Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Virus Corona di India Tembus 9 Juta, Begini Kondisinya Saat Ini

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS via BBC INDONESIA
India hanya melaporkan 10 persen dari jumlah kematian dunia akibat virus corona.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan India melaporkan lebih dari 45.000 kasus infeksi baru terjadi di India pada Jumat, (20/11/2020).

Dengan penambahan kasus harian ini, total India telah melaporkan 9 juta kasus infeksi virus corona yang tercatat sejak adanya kasus pertama.

Dilansir dari Aljazeera, (20/11/2020), selain lebih dari 9 juta kasus yang dikonfirmasi, sekitar 584 kematian terdaftar dalam 24 jam terakhir, sehingga total kematian menjadi 132.162 orang.

Meski begitu, India saat ini mengalami penurunan kasus yang stabil dari puncaknya sejak bulan September, dengan laporan kasus harian kurang dari 50.000 per harinya selama 13 hari terakhir.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, ibu kota New Delhi menyaksikan peningkatan besar kasus baru.

Baca juga: Laporkan 30.548 Kasus Baru Covid-19, India Mulai Tunjukkan Tren Penurunan

Denda bagi yang tidak pakai masker

Namun melihat adanya gejala tren peningkatan kasus baru, pejabat di New Delhi melipatgandakan denda menjadi 2.000 rupee atau sekitar Rp 383.591 bagi masyarakat yang tidak memakai masker.

Sebab, pemerintah berada di bawah tekanan yang meningkat untuk memberlakukan penguncian (lockdown) lagi.

"Pada saat kata-kata saja tidak berhasil, kita harus sedikit lebih keras," ujar Menteri Utama New Delhi Arvind Kejriwal pada konferensi pers.

Khawatir terjadi lonjakan

Selain itu, India memberlakuan salah satu penguncian paling ketat di dunia pada bulan Maret 2020.

Tetapi, pembatasan tersebut memberikan pukulan telak bagi ekonomi dan pemerintah sejak kebijakan itu dilonggarkan.

Akibatnya, hanya sedikit orang yang memakai masker, terutama di luar kota besar. 

Baca juga: Benarkah Orang India Kebal Corona karena Terbiasa Hidup Tak Bersih?

Sementara itu dalam beberapa pekan terakhir warga mulai memadati pasar untuk mempersiapkan serangkaian festival keagamaan.

Meskipun kasus baru di India telah turun menjadi kurang dari setengah dalam beberapa pekan terakhir dari puncak 100.000 infeksi per hari pada bulan September, pihak berwenang khawatir akan terjadi lonjakan dalam beberapa minggu mendatang.

Kota bagian barat Ahmadabad mengumumkan jam malam setelah melaporkan peningkatan kasus setelah festival akhir pekan Diwali pada Kamis (19/11/2020) malam.

Adapun kota besar di negara bagian Gujarat telah mencatat sekitar 47.000 kasus dan hampir 2.000 kematian.

Di Delhi, kebijakan pencegahan virus corona masih kerap dilanggar, tercatat hampir 500.000 orang telah didenda sejak Juni karena tidak memakai masker.

Sebanyak 370.000 orang di antaranya karena mengabaikan aturan jarak sosial dan 3.500 orang karena meludah.

9 juta kasus dalam 22 hari

Berdasarkan pemberitaan AP news, (20/11/2020), India membutuhkan 12 hari untuk beralih dari 5 juta kasus menjadi 6 juta, lalu 13 hari dari 6 juta menjadi 7 juta, dan 18 hari dari 7 juta menjadi 8 juta.

Sementara yang terkahir, memerlukan 22 hari untuk terjadi penambahan dari 8 juta menjadi 9 juta.

Minggu ini jumlah kasus di kota metropolitan melampaui setengah juta, dengan rekor peningkatan kasus harian dan kematian.

Baca juga: Arkeolog Temukan Situs Kuno Dinasti Tang dari Abad Ke-10 di China

Ruang perawatan penuh

Sebuah aplikasi seluler pemerintah menunjukkan, lebih dari 90 persen tempat tidur intensif yang tersedia ventilator di Delhi penuh.

Upaya sedang dilakukan oleh otoritas New Delhi untuk menambahkan 1.400 tempat tidur perawatan kritis.

Kejriwal mengatakan bahwa semua rumah sakit swasta telah diminta untuk mencadangkan 80 persen dari tempat tidur ICU, dan lebih dari 60 persen tempat tidur lainnya untuk pasien virus corona.

Selain itu, masalah tersebut diperburuk oleh kabut asap yang mencekik dan polusi yang melanda kota kali ini setiap tahun.

Kejriwal mengumumkan pada pekan ini bahwa jumlah tamu di pesta pernikahan akan dikurangi menjadi 50 orang dan meminta otoritas pemerintah pusat untuk menutup pasar jika menjadi "hotspot" virus.

Baca juga: Cek, Ini Daftar Bank yang Telah Cairkan BLT Subsidi Gaji Termin II

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi