Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbandingan Vaksin Moderna dan Pfizer yang Memiliki Efektivitas 90 Persen

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/PalSand
Ilustrasi vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Saat angka kasus virus corona dunia terus mencatatkan rekor tertingginya, sebuah kabar baik datang dari dua pengembang vaksin.

Pekan lalu, pengembang vaksin Pfizer yang bekerja dengan BioNTech mengumumkan tingkat keefektifan mencapai 90 persen.

Satu minggu kemudian, vaksin yang dikembangkan oleh Moderna juga mengumumkan kabar serupa. Kali ini, tingkat kemanjuran yang dicapai lebih tinggi, yaitu 94,5 persen.

Dengan dua kabar baik itu, harapan untuk mengakhiri pandemi virus corona yang telah menginfeksi dunia selama hampir satu tahun, semakin cerah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para ahli berharap vaksin efektif lain akan mengikuti teknologi gen serupa atau yang disebut platform messenger RNA (mRNA).

Teknologi yang digunakan oleh Pfizer dan Moderna adalah menyuntikkan gen protein virus ke dalam tubuh untuk memicu respons kekebalan.

Meski menggunakan teknologi yang sama, keduanya berbeda dalam beberapa hal.

Baca juga: Vaksin Moderna dan Pfizer Diklaim Efektif Lawan Corona, Ini Kata Epidemiolog

Penyimpanan

Melansir Fox News, Senin (16/11/2020), CEO Moderna Stephane Bancel mengatakan, vaksin yang dikembangkan perusahaannya memiliki masa simpan enam bulan di freezer biasa pada suhu minus 20 derajat celcius.

Vaksin Moderna juga bisa disimpan di lemari es hingga 30 hari.

"Freezer tersebut banyak tersedia di pusat distribusi farmasi, karena ada produk yang disetujui FDA yang membutuhkan penyimpanan minus 20 derajat celsius, jadi itu tidak menjadi masalah," kata Bancel.

"Selama sebulan, Anda dapat mengeluarkan produk dari freezer, dan kemudian Anda menaruhnya di lemari es biasa, seperti Anda menyimpan insulin," lanjut dia.

Sementara itu, vaksin Pfizer harus disimpan pada suhu minus 70 derajat celcius atau di bawahnya.

Di negara-negara dengan panas yang hebat dan di daerah dengan listrik yang tidak stabil, persyaratan ini mungkin akan sulit dipenuhi.

"Logistik pendistribusian vaksin Pfizer, jika terbukti aman dan efektif, tidak diragukan lagi akan menjadi tugas yang sangat besar," kata asisten profesor di George Mason University.

Baca juga: Perlu Suhu Minus 70 Derajat Celcius, Ini Rencana Distribusi Vaksin Corona Pfizer

Biaya

Perbedaan itu juga berpengaruh pada biaya pembelian.

Sky News, Senin (16/11/2020), memberitakan, vaksin Moderna memiliki harga jauh lebih mahal dibandingkan dengan vaksin Pfizer.

Vaksin Moderna memiliki harga 38 dollar AS atau sekitar Rp 533.000, sedangkan Pfizer dihargai 20 dollar AS atau sekitar Rp 281.000.

Peneliti di Future Vaccine Manufacturing Hub, Imperial College London Dr Zoltan Kis mengatakan, jumlah mRNA vaksin Moderna lebih tinggi per dosis (100 mikrogram) daripada dengan Pfizer (30 mikrogram).

Artinya, vaksin Pfizer dapat diproduksi dalam jumlah yang lebih tinggi dan dengan biaya yang lebih rendah.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Ketentuan Soal Vaksinasi di Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi