Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Informasi Gelombang Panas di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO
Ilustrasi hoaks
|
Editor: Gloria Natalia Dolorosa

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial bahwa gelombang panas tengah melanda Indonesia dengan suhu mencapai 40-50 derajat Celcius.

Informasi itu juga memuat anjuran untuk menyiapkan kondisi tubuh menghadapi gelombang panas, seperti menghindari minum es.

Informasi itu tidak benar.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan, informasi tersebut tidak tepat karena kondisi suhu panas dan terik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai gelombang panas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi yang Beredar

Sejumlah akun Facebook mengedarkan informasi bahwa gelombang panas sedang terjadi di Indonesia. Suhunya mencapai 40-50 derajat Celcius.

Salah satu akun Facebook yang memuat informasi itu yakni Yhanzah Loveislam Hisdamayanti. Berikut petikan statusnya yang diunggah pada Jumat (13/11/2020):

"Buat saudaraku semua
Siapkan diri menghadapi
*Gelombang Panas*
Banyak Minum ya
*Hindari minum ES*
Minum seteguk demi seteguk jangan langsung
Bisa sampai 40-50 derajat.
Silahkan kondisikan tubuh.
AWAS..!!!!!*
*GELOMBANG PANAS*
*KINI MELANDA NEGARA KITA*
--------------------------------
*Indonesia, Malaysia dan bbrp negara lain. saat ini sedang mengalami gelombang panas.*"

Informasi Indonesia sedang dilanda gelombang panas juga diunggah akun Facebook Nony Rudy, Vietry Fitrianikbhal, dan Yeni Suryani.

Penjelasan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan, informasi gelombang panas sedang melanda Indonesia tidak tepat.

"Berita yang beredar ini tentu tidak tepat, karena kondisi suhu panas dan terik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai gelombang panas," tulis BMKG dalam siaran pers, Sabtu (14/11/2020).

Gelombang panas dalam ilmu klimatologi didefinisikan sebagai periode cuaca (suhu) panas yang tidak biasa yang biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO) disertai kelembapan udara yang tinggi.

BMKG mengatakan untuk dianggap sebagai gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik.

Misal, 5 derajat celcius lebih panas, dari rata-rata klimatologis suhu maksimum, dan setidaknya telah berlangsung dalam lima hari berturut-turut.

"Bila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama maka tidak dikatakan sebagai gelombang panas," kata BMKG.

Gelombang panas umumnya terjadi berkaitan dengan berkembanganya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area secara persisten dalam beberapa hari.

Dalam sistem tekanan tinggi tersebut, terjadi pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menuju permukaan (subsidensi) sehingga termampatkan dan suhunya meningkat.

Pusat tekanan atmosfer tinggi ini menyulitkan aliran udara dari daerah lain masuk ke area tersebut. Semakin lama sistem tekanan tinggi ini berkembang di suatu area, semakin meningkat panas di area tersebut, dan semakin sulit awan tumbuh di wilayah tersebut.

Saat ini, berdasarkan pantauan BMKG terhadap suhu maksimum di wilayah Indonesia, memang suhu tertinggi siang hari ini meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Tercatat, suhu lebih dari 36 derajat Celcius terjadi di Bima, Sabu, dan di Sumbawa pada catatan meteorologis 12 November 2020. Suhu tertinggi pada hari itu tercatat di Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima, yaitu 37,2 derajat Celcius.

"Namun catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah ini, masih berada dalam rentang variabilitasnya di bulan November," tulis BMKG.

BMKG mengatakan suhu maksimum yang meningkat dalam beberapa hari ini dapat disebabkan oleh beberapa hal:

  1. Pada November, kedudukan semu gerak matahari adalah tepat di atas Pulau Jawa dalam perjalannya menuju posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator. Posisi semu Matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi 2 kali yaitu pada November dan April, sehingga puncak suhu maksimum mulai dari Jawa hingga NTT terjadi di seputar bulan tersebut.
  2. Cuaca cerah juga menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan lebih optimal sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan. Cuaca cerah di Jakarta dalam dua hari terakhir berkaitan dengan berkembangnya siklon tropis VAMCO di Laut Cina Selatan yang menarik masa udara dan awan-awan sehinggga menjauhi wilayah Indonesia bagian selatan sehingga cuaca cenderung menjadi lebih cerah dalam 2 hari terakhir.

Kesimpulan

Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, informasi di media sosial yang menyebut Indonesia sedang dilanda gelombang panas tidak benar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi