Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kanker Langka Angiosarkoma, dari Penyebab hingga Gejalanya...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi terapi radiasi untuk penderita kanker payudara
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kanker saat ini masih menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia. Kanker bisa tumbuh di berbagai tempat di tubuh manusia.

Angiosarkoma merupakan kanker langka yang berkembang di lapisan dalam pembuluh darah dan pembuluh getah bening.

Pembuluh getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan yang mengumpulkan bakteri, virus, produk limbah dari tubuh, dan membuangnya.

Baca juga: 4 Kebiasaan yang Bisa Tingkatkan Risiko Kanker, Apa Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanker jenis ini dapat terjadi di mana saja, tapi paling sering di kulit kepala, payudara, hati, dan limpa.

Angiosarkoma paling sering terjadi pada orang yang berusia di atas 70 tahun, tapi dapat mengenai semua usia.

Penyakit ini sering terlihat seperti memar atau area ungu di kulit, yang kemungkinan mudah berdarah saat tergores atau terbentur.

Kanker dapat tumbuh lebih besar dari waktu ke waktu, dan kulit di sekitar area yang memar dapat membengkak.

Baca juga: Simak, Ini 15 Makanan yang Sebaiknya Dihindari agar Sistem Imun Kuat

Melansir cancer.gov, seseorang mungkin mengalami nyeri di area tempat tumor tumbuh.

Jika angiosarkoma tumbuh pada bagian tubuh dalam dan tidak ke permukaan kulit, misalnya hati, seseorang mungkin tidak melihat banyak gejala.

Biasanya dokter akan menggunakan MRI, CT, atau PET scan untuk melihat ukuran dan lokasi tumor.

Sementara itu, dokter akan melakukan biopsi dan mengambil sampel kecil dari tumor dengan jarum untuk memeriksa tumor angiosarkoma.

Seorang ahli patologi akan mempelajari sel dari sampel menggunakan mikroskop untuk melihat jenis tumornya.

Baca juga: Kanker Ovarium dan Risiko Covid-19...

Tingkatan

Melansir sarcoma.org.uk, angiosarkoma terdiri dari beberapa stadium, yaitu

Penyebab

Belum diketahui secara pasti penyebab sebagian besar angiosarkoma, meskipun dokter telah mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit ini.

Sesuatu terjadi menyebabkan sel di lapisan pembuluh darah atau pembuluh getah bening mengalami kesalahan atau mutasi dalam kode genetiknya.

Mutasi memberitahu sel untuk tumbuh dengan cepat, membuat lebih banyak sel abnormal.

Baca juga: Soal Penyebaran Sel Kanker, Ini Penjelasan Dokter...

Sel abnormal terus hidup saat sel lain mati, membuat terjadinya penumpukan sel abnormal yang tumbuh dari pembuluh darah atau pembuluh getah bening yang terkena.

Seiring waktu, sel dapat pecah dan menyebar atau bermetastasis ke area lain di tubuh.

Angiosarkoma menjadi salah satu kanker yang tumbuh cepat, sehingga membutuhkan pengobatan yang agresif.

Pengobatan tergantung letak kanker berada.

Pilihan pengobatannya dapat dilakukan dengan pembedahan, terapi radiasi, atau kemoterapi.

Baca juga: Mengenang Sutopo Purwo Nugroho, Informan Kebencanaan yang Meninggal karena Kanker Paru

Faktor risiko

Para ilmuwan telah menemukan, orang dengan perubahan gen POT1, dapat mengembangkan angiosarkoma jantung, dan perubahan ini dapat diturunkan kepada anak-anaknya.

Beberapa faktor risiko terkena kanker angiosarkoma antara lain:

  • Lymphedema, cairan getah bening berlebih menumpuk di jaringan yang menyebabkan pembengkakan. Biasanya di lengan atau tungkai.
  • Terapi radiasi yang didapatkan sebelumnya, seperti pengobatan untuk kanker payudara atau limfoma Hodgkin
  • Terpapar beberapa bahan kimia penyebab kanker

Baca juga: Bunga Bangkai Dikabarkan Tumbuh di Berbagai Tempat, Benarkah Termasuk Bunga Langka?

Gejala

Tanda dan gejala angiosarkoma dapat bervariasi berdasarkan tempat terjadinya kanker.

  • Mempengaruhi kulit

Angiosarkoma paling sering terjadi di kulit, terutama kulit kepala. Adapun tanda dan gejalanya meliputi:

1. Area kulit keunguan, tampak seperti memar
2. Lesi seperti memar yang tumbuh lebih besar dari waktu ke waktu
3. Lesi yang mungkin berdarah saat tergores atau terbentur
4. Pembengkakan di kulit sekitarnya

  • Mempengaruhi organ

Jika angiosarkoma menyerang organ, seperti hati atau jantung, sering kali menyebabkan nyeri.

Gejala lainnya bergantung pada lokasi angiosarkoma.

 Baca juga: Saat Rapid Test Antigen Disebutkan Gagal Mendeteksi Orang Tanpa Gejala Covid-19...

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: 11 Mitos Kanker yang Jangan Lagi Dipercaya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi