Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Pesawat Tragis Satu Tim Sepak Bola

Baca di App
Lihat Foto
@Wookie__Wookie/Twitter
Tim sepak bola Amerika Universitas Marshall
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Hari ini 50 tahun yang lalu, tepatnya 14 November 1970, kabar kecelakaan pesawat datang dari Amerika Serikat.

Kecelakaan menimpa pesawat jet carteran dari maskapai Southern Airways DC-9 yang membawa tim sepak bola Amerika dari Marshall University, Thundering Herd, Virginia Barat. 

Seluruh pemain, staf, dan juga pelatih yang total semuanya berjumlah 75 orang menjadi korban dalam insiden tersebut. 

Mengutip History.com, tim sepak bola Amerika Marshall University terdiri dari 37 orang pemain, 1 orang pelatih bernama Rick Tolley, tim dokter, direktur atletik dan 25 orang pendukung dari komunitas Huntington semua menjadi korban. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir Penn Live (14/11/2019), pesawat diberitakan jatuh di wilayah Virginia Barat saat mencoba mendarat di Bandara Tri-State, Kenova.

Baca juga: Belajar dari Kasus Maybank, Ini 4 Tips Melindungi Tabungan di Bank

Penyebab kecelakaan

Pesawat disebut menabrak lereng bukit dan terjatuh di antara pepohonan dan hanya berjarak 2 mil saja dari bandara yang menjadi tujuan mereka.

Akibat kejadian ini, 75 orang atau semua yang ada di dalam pesawat dilaporkan tewas. Kabar ini membuat pihak universitas juga komunitas Huntington berduka.

Kota diselimuti duka, pertokoan dan perkantoran pemerintah ditutup, aktivitas bisnis di jalan-jalan utama juga.

Mereka menutup kaca jendela mereka menggunakan kain hitam, tanda duka cita.

Sementara pihak universitas menggelar upacara penghormatan di stadion sehari setelahnya. Kelas-kelas perkuliahan di hari Senin pun dibatalkan. Sebagai informasi kecelakaan ini terjadi pada hari Sabtu.

Ketika itu, pesawat tengah terbang membawa kembali para pemain dan tim, setelah bertanding melawan East Carolina University di North Carolina dengan hasil kalah 17-14.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 14 November: 53,7 Juta Terinfeksi | Rekor Kasus Harian Covid-19 Indonesia

Difilmkan

Kecelakaan ini menjadi salah satu kecelakaan udara yang paling tragis, karena tidak hanya menewaskan nyawa manusia, namun juga sebuah tim sepak bola.

Dari semua korban tewas, terdapat 6 orang yang jenazahnya tidak dapat teridentifikasi, sehingga mereka dimakamkan dalam satu lubang yang sama di Pemakaman Spring Hill, bukit yang menghadap Marshall University.

Tragedi nahas ini pun kemudian difilmkan pada tahun 2006, atau 36 tahun setelah kejadian, dalam sebuah film berjudul "We Are Marshall".

Kisah sedih lain dari tim sepak bola ini sebelum akhirnya berujung tragis adalah tim yang belum pernah sekali pun memenangkan pertandingan sejak pertandingan terakhir tahun musim 1966 hingga pertengahan musim 1969.

Baca juga: [POPULER TREN] Video Viral Pemenang Promo 11.11 iPhone XR Shopee Diduga Pakai Bot | Pencairan BSU Termin II

Namun, pasca kecelakaan terjadi, pelatih baru datang, untuk pertama kalinya Thundering Herd memenangkan pertandingan.

Ketika itu tahun 1971 berhasil menang melawan Xavier University dari Ohio dengan hasil 15-13 dalam sebuah pertandingan kandang. Kemenangan ini tentu disambut dengan penuh suka cita dan keharuan.

Setelah itu, di bawah pelatih Jack Lengyel, tim ini juga sempat memenangkan 5 pertandingan lain.

Namun, selebrasi kemenangan pertandingan-pertandingan setelahnya tidak seemosional kemenangan pertama yang mereka dapatkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi