Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sembarangan Pakai Obat Tetes Mata, Bisa Sebabkan Kebutaan

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi tetes mata.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah video tentang peringatan bahaya penggunaan obat tetes mata tanpa petunjuk dokter, viral dan ramai diperbincangkan oleh warganet di media sosial Twitter.

Video tersebut diunggah oleh akun @ferdiriva pada Senin (16/11/2020). Disebutkan dalam bio Twitternya, Ferdiriva adalah dokter spesialis mata atau ophthalmologist. 

Dalam video itu, disebutkan Ferdiriva bahwa masyarakat tidak boleh sembarangan menggunakan obat tetes mata, terutama yang mengandung steroid.

Sebab, obat tetes mata yang mengandung steroid dikategorikan sebagai obat keras dan harus digunakan dengan pengawasan dokter.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila tetap nekat menggunakan obat tetes mata yang mengandung steroid tanpa pengawasan dokter, maka akibatnya bisa fatal bahkan berujung kebutaan.

Unggahan video tersebut kini telah mendapat lebih dari 17.500 ribu likes, dan telah di re-twit sebanyak 7.300 ribu kali.

Video tersebut juga mendapat 544 komentar dari warganet.

Baca juga: Bolehkah Menggunakan Obat Tetes Mata, Telinga, dan Hidung Saat Puasa?

Mengapa berbahaya?

Lebih lanjut, Ketua kelompok staf medis vitreoretina di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Cicendo, Bandung, dr Grimaldi Ihsan menjelaskan, tetes mata adalah salah satu sediaan obat seperti tablet atau kapsul yang kandungannya bisa bermacam-macam.

"Mulai dari pengganti air mata, antibiotik, steroid hingga anti jamur. Kalau kita salah menggunakan jenis obat tetes mata, bisa berakibat efek yang tidak diharapkan pada mata," kata Grimaldi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/11/2020).

Untuk obat tetes mata yang mengandung steroid, Grimaldi menjelaskan bahwa obat jenis itu rata-rata digunakan untuk mengobati infeksi dan peradangan mata.

"Penggunaan steroid yang tidak tepat, baik secara dosis maupun frekuensi pemakaian, bisa mengakibatkan perburukan infeksi mata, glaukoma bahkan katarak," ujar Grimaldi.

"Apalagi penggunaan yang tidak tepat tadi secara terus menerus," imbuhnya.

Baca juga: Vaksin Moderna dan Pfizer Diklaim Efektif Lawan Corona, Ini Kata Epidemiolog

Jenis-jenis obat

Grimaldi menambahkan, obat tetes mata dibagi menjadi tiga kategori warna berdasarkan izin penggunannya, yakni hijau, biru, dan merah. 

Keterangan warna atau kategori obat, bisa dilihat pada kemasan obat dengan simbol lingkaran dengan warna yang telah disebutkan.

Meski obat kategori hijau dan biru bisa bebas dibeli dan digunakan oleh masyarakat, namun Grimaldi mengatakan, tetap ada hal-hal yang harus diperhatikan.

"Sebelum membeli obat tetes mata, perhatikan dulu peruntukannya. Sesuaikan dengan kebutuhan dan usahakan menggunakan obat tetes mata yang bebas bahan pengawet," kata Grimaldi.

Dia juga menyarankan masyarakat untuk tidak terlalu sering menggunakan obat tetes mata.

"Gunakan obat tetes mata sesuai kebutuhan saja, karena sebetulnya mata kita yang sehat tidak memerlukan penggunaan obat tetes secara rutin," ujar dia.

Baca juga: Johnson & Johnson Memulai Uji Coba Tahap Akhir Vaksin Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi