukkan Hasil Positif, Bagaimana Perkembangan Vaksin Lainnya?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Orpheus FX
Ilustrasi vaksin corona, uji coba vaksin Oxford, Inggris, kembali dilanjukan setelah sepekan dihentikan karena salah satu relawan sakit.
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Sejumlah peneliti, ahli, dan perusahaan farmasi di dunia tengah berlomba mengembangkan vaksin virus corona.

Hal itu dilakukan sebagai upaya membantu memutus rantai penularan virus corona yang telah menginfeksi 51 juta orang di dunia.

Menurut catatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada lebih dari 170 kandidat vaksin yang tengah dikembangkan.

Normalnya, vaksin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diuji efektivitasnya dan tambahan waktu untuk produksinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan tetapi, para ilmuwan berharap dapat mengembangkan vaksin virus corona baru ini dalam waktu 12-18 bulan.

Baca juga: Disebut Efektif Cegah Gejala Covid-19, Bagaimana Penelian Vaksin Corona Pfizer?

Perkembangan terkini

Terbaru, data awal pada kandidat vaksin Covid-19 yang dibuat perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech menunjukkan keefektifan melawan Covid-19.

Dalam data awal uji klinis fase 3 yang disebut analisis interim tersebut, terdapat 94 kasus positif Covid-19 di antara 43.000 partisipan uji coba.

Tim ahli menemukan kurang dari 8 orang atau 10 persen kasus positif pada kelompok partisipan yang mendapatkan dua dosis vaksin ini.

Sementara itu, lebih dari 90 persen kasus positif Covid-19 terjadi pada kelompok yang hanya mendapat plasebo.

Mengutip The Guardian, Senin (9/11/2020), hasil data awal ini melebihi ekspektasi dari pada ahli sebelumnya.

Selain Pfizer, vaksin-vaksin lain pun masih terus dikembangkan. Berikut adalah perkembangan tahapan vaksin Covid-19 lainnya:

Baca juga: Brasil Hentikan Uji Klinis Vaksin Corona Produksi Sinovac, Mengapa?

Daftar vaksin terdepan

Melansir laporan New York Times pada Senin (9/11/2020), selain Pfizer, berikut adalah daftar vaksin lainnya yang telah memasuki uji klinis tahap 3:

1. Moderna

Moderna mengembangkan vaksin yang berbasis mRNA untuk memproduksi protein virus di dalam tubuh.

Pada bulan Januari, mereka mulai mengembangkan vaksin. Dalam kerjasamanya dengan Institut Kesehatan Nasional (NIH), mereka menemukan bahwa vaksin tersebut dapat melindungi monyet dari virus corona.

Kemudian, perusahaan melakukan uji coba pada manusia di bulan Maret dan menunjukkan hasil menjanjikan

Kandidat vaksin ini pun masuk ke pengujian fase 3, yaitu dimulai pada 27 Juli. Perusahaan kemudian mengumumkan telah merekrut 30.000 partisipan penelitian, termasuk 7.000 orang berusia 65 tahun ke atas.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Pfizer Diklaim Efektif, Ahli Kritik Data Uji Coba Tidak Rinci

2. CanSinoBIO

Perusahaan asal China CanSino Biologics megnembangkan vaksin berdasarkan sebuah adenovirus yang disebut Ad5. 

Mereka bekerja sama dengan Institut Biologi di Academy of Military Medical Sciences milik negara tersebut.

Pada bulan Mei, perusahaan ini mempublikasikan hasil yang menjanjikan pada tahap 1 dan juga tahap 2. 

Dimulai sejak bulan Agustus, CanSino memulai uji coba tahap 3 di sejumlah negara, termasuk Arab Saudi, Pakistan, dan Rusia.

Baca juga: Saat Vaksin Corona Pfizer Disebut 90 Persen Efektif untuk Covid-19

3. Johnson & Johnson

Kandidat vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan ini awalnya ditujukan untuk Ebola dan penyakit lain yang disebabkan Adenovirus 26 atau Ad26. Kini, vaksin tersebut dikembangkan untuk virus corona.

Vaksin ini terbukti memberikan perlindungan dalam eksperimen terhadap monyet.

Johson & Johnson pun memulai uji coba tahap 1/2 nya pada bulan Juli dan meluncurkan uji coba tahap 3 dengan jumlah partisipan hingga 60.000 pada bulan Oktober.

Tak seperti vaksin lainnya yang berada di uji klinis tahap 3, mereka hanya menyuntikan satu dosis vaksin.

Perusahaan ini pun sempat mengumumkan penangguhan sementara pada uji cobanya untuk menyelidiki reaksi yang ditunjukkan relawan pada 12 Oktober lalu. Uji coba pun dilanjutkan 11 hari kemudian. 

Baca juga: Satgas Minta Masyarakat Bersabar Tunggu Vaksin Covid-19

4. AstraZeneca 

Perusahaan AstraZeneca bersama University of Oxford juga tengah mengembangkan vaksin potensial Covid-19 dan telah memasuki tahap ketiga uji klinis.

Dalam uji klinis fase 1/2, tidak dideteksi efek samping yang berbahaya dari vaksin ini. 

Mereka menemukan vaksin tersebut meningkatkan antibodi terhadap virus corona dan pertahanan imun lainnya. 

Uji klinis tahap 2/3 pun dimulai di Inggris dan India. Selain itu, AstraZeneca juga meluncurkan uji coba tahap 3 di Brasil, Afrika Selatan, dan AS.

Pengembangan vaksin ini pun sempat ditangguhkan pada 6 September, setelah salah seorang relawan mengalami inflamasi yang disebut transverse myelitis.

Beberapa waktu setelahnya, uji coba klinis pun kembali dilanjutkan.

CEO AstraZeneca menyebut perusahaan memperkirakan hasil uji coba akan diperoleh pada akhir Desember 2020.

Baca juga: Bagaimana Tahap Pembuatan Vaksin Covid-19?

5. Novavax

Perusahaan Novavax meluncurkan uji coba vaksin Covid-19 pada bulan Mei 2020. 

Setelah menunjukkan hasil menjanjikan dalam studi awalnya pada monyet dan manusia, Novava meluncurkan uji coba tahap 2 di Afrika Selatan pada bulan Agustus.

Di bulan selanjutnya, perusahaan ini meluncurkan uji coba fase 3 dengan 15.000 relawan di Inggris. Hasil dari uji coba ini diperkirakan dapat diperoleh pada awal 2021. 

Selain itu, uji klinis fase 3 dengan skala lebih besar juga tengah dipersiapkan untuk diluncurkan di AS pada akhir November 2020. 

Baca juga: Vaksin Pfizer Diklaim Efektif, Ahli Sebut Tak Mencegah Penularan Covid-19

Selain kelima kandidat terdepan tersebut, sejumlah vaksin potensial lainnya pun telah memasuki uji coba tahap ketiga.

Berikut daftarnya:

  • Gam-Covid-Vac (Gamaleya Research Institute).
  • Vaksin yang dikembangkan Sinopharm.
  • CoronaVac (Sinovac Biotech).
  • Covaxin (Bharat Viotech, Indian Council of Medical Research, National Institute of Virology).
  • Vaksin yang dikembangkan Murdoch Children's Research Institute.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi