Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Bela Kedaulatan Game Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi gamer, game online.
Editor: Heru Margianto

DALAM sengit berperang dagang melawan China, India mengambil keputusan mencekal game-game produk China.

Satu di antara alasan cekal cukup mengejutkan yaitu tuduhan bahwa pemerintah China menggunakan game produk China yang memang digemari masyarakat India sebagai mata-mata alam maya untuk menghimpun data jutaan warga India yang mengonsumsi game bikinan dan/atau milik China.

Tidak jelas apakah tuduhan India terhadap game China juga berlaku untuk Indonesia di mana masyarakatnya juga penggemar berat game China.

Devisa

Tanpa melibatkan diri ke polemik mata-mata alam maya, tidak ada salahnya kita menyimak fakta bahwa setiap kali mengonsumsi produk game China sang konsumen wajib membayar fee atau royalty atau apa pun istilah pokoknya UUD (ujung-ujungnya duwit).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melalui perjalanan saluran cukup panjang dan rumit akhirnya duwit tersebut masuk ke kas pemilik perusahaan game. Berarti pengguna game China di Indonesia menyerahkan devisa Indonesia ke China.

Sesuatu kondisi yang wajar dipertahankan eksistensinya secara gigih oleh para warga Indonesia yang menjadi agen produk game China yang dijual di Indonesia sebagai sumber nafkah sang warga Indonesia yang menjadi agen produk game China.

Wajar jika warga Indonesia gigih mempertahankan sumber nafkahnya masing-masing seperti dahulu ada warga Nusantara menjadi mitra-kerja VOC mengeruk rempah-rempah dan lain-lain komoditas kemahakaryaan bumi Nusantara untuk diperjual-belikan di persada Eropa.

Kebanggan nasional

Jelas bahwa mengonsumsi produk game China yang sedang sibuk dipromosikan sebagai e-sport oleh China merupakan hak asasi setiap insan Indonesia.

Namun di samping hak asasi, seharusnya setiap insan Indonesia juga memiliki kewajiban asasi. Satu di antara kewajiban asasi setiap insan Indonesia di samping menjunjung tinggi Pancasila adalah membela kedaulatan ekonomi sebagai bagian dari kebudayaan dan peradaban Indonesia.

Kewajiban asasi setiap insan Indonesia menggelorakan semangat kebanggaan nasional demi senantiasa bahkan niscaya mengutamakan mahakarya peradaban bangsa Indonesia sendiri ketimbang bangsa asing. Lebih mengutamakan produk bangsa Indonesia sendiri ketimbang produk bangsa asing.

Maka, seyogianya masyarakat Indonesia lebih mengutamakan produk game Indonesia ketimbang produk game asing.

Jangan bilang tidak ada produk game buatan putra-putri Indonesia!

Fakta sudah membuktikan bahwa game asli buatan putra-putri Indonesia bernama Lokapala tidak kalah seru ketimbang produk game China atau bangsa apa pun juga!

Bahkan terbukti kini Lokapala sudah digemari jutaan e-sportler bukan cuma warga Indonesia namun juga warga asing.

Seharusnya kompetisi e-sport yang diselenggarakan di Indonesia menggunakan game asli Indonesia.

Jika mau pasti kita mampu membuktikan bahwa bangsa Indonesia bukan hanya mampu berperan sebagai konsumen namun juga produsen.

Jika mau pasti mampu. Jika tidak mampu berarti tidak mau.

Mari kita bersatupadu menggelorakan Semangat Kebanggaan Nasional bangsa Indonesia. MERDEKA!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi