Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump "Serius" Mempertimbangkan Tawaran untuk Jadi Presiden AS 2024

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/Evan Vucci
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendengarkan dalam acara Operation Warp Speed di Rose Garden, Gedung Putih, Washingtin DC, pada 13 November 2020.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mempertimbangkan dengan serius ambisinya untuk kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024 mendatang.

Dalam beberapa hari terakhir, Trump secara 100 persen telah menyebutkan hal itu dalam percakapan dengan penasihat utamanya.

Hal tersebut disampaikan oleh sejumlah sumber seperti dikutip dari CBS News, Selasa (17/11/2020) waktu setempat.

Baca juga: Lawan Trump di Pilpres AS 2020, Berikut Sepak Terjang Joe Biden

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelumnya, para penasihat presiden memang telah secara aktif menyiapkan opsi masa depan politik Trump.

Tetapi, Trump berkeras untuk menuntaskan upaya hukumnya menggugat hasil pemilihan Pilpres 2020 sebelum membuat keputusan selanjutnya.

Upaya hukum

Senator dari Partai Republik, Kevin Cramer menelepon Trump pekan lalu untuk menyampaikan dukungannya pada upaya hukum atas hasil pemilihan.

Seorang pejabat yang dekat dengan Cramer mengungkapkan bahwa Trump telah mengatakan kepada anggota parlemen Dakota Utara bahwa dirinya akan mencalonkan diri lagi menjadi presiden pada 2024.

"Jika ini tidak berhasil, saya akan mencalonkan diri lagi dalam empat tahun," kata Trump.

Baca juga: Mengenal Sosok Kamala Harris, Calon Wakil Presiden Kulit Hitam Pertama di AS

Meskipun demikian, sikap Trump yang mengemuka di publik adalah dia tetap menolak hasil pemilihan.

Selain itu, Trump juga berulang kali menyampaikan keraguannya atas legitimasi pemilihan, walau pejabat pemerintahannya sendiri mengatakan pemilihan sekarang adalah yang paling aman dalam sejarah.

Baca juga: Pilpres AS: Jalan Terjal Transisi Kekuasaan dari Donald Trump kepada Joe Biden...

Trump bahkan mengklaim bahwa dirinya menang lagi, meskipun proyeksi berdasarkan hasil sekarang, di mana seluruh negara bagian telah menghitung 98-99 persen suara masuk menunjukkan Joe Biden menang dengan perolehan 306 suara elektoral dibanding Trump 232.

Sebagian besar anggota parlemen Partai Republik juga belum mengakui kemenangan Biden.

Tim kampanye Trump telah melayangkan banyak gugatan di sejumlah negara bagian yang menjadi kunci kemenangan Biden, tetapi mayoritas gugatan itu gagal berlanjut.

Tim Biden, di pihak lain, meneruskan proses transisi pemerintahan meskipun tanpa dukungan lembaga federal yang bertugas melakukan itu.

Baca juga: Donald Trump Jual Helikopter Pribadi, Berapa Harganya?

Rencana ke depan Trump

Sementara itu, seperti dilansir dari The New York Times, Kamis (12/11/2020), juga memberitakan Trump berencana kembali maju pada pemilihan presiden (pilpres) 2024 semakin kentara

walau tidak kunjung mengakui kekalahannya di tangan Joe Biden, Trump telah memberitahu para penasihatnya mengenai rencana setelah meninggalkan kursi kepresidenan.

Presiden berusia 74 tahun itu disebut akan mendeklarasikan pencalonannya setelah sertifikasi kemenangan Biden yang harus diselesaikan paling lambat 11 Desember.

Baca juga: Sebut Pemilu AS Aman, Direktur Badan Keamanan Siber Malah Dipecat Trump

Sangat jarang bagi presiden AS yang kalah setelah satu periode untuk kembali maju.

Presiden terakhir yang melakukannya adalah Grover Cleveland yang menjabat dari 1885-1889 dan 1893-1897.

Sesuai jadwal, Electoral College atau Dewan Elektoral dijadwalkan akan bertemu pada 14 Desember untuk menetapkan Biden dan pendampingnya, Kamala Harris, sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

Sebelumnya Axios awal pekan ini telah melaporkan mengenai persiapan Trump untuk kembali merebut Gedung Putih.

Baca juga: Kalah dari Joe Biden, Trump Tak Berencana Menyerah dalam Waktu Dekat

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Profil Joe Biden

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi