Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pakai Masker Sebabkan Infeksi Staph

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi hoaks
|
Editor: Gloria Natalia Dolorosa

KOMPAS.com - Sejumlah akun di media sosial mengedarkan informasi bahwa memakai masker dapat menyebabkan infeksi Staphylococcus atau Staph.

Informasi tersebut disertai foto seorang perempuan dengan bibir dan bagian atas bibir bengkak dan kemerahan

Foto itu dinarasikan sebagai perempuan yang terkena infeksi Staph akibat memakai masker.

Narasi itu tidak benar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter kulit mengatakan masker wajah tidak mengakibatkan infeksi Staph. Sementara, ahli epidemiologi menegaskan, tidak ada dasar ilmiah atas klaim tersebut.

Narasi yang Beredar

Informasi memakai masker dapat menyebabkan infeksi Staph diedarkan sejumlah akun, salah satunya Har Hari Khalsa.

Pada 24 Oktober 2020 dia mengunggah gambar dengan narasi infeksi Staph akibat memakai masker.

Gambar itu menampilkan seorang perempuan dengan kondisi bibir bengkak dan area antara bibir dan hidung terluka dan memerah.

Akun Facebook John Sutherland pada 24 Oktober 2020 juga mengunggah gambar yang sama dengan narasi serupa, bahwa perempuan dalam gambar terinfeksi Staph akibat memakai masker.

Narasi yang sama dibagikan akun Facebook Andre Angelantoni pada 23 Oktober 2020.

Penjelasan

Presiden NZ Dermatological Society Dr Louise Reiche mengatakan, masker wajah tidak menyebabkan infeksi Staph. Umumnya, Staph disebabkan oleh kerusakan kulit.

"Jika kulit Anda rusak, maka kulit yang rusak lebih rentan terkena infeksi sekunder, apakah itu staph atau infeksi lain,” katanya dilansir dari AAP.

Reiche menjelaskan, kulit yang masih utuh adalah pelindung yang baik terhadap faktor-faktor di luar tubuh. Namun, jika kulit terganggu, maka kulit akan lebih mudah infeksi, alergi, atau masalah lainnya.

Infeksi Staph, menurut Mayo Clinic, disebabkan bakteri Staphylococcus, yakni jenis kuman yang biasa ditemukan di kulit atau di hidung, bahkan pada orang yang sehat.

Bakteri ini seringkali menyebabkan infeksi kulit yang relatif kecil. Namun, dia dapat mematikan jika bakteri menyerang lebih dalam ke tubuh.

Ahli epidemiologi UNSW Sydney Dr Abrar Ahmad Chughtai menegaskan, tidak ada dasar ilmiah atas klaim memakai masker mengakibatkan infeksi Staph.

"Kami belum pernah melihat ini. Banyak petugas kesehatan telah menggunakan masker wajah selama bertahun-tahun. Saya juga menggunakan masker dan saya tidak pernah menghadapi masalah ini," ujarnya, dikutip dari AAP.

Tim ahli kesehatan global yang tergabung dalam Learnaboutcovid19.org menyatakan sangat jarang terjadi pengguna masker mengalami infeksi Staph.

"Untuk mengembangkan infeksi Staph, orang yang memakai masker harus memiliki lesi terbuka atau luka yang tidak diobati di wajah mereka. Namun, hal itu sangat jarang terjadi," tulis Learnaboutcovid19.org pada 20 Agustus 2020.

Agar terhindar dari infeksi kulit, salah satunya staph, pengguna masker dianjurkan sering mencuci tangan, membersihkan dan membalut luka, serta membersihkan masker secara teratur.

Disarankan juga untuk mengenakan pelembab seperti lotion untuk membantu melindungi kulit dari iritasi.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, memakai masker bisa mengakibatkan infeksi Staph tidak benar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi