Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Makan Buah Saat Perut Kosong Disebut Terapi Anti Kanker

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Klarifikasi
|
Editor: Gloria Natalia Dolorosa

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial bahwa makan buah saat perut kosong atau sangat lapar merupakan cara untuk terapi anti-kanker. 

Informasi itu juga menyebut tips mengonsumsi buah yang tepat, yakni makan buah sebelum makan nasi dan lauk. Cara ini diklaim dapat menghindari serangan kanker atau penyakit mematikan lainnya.

Dua informasi tersebut tidak benar.

Dokter Pendamping Pasien Kanker RS Kanker Dharmais, Jakarta, dr Maria Shanty menegaskan, informasi makan buah saat perut kosong atau di kala lapar sebagai terapi anti-kanker tidak benar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengonsumsi buah setelah atau sebelum makan sama saja.

Sementara itu, tidak ada penelitian ilmiah yang menyebutkan makan buah harus dilakukan pada waktu tertentu.

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Nur Wachid pada 29 September 2020 melayangkan informasi soal terapi anti-kanker yakni dengan cara makan buah saat perut kosong atau sangat lapar.

Informasi tersebut juga memuat tips makan buah yang tepat, yakni menghindari makan buah setelah makan nasi dan lauk.

Cara ini diklaim dapat menghindarkan seseorang dari serangan kanker dan penyakit mematikan lainnya. Berikut nukilan status akun tersebut:

"*_"MAKAN BUAH SAAT PERUT KOSONG"* :
*1. Dokter STEPHEN MAK merawat pasien kanker stadium akhir dengan cara unik. Banyak pasiennya sembuh. "Ini merupakan strategi saya untuk menyembuhkan kanker. Tingkat keberhasilannya 80 persen," tegas Mak.*
*2. Pasien kanker seharusnya tidak mati. Terapi anti kanker sudah ditemukan yakni makanlah buah-buahan saat perut kosong atau sangat lapar. "Saya mohon maaf kepada ratusan pasien kanker yang telah meninggal akibat pengobatan konvensional," pungkasnya.*
*3. TIPS MAKAN BUAH YANG TEPAT ????
*(1). Hindarilah makan buah setelah makan nasi dan lauk. Cara ini sangat dilarang atau ''haram,'' jikalau Anda ingin bebas dari serangan kanker dan penyakit mematikan lainnya.*
*(2). Jika Anda makan buah saat perut kosong, maka detoksifikasi sistem tubuh Anda meningkat berkali-kali lipat. Problem kelebihan berat badan dan penyakit mematikan lainnya teratasi.*"

Informasi serupa juga diunggah akun Facebok Ummi Rania dan Komang Ni Merly. Informasi tersebut pun pernah beredar pada 2018.

Penjelasan

Dokter Pendamping Pasien Kanker RS Kanker Dharmais, Jakarta, dr Maria Shanty menegaskan, informasi makan buah saat perut kosong atau di kala lapar sebagai terapi anti-kanker tidak benar.

Menurutnya, mengonsumsi buah setelah atau sebelum makan sama saja. Ini berlaku juga bagi penderita kanker.

"Tidak benar. Bagi penderita kanker, makan buah mau setelah makan atau sebelum makan sama saja," katanya kepada Kompas.com, Jumat (20/11/2020).

Maria menuturkan bahwa terapi anti-kanker yang paling baik adalah menjalankan manajemen terapi sesuai rancangan dokter onkologi. Mulai dari menjalani operasi, kemoterapi, radioterapi, dan terapi lanjutan lain.

Situs kesehatan Healthline menjelaskan, perawatan kanker seperti kemoterapi dan radiasi dapat menyebabkan banyak efek samping, yang dapat diperburuk atau diperbaiki dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Efek samping umum yang terjadi antara lain kelelahan, anemia, mual, perubahan nafsu makan, dan sembelit.

Selama perawatan kanker, pasien disarankan memasok tubuh dengan makanan bergizi, termasuk buah-buahan. Dalam artikel itu tidak disebutkan cara khusus mengonsumsi buah sebelum makan untuk menghindari kanker, seperti klaim di media sosial.

Healthline mengatakan penting untuk menyesuaikan pilihan buah dengan gejala spesifik.

Misal, bubur buah atau smoothie buah bisa jadi pilihan bagi pasien yang mengalami kesulitan menelan. Sementara, buah kaya serat cocok untuk pasien kanker yang mengalami sembelit.

Dilansir dari Kompas.com, buah dapat dimakan kapan saja, baik sebelum atau sesudah makan. Bahkan, makan buah saat pagi, siang, atau malam hari pun sah-sah saja.

Tidak ada penelitian ilmiah yang menyebutkan makan buah harus dilakukan pada waktu tertentu.

Pada dasarnya, nutrisi yang didapat dari makan buah sebelum dan setelah makan berat tetap akan dicerna oleh tubuh dengan baik. Ahli gizi dan diabetes asal Amerika Serikat, Jill Weisenberger, mengatakan jika Anda mengonsumsi buah sebelum makan, buah tidak akan tertimbun dan menyebabkan masalah pencernaan.

Dia menjelaskan bahwa proses fermentasi buah-buahan yang dimakan sebelum makan berat tidak akan terjadi di dalam lambung. Pasalnya, proses fermentasi membutuhkan banyak koloni bakteri.

Sementara, lambung Anda dipenuhi oleh asam klorida yang akan membunuh berbagai bakteri, bahkan sebelum bakteri tersebut membangun koloni dan menyebabkan fermentasi.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, klaim soal terapi anti-kanker dengan cara makan buah saat perut kosong atau sangat lapar tidak benar. Tidak ada beda mengonsumsi buah sebelum atau sesudah makan.

Sementara, klaim bahwa cara tepat mengonsumsi buah adalah makan buah sebelum makan nasi dan lauk juga tidak tepat. Tidak ada penelitian ilmiah yang menyebutkan makan buah harus dilakukan pada waktu tertentu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi