Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Daerah Bahaya Merapi Diperluas Jadi 10 Km

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Komunitas warga ikut memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari Pos Pengamatan Gunungapi Merapi Babadan, Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (16/11/2020). Sejak status Gunung Merapi ditingkatkan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III), Kamis (5/11/2020), sebanyak 1.831 jiwa yang tinggal di lereng Gunung Merapi mengungsi.
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com – Sebuah gambar peta yang disertai narasi daerah bahaya Gunung Merapi diperluas hingga 10 km beredar di WhatsApp dan media sosial Facebook.

Terkait dengan postingan tersebut, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi (BPPTKG) Yogyakarta menerangkan postingan tersebut adalah tidak benar.

Narasi yang beredar

Sebuah gambar mengenai daerah bahaya Merapi yang diperluas menjadi 10 KM beredar di aplikasi berbagi pesan WhatsApp dan Facebook.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam gambar yang beredar terllehat peta daerah-daerah di sekitar merapi yang diberi lingkaran merah.

Pada lingkaran tersebut disebutkan juga keterangan jarak 10 km dan 20 km.

Adapun narasi yang menyertai peta tersebut adalah

“Daerah bahaya MERAPI diperluas menjadi 10KM. Berarti Kaliurang sudah termasuk,”

Baca juga: Terdengar Suara Gemuruh dari Gunung Merapi, Ini Penjelasan BPPTKG

Konfirmasi Kompas.com

Terkait dengan gambar yang tesebar tersebut Kompas.com menghubungi Kepala BPPTKG Hanik Humaida.

Pihaknya menjelaskan peta bahaya Gunung Merapi yang banyak beredar sebagai hal yang tidak benar.

“Hoaks,” ujar Hanik dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (20/11/2020).

Postingan mengenai hoaks peta dipeluasnya bahaya Gununug Merapi diperluas hingga 10 km ini juga diunggah akun media sosial BPPTKG, @BPPTKG.

Baca juga: Update Terkini dan Mengenal Tipe-tipe Erupsi Gunung Merapi

Dalam unggahannya, akun tersebut menjelaskan yang beredar tesebut adalah peta daerah bahaya erupsi gunung Merapi pada tahun 2010.

“Peta ini dimuat dalam jurnal berjudul "The 2010 explosive eruption of Java's Merapi volcano - a '100-year' event" yang diterbitkan oleh Journal of Volcanology and Geothermal Research. Sehingga peta tersebut BUKAN peta ancaman bahaya Merapi saat ini,” terang BPPTKG selanjutnya.

Untuk informasi resmi terkait update berita terkait aktivitas Gunung Merapi dapat disimak melalui akun resmi BPPTKG Twitter dan Instagram: @BPPTKG.

Gunung merapi ditingkatkan statusnya, dari waspada (level II) menjadi siaga (level III), pada 5 November 2011.

BPPTKG menyatakan zona yang dikategorikan daerah bahaya yakni 3 km dari puncak Gununng Merapi.

Berikut daerah yang diperkirakan bahaya:

Provinsi DIY

a. Kab. Sleman.
Kec. Cangkringan: Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); dan Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).

B. Provinsi Jawa Tengah

a. Kab. Magelang.
Kecamatan Dukun: Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2)
b. Kab. Boyolali.
Kecamatan Selo: Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi)
c. Kab. Klaten.
Kec. Kemalang: Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi