Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Disebut Alami Gelombang Panas, Ini Penjelasan BMKG

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi cuaca panas
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah pesan yang menginformasikan bahwa Indonesia mengalami gelombang panas beredar luas di aplikasi perpesanan WhatsApp.

Dalam pesan tersebut, disebutkan suhu di beberapa tempat telah mencapai 38 derajat celsius atau lebih, bahkan di siang hari dapat mencapai 40 derajat celsius.

Selain mengabarkan terkait gelombang panas yang melanda Indonesia, pesan tersebut juga mengimbau siapa pun untuk tidak minum air es atau air dingin karena dapat membuat pembuluh darah mikro pecah.

Selain itu, pembaca juga diminta untuk tidak mencuci tangan, muka, kaki, atau bagian tubuh yang panas terkena sengatan terik dengan air dingin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Setelah Berolahraga, Sebaiknya Mandi Air Dingin atau Air Panas?

Di akhir pesan, disebutkan bahwa akhir-akhir ini cuaca panas di atas normal dan berbahaya jika langsung meminum minuman dingin.

Berikut bunyi pesannya:

Buat saudaraku semua
Siapkan diri menghadapi
Gelombang Panas

Banyak Minum ya

Hindari minum ES

Minum seteguk demi seteguk jangan langsung

Bisa sampai 40-50 derajat.
Silahkan kondisikan tubuh.

Baca juga: Banjir Bandang di Tengah Musim Kemarau, Mengapa Bisa Terjadi?

AWAS..!!!!!
GELOMBANG PANAS
KINI MELANDA NEGARA KITA
--------------------------------
Indonesia, Malaysia dan bbrp negara lain. saat ini sedang mengalami gelombang panas.

Apa tips yang harus dilakukan dan dihindari simak ya

Harap perhatikan hal hal berikut ini:

1. Seorang teman dokter datang ke saya mengatakan, cuaca sangat panas.
Di siang hari, bisa mencapai 40C.

Katanya:
”Pada 40 derajat, jangan Anda langsung minum air es! Pembuluh darah mikro bisa meledak. Seorang temannya, dari terkena terik matahari masuk ke rumah, mencuci kaki dengan air dingin. Pandangan mata jadi kabur, dia pun pingsan.

2. Suhu di beberapa tempat telah mncapai 38C atau lebih.
Dlm kondisi ini, jaga suhu tubuh agar lebih tinggi.
Bahaya ini tak hanya dari minum air es/dingin. Bahaya ini dapat terjadi bahkan sekedar mencuci tangan/muka/ kaki.
Anda tidak boleh menyiram/menyeka bagian tubuh yg panas terkena sengatan terik, dengan air dingin.
Anda membutuhkan sekitar 30 menit untuk membuat tubuh menjadi dingin sesuai suhu dalam ruangan.
Minumlah air hangat suam, 34-36 Celcius.

Baca juga: Kapan Musim Kemarau 2020 Berakhir dan Musim Penghujan di Indonesia Dimulai?

3. Seorang dokter di rumah sakit, memeriksa seorang pria yang sangat sehat. 3 tahun kemudian, dokter tsb bertemu pria itu lagi dalam kondisi stroke.
Pria itu pun bercerita:

"Beberapa waktu lalu, hari amat panas. Setelah kembali ke rumah, agar cepat dingin, saya segera mandi air dingin. Lalu, saya tidak dapat menggerakkan rahang dengan benar. Segera saya panggil ambulans untuk membawaku ke rumah sakit.."
Ingat, terutama di hari yang panas, hindari air dingin karena akan menyebabkan kontraksi pembuluh darah yang cepat.
Yang di rumah ada anak kecil, harus memberi tahu pembantu dan seisi rumah tentang hal ini.

Akhir-akhir ini cuaca panas di atas normal
Walau mungkin kita rasa nyaman bila minum dingin.., namun, itu sangat berbahaya !
Hindari meneguk langsung minuman. Minumlah sedikit-demi sedikit, dengan perlahan

Tebarkan pesan ini ke keluarga-kerabat sekitar.
Ini bisa menyelamatkan nyawa!

 Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Penjelasan BMKG

Kabid Diserminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko menegaskan, tidak benar gelombang panas sedang terjadi di Indonesia.

"Berita yang beredar ini tentu tidak tepat, karena kondisi suhu panas dan terik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai gelombang panas," kata Hary kepada Kompas.com, Sabtu (14/11/2020) siang.

Hary menjelaskan, gelombang panas dalam ilmu klimatologi didefinisikan sebagai periode cuaca (suhu) panas yang tidak biasa yang biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO) disertai oleh kelembapan udara yang tinggi.

Baca juga: Suhu Dingin, Daerah yang Terdampak, dan Prediksi Berakhirnya...

Sehingga, untuk dianggap sebagai gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik.

"Misalnya 5 derajat celsius lebih panas, dari rata-rata klimatologis suhu maksimum, dan setidaknya telah berlangsung dalam lima hari berturut-turut," katanya lagi..

Jika suhu maksimum tersebut terjadi terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama, lanjut dia, maka tidak dikatakan sebagai gelombang panas.

Baca juga: Dibuka Rekrutmen Tamtama PK TNI AU Gelombang II, Syarat Minimal Lulusan SMP

Suhu tertinggi

Hary menambahkan, gelombang panas umumnya terjadi berkaitan dengan berkembangnya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area secara persisten dalam beberapa hari.

Dalam sistem tekanan tinggi tersebut, terjadi pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menuju permukaan (subsidensi) sehingga termampatkan dan suhunya meningkat.

Pusat tekanan atmosfer tinggi ini menyulitkan aliran udara dari daerah lain masuk ke area tersebut.

Baca juga: Ramai soal Kasus Mumtaz Rais, Ini Penjelasan soal Pentingnya Keselamatan Udara

Semakin lama sistem tekanan tinggi ini berkembang di suatu area, imbuhnya, maka semakin meningkat panas di area tersebut, dan semakin sulit awan tumbuh di wilayah tersebut.

"Saat ini, berdasarkan pantauan BMKG terhadap suhu maksimum di wilayah Indonesia, memang suhu tertinggi siang hari ini mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir," tuturnya.

Tercatat, suhu di atas 36 derajat celsius di Bima, Sabu, dan Sumbawa pada 12 November 2020, dengan suhu tertinggi tercatat di Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima, mencapai 37,2 derajat celsius.

"Namun, catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah ini, masih berada dalam rentang variabilitasnya di bulan November," ungkap Hary.

Baca juga: Hari Jomblo Sedunia 11 November, Bagaimana Kisah di Baliknya?

Hary memaparkan, suhu maksimum yang meningkat dalam beberapa hari ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

  • Pada November, kedudukan semu gerak matahari adalah tepat di atas Pulau Jawa dalam perjalannya menuju posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator.
    Posisi semu matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi dua kali yaitu November dan April, sehingga puncak suhu maksimum mulai dari Jawa hingga NTT terjadi di seputar bulan-bulan tersebut.
  • Cuaca cerah juga menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan lebih optimal sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan.
    Cuaca cerah di Jakarta dalam dua hari terakhir berkaitan dengan berkembangnya siklon tropis VAMCO di Laut China Selatan yang menarik masa udara dan awan-awan sehingga menjauhi wilayah Indonesia bagian selatan sehingga cuaca cenderung menjadi lebih cerah dalam dua hari terakhir.

Masyarakat yang berkeinginan memperoleh informasi terkait perubahan iklim dapat mengaksesnya melalui situs resmi BMKG, media sosial resmi BMKG, call center 021-654318, aplikasi BMKG, atau langsung datang ke kantor BMKG terdekat.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Saat Minum Dingin Ketika Cuaca Panas

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Cuaca Panas, Waspada "Heat Stroke"

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi