Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Aman Jalani Isolasi Mandiri Covid-19 di Hunian Terbatas

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Sergey Bezgodov
Ilustrasi isolasi atau karantina mandiri untuk mencegah penularan Covid-19. Secara epidemiologi menurut ahli ini tidak efektif.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pemerintah mengimbau kepada penderita Covid-19 yang tidak bergejala atau orang tanpa gejala (OTG) untuk menjalani isolasi mandiri di kediaman masing-masing selama dua minggu.

Selain dengan batas waktu tertentu, pelaksanaan isolasi mandiri juga harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan, semisal dengan memakai masker dan tetap menjaga jarak.

Isolasi mandiri tersebut dilakukan lantaran keterbatasan fasilitas kesehatan. Padahal kasus infeksi baru Covid-19 terus bermunculan.

Baca juga: Survei Tunjukkan Banyak Orang Belum Paham OTG, Simak Penjelasannya...

Namun, permasalahan yang muncul yakni, bagaimana semisal hunian yang dimiliki terbatas. Misalnya terdir i

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isolasi mandiri memang memungkinkan dilakukan untuk masyarakat yang memiliki hunian dengan fasilitas mencukupi.

Misalnya terdiri dari 2 lantai atau lebih, memiliki kamar mandi dan toilet yang lebih dari 1, dan sebagainya.

Baca juga: Mengenal 9 Kandidat Vaksin Virus Corona

Permasalahan yang muncul adalah bagaimana dengan yang memiliki hunian terbatas?

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman menyebut isolasi mandiri yang dilakukan di tempat hunian terbatas, sesungguhnya sangat sulit untuk menjamin keamanan orang-orang didalamnya dari tertular virus.

"Tentu memang akan sangat sulit penerapannya untuk masyarakat dengan sosial ekonomi rendah atau terbatas, karena bagaimana pun yang namanya isolasi dan karantina mandiri ini memerlukan 'semua perlu terpisah'," kata Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/11/2020).

Semua perlu terpisah, artinya anggota keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri atau positif terjangkit Covid-19 harus menggunakan semua fasilitas secara terpisah dari anggota keluarga lain.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal OTG pada Covid-19

Idealnya

Penggunaan "terpisah" tersebut dalam segala hal, mulai dari kamar, kamar mandi, peralatan makan, dan sebagainya.

Dicky mengatakan semua ini perlu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya penggunaan bersama, kontak dalam ruangan yang sama, dan sebagainya.

"Ini yang tentu akan jadi sulit, bagaimana pun akan sulit. Kalau tempatnya memang tidak memungkinkan untuk memenuhi itu, artinya potensi terjadinya klaster keluarga dan penularan ke anggota keluarga lain tentu akan sangat tinggi," ungkap Dicky.

Baca juga: CDC Perbarui Rekomendasinya soal Penggunaan Masker, Apa Perubahannya?

Oleh karenanya, Dicky menyebut sesungguhnya upaya yang paling ideal adalah pelaksanaan isolasi secara terpusat yang difasilitasi oleh pemerintah.

Sehingga virus yang menjangkit seseorang tidak berpotensi menular pada anggota keluarga yang ada di rumah.

"Itu sangat ideal sekali dan itu terbukti akan membantu mencegah terjadinya penularan dan terjadinya klaster keluarga. Ini yang terbukti di China, di beberapa negara lain juga yang pernah menjadi episentrum," jelas dia.

Baca juga: Mengenal Hokkaido, Provinsi Bersalju yang Menjadi Sarang Virus Corona di Jepang

Tips isolasi mandiri di rumah yang terbatas

Apa pun itu, pada kenyataannya sudah banyak pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

Meski tidak bisa menghilangkan risiko penularan, namun Dicky menyampaikan sejumlah tips yang bisa meminimalisir terjadinya penularan saat isolasi mandiri dilakukan di rumah yang terbatas.

"Yang bisa saya sarankan, ya paling tidak dia tinggal dengan yang memang usianya muda. Kemudian kalau ada lansia, ibu hamil, anak, ya hijrah dulu, jangan di situ selama dua minggu (masa karantina) itu," sebutnya.

Baca juga: Jalan Panjang Wisma Atlet Kemayoran Sebelum Disulap Jadi RS Darurat Covid-19

Selain itu, upayakan agar anggota keluarga yang tengah menjalani isolasi mandiri tetap tinggal dan beraktivitas hanya di tempat yang terbatas.

Ini demi mengurangi kontak dengan anggota keluarga lain.

"Intinya yang mengalami isolasi/karantina mandiri membatasi keluar ruangan saja, benar-benar kalau keluar itu (harus ketika) tidak ada orang, atau orangnya keluar rumah," jelas Dicky.

Baca juga: Saat Rapid Test Antigen Disebutkan Gagal Mendeteksi Orang Tanpa Gejala Covid-19...

Saat keluar ruangan pun, orang yang tengah menjalani isolasi mandiri harus selalu menggunakan masker meski masih ada di dalam area rumah.

Hal penting juga yang harus dilakukan adalah rutin membersihkan rumah menggunakan disinfektan, karbol, dan lain sebagainya.

Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...

Empat aspek isolasi mandiri

Sementara itu, ahli patologi klinis sekaligus Direktur RS UNS, Tonang Dwi Aryanto dalam unggahan Facebook miliknya menjelaskan ada empat aspek yang harus dipenuhi untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Keempat aspek itu adalah sebagai berikut:

1. Kesiapan fisik lokasi/rumah
2. Kesiapan mental dan mendeteksi gejala/tanda
3. Kesiapan pengawasan dan bantuan fasilitas kesehatan/tenaga kesehatan terdekat
4. Kesiapan lingkungan sekitar

Jika keempat aspek ini tidak terpenuhi, maka Tonang mengimbau jangan memaksa untuk melakukan isolasi mandiri, namun diminta untuk pergi ke tempat isolasi yang dikelola pemerintah.

Baca juga: 21 Bioskop XXI Akan Mulai Uji Coba Pembukaan, Mana Saja?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Serial Infografik Virus Corona: Apa itu OTG?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi