Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nayla, Ibu 5 Anak yang Jadi Sopir Taksi Perempuan Pertama di Jalur Gaza

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi taksi online.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Seorang perempuan Palestina mendobrak kebiasaan di negaranya dengan menjadi sopir taksi perempuan pertama di Jalur Gaza.

Dia adalah Nayla Abu Jubbah, ibu dari lima anak, yang menekuni profesi itu.

Dikutip dari AFP, Jumat (19/11/2020), di wilayah Palestina, wanita memiliki hak yang sama dengan pria untuk mengemudikan kendaraan.

Tetapi dalam praktiknya, sopir taksi hanya dilakukan oleh pria hingga sekarang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suatu hari, Nayla berbicara dengan seorang teman yang bekerja sebagai penata rambut.

"Apa pendapatmu jika kita memulai jasa taksi untuk perempuan? Dia bilang itu adalah ide gila," kata Nayla, menirukan perkataan yang disampaikan kepada temannya.

Untuk menjadi sopir taksi di Jalur Gaza tidak mudah. Wilayah pesisir Palestina ini masih diblokade Israel.

Baca juga: Update Corona di Dunia 25 Agustus: 23,7 Juta Infeksi | Gaza Umumkan Kasus Covid-19 Pertama

Kerap kali Israel juga melancarkan serangan militer ke kawasan tersebut.

Kondisi ini membuat angka pengangguran di Jalur Gaza mencapai 50 persen bahkan sebelum pandemi Covid-19 merebak.

Tetapi, tekad Nayla untuk menjadi sopir taksi sudah bulat.

Berbekal uang warisan dari ayahnya, perempuan berusia 39 tahun ini membeli sebuah mobil untuk dijadikan taksi.

"Suatu hari saya berkata pada diri sendiri bahwa saya perlu memanfaatkan mobil itu, untuk membuatnya berfungsi," kata dia.

"Oleh karena itu, proyek layanan taksi yang sepenuhnya untuk wanita, untuk membuat mereka nyaman," lanjut Nayla.

Nayla tidak menjelajahi jalanan untuk mencari penumpang. Ia hanya mengantar penumpang yang telah memesannya terlebih dahulu.

"Saya meninggalkan rumah dan akan menjemput pelanggan saya, misalnya dari salon ke acara pernikahan," kata dia.

Setelah minum secangkir teh hangat di rumahnya, Nayla bergegas mengenakan masker dan segera masuk ke mobilnya yang diparkir di luar.

Kali ini, ia menjemput seorang penumpang perempuan bernama Aya Saleem untuk berbelanja.

"Kami tinggal di lingkungan konservatif. Jadi ketika saya lihat ada perusahaan taksi khusus untuk perempuan, saya merasa ada suatu kebebasan," kata Saleem.

"Ketika saya bersama (sopir taksi) perempuan, saya merasa nyaman. Saya merasa bebas dan kami dapat berbicara," lanjut Saleem.

Saleem pun berharap semakin banyak sopir taksi perempuan di jalanan Gaza.

Nayla sendiri berencana memperluas bisnis taksinya yang khusus melayani kaum perempuan.

"Seorang perempuan baru-baru ini menelepon saya bahwa ia ingin bekerja sebagai sopir taksi bersama saya," kata Nayla.

"Saya bilang kepadanya kita akan berbicara lagi, tapi saya sudah merasa bahwa proyek ini akan mendapatkan momentum," ujar dia.

Baca juga: Soal Rencana Trump, Warga Gaza: Palestina Not For Sale!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi