Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Abai, Perhatikan Ini jika Berada di Kerumunan meski Gunakan Masker...

Baca di App
Lihat Foto
ABC NEWS/SIMON WINTER via ABC INDONESIA
Cara-cara untuk menanggulangi pandemi flu Spanyol di tahun 1918 seperti penggunaan masker kembali digunakan di masa pandemi Covid-19.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat semua orang wajib memakai masker untuk melindungi tubuh dari paparan virus corona.

Virus corona dapat menular melalui droplet atau tetesan liur yang dikeluarkan oleh seseorang saat berbicara, batuk, dan bersin.

Jika terhirup, droplet yang mengandung virus corona akan masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi orang yang ada didekatnya.

Dengan belum ditemukannya vaksin dan obat Covid-19, langkah pencegahan yang bisa dilakukan saat ini 3M yaitu mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika disiplin menggunakan masker tetapi berada di kerumuman, bagaimana efektivitas pencegahannya?

Epidemiolog yang juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM), Dr Giovanni van Empel, mengatakan, menggunakan masker bukan berarti tidak dapat tertular virus. Namun, penggunaan masker bisa mengurangi probabilitas tertular saja.

"(Dengan penggunaan masker di kerumunan), kita hanya mengurangi probabilitas saja dalam semua usaha. Tidak mengeliminasi kemungkinan (tertular) menjadi nol," ujar Giovani saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/11/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Korea Selatan Denda Warganya yang Tak Pakai Masker

Penularan virus corona dapat dicegah dengan tetap menerapkan prinsip atau protokol kesehatan secara keseluruhan. Tak berada di kerumunan, jika bisa dihindari.

Namun, ia mengaku masih bingung melihat cara penanganan pandemi virus corona di Indonesia dengan sebaran kasus yang masih tinggi.

"Saya jujur saja, sebenarnya bingung untuk situasi yang saat ini dihadapi Indonesia. Seperti bagaimana caranya pergi saat kasus masih banyak, dan di kerumunan. Karena prinsipnya saja tidak dilalui dengan tepat," ujar Giovani.

Ia menekankan, jika berada dalam kerumunan, sebaiknya orang-orang kembali lagi pada prinsip awal yaitu menggunakan masker sesuai standar, dan menggunakan masker secara tepat.

"Meski berada di kerumunan, tetap harus pakai masker. Usahakan sebisa mungkin jaga jarak," lanjut dia.

Masih seringnya terjadi kerumunan, maka potensi penyebaran virus masih tetap tinggi, meski menggunakan masker. 

Kerumunan mutlak untuk dihindari

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Budi Haryanto menjelaskan, kombinasi antara penggunaan masker dan jaga jarak merupakan tindakan yang paling efektif untuk mencegah penularan.

"Ingat, yang bisa menularkan adalah droplet dari bersin, teriak, batuk, bercakap-cakap. Masker akan efektif melindungi kalau dibantu dengan jarak yang cukup dari lompatan droplet," ujar Budi saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Minggu (15/11/2020).

Budi meyebutkan, kerumunan mutlak dihindari meskipun menggunakan masker.

Droplet belum tentu menempel di masker, namun lebih memungkinkan menempel di baju, lengan, atau tersentuh tangan kita.

Dengan sentuhan tangan, apalagi tanpa mencuci tangan, virus yang ada pada tangan bisa berpindah ke mulut atau hidung saat seseorang secara tidak sadar mengusap muka.

Jika pada kondisi di tempat kerumunan atau tidak memungkinkan adanya jarak sosial, misal di dalam mobil, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap memakai masker.

"Kalau di dalam mobil pribadi dengan penumpang dari rumah yang sama, ya tidak ada masalah tanpa pakai masker. Tapi kalau ada penumpang yang bukan serumah, maka harus pakai masker semua," ujar Budi.

Ia mengatakan, abai menggunakan masker akan sangat berisiko.  

"Sering-sering cuci tangan adalah hal yang mutlak penting, karena jika kita selalu pakai masker, perpindahan virus lebih banyak lewat terkontaminasinya tangan kita," lanjut dia.

Baca juga: CDC Perbarui Rekomendasinya soal Penggunaan Masker, Apa Perubahannya?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Mitos Seputar Masker

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi