KOMPAS.com - Polemik mengenai minuman beralkohol kembali menyeruak setelah pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Larangan Minuman Beralkohol di Badan Legislasi (Baleg) DPR.
Diberitakan Kompas.com, Rabu (11/11/2020), salah satu pengusul, anggota DPR dari Fraksi PPP Illiza Sa'aduddin Djamal mengatakan, RUU Larangan Minol bertujuan melindungi masyarakat dari dampak negatif akibat konsumsi minuman beralkohol.
"RUU ini bertujuan melindungi masyarakat dari dampak negatif, menciptakan ketertiban, dan ketenteraman di masyarakat dari para peminum minuman beralkohol, selain itu adanya RUU ini juga untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya minuman beralkohol," kata Illiza.
Menurutnya, aturan larangan minuman beralkohol merupakan amanah konstitusi dan agama, bahwa tiap orang berhak hidup sejahtera di lingkungan yang baik.
"Sebab itu melihat realitas yang terjadi seharusnya pembahasan RUU Minuman Beralkohol dapat dilanjutkan dan disahkan demi kepentingan generasi yang akan datang," ujar dia.
Baca juga: Viral Video Kondisi Hati Bermasalah Diduga akibat Sering Konsumsi Alkohol
Lantas, apa saja dampak negatif minuman alkohol (minol) pada tubuh?
Ahli gizi DR dr Tan Shot Yen menegaskan minuman keras (miras) bisa menyebabkan kecanduan.
Selain itu dirinya juga mempertanyakan terkait apakah tubuh manusia juga membutuhkan alkohol?
"Begini aja. Tubuh butuh enggak alkohol? Jawabnya enggak. Karena itu, produk-produk bergula tinggi (gula juga bikin kecanduan) termasuk alkohol, di negara-negara maju dikenai pajak tambahan," ujar Tan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/11/2020).
Baca juga: Mengenal Hand Sanitizer LIPI, Berkadar Alkohol 65 Persen dan Dibuat Terbatas
"Tujuannya agar harga menjadi amat mahal sehingga kelompok ekonomi lemah enggak beli. Sebab mereka kerap jadi sasaran industrinya," imbuhnya.
Tan menambahkan, selain narkoba, miras juga mampu membuat orang kehilangan kesadaran alias mabuk, dan tindakannya jadi tidak terkendali serta tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Saya bukan termasuk orang yang pro atau kontra RUU alkohol, sebab percuma saja ada UU- nya tapi di lapangan tidak ada kejelasan hukum. Paling-paling kalau pas ketangkep, nah sekarang ada pasalnya buat dijadikan perkara," kata Tan.
"Soal dampak positif, itu biasanya pembelaan sepihak yang pro. Sebab apa pun manfaat minol itu, emang enggak ada dari sumber pangan lain yang jelas-jelas sehat bahkan bisa dikonsumsi anak-anak saat tumbuh kembang?" imbuhnya.
Baca juga: Hasil Otopsi Kucing Viral Positif Dicekoki Ciu, Ini Bahaya Alkohol pada Hewan
15 penyakit akibat minum alkohol
Tan menyebut, ada 15 penyakit yang bisa timbul akibat konsumsi minuman beralkohol, yaitu:
- Alterasi/perubahan kesadaran
- Fatty liver: penumpukan lemak pada hati yang bisa menimbulkan peradangan
- Sindroma Wernicke-Korsakoff: degenerasi otak dengan segala akibatnya
- Perburukan rematik Gout, atau peradangan pada sendi yang biasanya menyerang jari-jari kaki
- Obesitas: minuman beralkohol mengandung kalori tinggi yang berisiko meningkatkan berat badan
- Risiko kardiovaskuler: termasuk jantung dan stroke
- Perburukan hipertensi dan diabetes: konsumsi alkohol dalam jumlah tinggi bisa meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh
- Alcohol syndrome: risiko pada bayi yang dikandung ibu peminum alkohol
- Pankreatitis: peradangan di dalam pankreas secara tiba-tiba
- Malnutrisi: kekurangan atau kelebihan gizi. Kondisi ini muncul saat pola makan seseorang tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh
- Disfungsi seksual: gangguan yang menyebabkan adanya penurunan hasrat seksual atau adanya hambatan dalam menikmati aktivitas seksual.
- Infertilitas atau sulit mendapat keturunan
- Pengeroposan tulang
- Gastritis: penyakit pada lambung yang terjadi akibat peradangan dinding lambung.
- Infeksi paru
Baca juga: Terungkap, Hasil Autopsi Kucing yang Dicekoki Ciu Positif Mati karena Alkohol
Selain hal di atas, mengutip Kompas.com, 5 Januari 2020, setidaknya ada 7 efek dari mengonsumsi alkohol, di antaranya yakni:
1. Pemadaman memori
Orang yang terlalu banyak minum alkohol berpotensi mengalami pemadaman memori.
Kondisi ini terjadi ketika Anda hanya dapat mengingat "setengah" dari kegiatan di malam tersebut.
Hal ini dikarenakan otak Anda berhenti untuk membentuk ingatan baru setelah alkohol dalam darah Anda mencapai tingkat tertentu.
Oleh karena itu, semakin banyak dan cepat alkohol yang Anda minum, maka semakin besar kemungkinan Anda mengalami pemadaman memori.
Baca juga: Ramai soal Thermo Gun Disebut Bahayakan Otak, Berikut Penjelasan Ahli
2. Dehidrasi
Alkohol bersifat diuretik.
Diuretik merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada suatu kondisi, sifat, atau penyebab naiknya laju urinasi.
Sesuatu yang mengandung diuretik dapat menambah kecepatan pembentukan urine.
Nah, inilah yang membuat Anda lebih sering buang air kecil setelah mengonsumsi alkohol. Jika terlalu sering buang air kecil, tubuh akan mengalami dehidrasi.
Baca juga: Jangan Salah, Minum Banyak Air Sepanjang Hari Bukan Solusi Dehidrasi
3. Gula darah rendah
Alkohol diketahui juga mengganggu produksi glukosa, menghasilkan gula darah rendah.
Tidak menghasilkan glukosa yang cukup dapat membuat Anda merasa lemah dan lemas.
4. Iritasi lapisan perut
Alkohol juga dapat mengiritasi lapisan perut Anda, menyebabkan muntah, diare, dan ketidakseimbangan elektrolit atau mineral yang dibutuhkan tubuh kita untuk berfungsi dengan benar.
Jika tubuh Anda mengalami ketidakseimbangan elektrolit, maka Anda akan merasa lelah, mual, dan menyebabkan kelemahan otot dan kram.
Baca juga: Berbahayakah Tidur dengan Kipas Angin Menyala Sepanjang Malam?
5. Menggangu tidur
Alkohol disebut juga dapat mengganggu tidur.
Alkohol dapat membuat Anda merasa mengantuk pada awalnya tetapi itu mengganggu siklus sirkadian, ritme tidur dan tidur REM (gerakan mata cepat), sehingga di malam hari Anda mungkin bangun.
6. Pembuluh darah melebar
Terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan pembuluh darah melebar, menyebabkan sakit kepala.
Ketidakseimbangan elektrolit dan dehidrasi juga dapat menyebabkan kepala berdebar keesokan paginya.
7. Mengalami perasaan cemas
Alkohol memiliki banyak efek pada otak, termasuk perasaan hangat dan rileks setelah beberapa minuman.
Tetapi jika Anda pernah merasa cemas luar biasa setelah mabuk di malam hari, Anda mungkin mengalami "kecemasan".
Baca juga: 11 Manfaat yang Bisa Didapat dari Secangkir Kopi Hitam
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.