Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Laba-Laba Betina Memangsa Pejantan Setelah Kawin?

Baca di App
Lihat Foto
Matthew Persons / Journal of Arachnology
Hubungan seksual bertiga pada laba-laba jenis Rabidosa punctulata
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seekor laba-laba jantan melakukan gerakan sperti "tarian" setelah kawin dengan betinanya ramai diperbincangkan di media sosial Twitter.

Video dari BBC Earth itu diunggah ulang oleh akun Semesta Sains @semestasains pada Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Saat Populasi Hewan di Dunia Turun 68 Persen dalam 50 Tahun...

Baca juga: Selain Udang Asal Sulawesi, Ini 5 Hewan di Indonesia yang Terancam Punah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam video itu, terlihat laba-laba jantan dari spesies Maratus volans melakukan gerakan seperti "tarian" setelah kawin dengan betinanya.

Hal itu disebut sebagai bentuk pertahanan diri laba-laba jantan agar tidak dimangsa oleh betinanya.

Sebab, laba-laba betina disebut akan memangsa laba-laba jantan setelah kawin, terutama jika pejantan memiliki ukuran tubuh lebih kecil.

Baca juga: Efektif pada Hewan, Vaksin Corona asal Inggris Mulai Dites pada Manusia

Mengapa demikian?

Kepala Bidang Zoologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cahyo Rahmadi mengatakan, ada beberapa studi yang menunjukkan betina memakan jantan setelah kawin lebih karena lapar dan sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi.

"Selain itu di beberapa spesies laba-laba ada fenomena sexual dimorphism yaitu ukuran jantan jauh lebih kecil daripada betina," kata Cahyo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/11/2020).

"Terkadang lebih beralasan karena betina tidak bisa membedakan mana jantan yang membawa sperma dan mangsa," imbuhnya.

Sementara itu, Cahyo menuturkan, jika perilaku kanibalisme itu terjadi sebelum kawin, maka diduga kuat alasannya adalah untuk memilih atau menentukan kualitas pejantan.

Baca juga: Viral, Video Kuda Laut Jantan Lahirkan Bayi, Benarkah Demikian?

Laba-laba merak

Sementara itu, laba-laba Maratus volans yang ada dalam video tersebut dikenal juga dengan nama peacock spider atau laba-laba merak.

Dikutip dari Kompas.com, 19 Mei 2019, laba-laba merak merupakan salah satu serangga mungil paling menakjubkan.

Dengan ukuran super kecil, hanya sekitar lima milimeter, mereka memiliki daya tarik berupa perut berwarna pelangi, yang membuat mereka dijuluki laba-laba merak.

Baca juga: Sederet Satwa Ini Ditemukan Hidup Lagi Setelah Dikira Punah, Apa Saja?

Keistimewaan ini hanya dimiliki laba-laba merak jantan untuk memikat lawan jenisnya di musim kawin.

Laba-laba jantan merayu betina dengan tarian indah.

Mereka mengangkat kaki dan perutnya yang berwarna-warni untuk mendapat perhatian laba-laba betina.

Namun uniknya, warna mencolok pada perut laba-laba merak ada karena pigmen super hitam.

Baca juga: Viral Pewarna Makanan Karmin Berasal dari Kutu Daun, Ini Penjelasan LIPI

Warna-warni

Peneliti menemukan, laba-laba merak yang endemik di Australia itu memiliki pigmen super hitam bercampur dengan warna biru, emas, merah, dan lainnya.

Pigmen super hitam itu mungkin tampak seperti bercak hitam biasa. Padahal, warna super hitam pada laba-laba merak inilah yang berperan menyerap lebih banyak cahaya agar warna di sekitarnya terlihat lebih mencolok.

"Warna super hitam yang ada di permukaan berstruktur mampu menyerap cahaya sehingga bisa memantulkan (warna) mirip cermin," ujar peneliti seperti dilansir Science Alert, Sabtu (18/5/2019).

Sederhananya, warna super hitam bukan pigmen tetapi merupakan warna struktural yang menggunakan permukaan berstruktur untuk mengubah cahaya.

Dalam hal ini, warna hitam pekat menyerap lebih banyak cahaya sehingga membuat warna lain "muncul" di sekitarnya.

Baca juga: Saat Hewan-hewan di Taman Nasional Yosemite, California Mendapatkan Kebebasan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi